BeritaArrow iconEmasArrow iconArtikel

Meski Harga Emas Naik Turun, Ini 5 Alasan Investor Perlu Investasi Logam Mulia

Abdul Malik26 Agustus 2021
Tags:
Meski Harga Emas Naik Turun, Ini 5 Alasan Investor Perlu Investasi Logam Mulia
Ilustrasi investasi emas batangan atau logam mulia. (Shutterstock)

Harga emas akan cenderung meningkat ketika pasar keuangan mengalami tekanan yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah

Bareksa.com - Bagi sebagian investor di seluruh dunia, emas dipercaya sebagai alat penyimpan nilai atau store of value. Saat bersamaan, banyak pihak menilai sebagai emas merupakan salah satu safe haven.

Penilaian-penilain tersebut bukan tanpa alasan. Salah satu alasannya, nilai komoditas emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga yang ditetapkan pemerintah. Makanya, banyak orang membeli emas sebagai bentuk "asuransi" terhadap peristiwa ekonomi yang buruk atau merugikan.

Tak pelak, permintaan dan harga emas meningkat ketika adanya ancaman inflasi ataupun perubahan nilai dolar. Dalam sebuah penelitian, Sile Li dan Brian Lucey mengidentifikasi indikator-indikator kondisi pasar yang tidak stabil, yaitu: tekanan dalam pasar keuangan, ketidakjelasan politik dan sentimen konsumen.

Promo Terbaru di Bareksa

Sebagian investor berpandangan, emas akan lebih aman dibanding aset berisiko seperti saham dan obligasi. Maka dapat disimpulkan bahwa harga emas akan cenderung meningkat ketika pasar keuangan mengalami tekanan yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah.

Di sisi lain dan seperti halnya instrumen investasi lainnya, harga emas tidak hanya dibayangi potensi kenaikan harga namun juga bayangan risiko penurunan harga.

Melansir laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), risiko itu antara lain hukum penawaran dan permintaan dan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).

Alasan Perlu Investasi Emas

Emas disebut selalu memiliki nilai sebagai asuransi saat masa-masa sulit. Nah berikut lima alasan potensial untuk memiliki emas seperti yang disarikan Kontan dari Reuters, The Motley Fool, dan Forbes:

1. Tercatat dalam sejarah

Tidak seperti mata uang kertas, koin atau aset lainnya, emas telah mempertahankan nilainya sepanjang zaman. Orang melihat emas sebagai cara untuk meneruskan dan menjaga kekayaan mereka dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sejak zaman kuno, orang telah menghargai sifat unik dari logam mulia ini. Emas dinilai tidak menimbulkan korosi dan dapat meleleh di atas nyala api biasa, sehingga membuatnya mudah untuk digunakan dan dicap sebagai koin.

Apalagi emas memiliki warna yang unik dan indah, tidak seperti elemen lainnya.

2. Dolar AS melemah

Walaupun dolar AS adalah salah satu mata uang cadangan paling penting di dunia, ketika nilai dolar AS jatuh terhadap mata uang lain seperti yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008, hal ini sering mendorong orang untuk berbondong-bondong berinvestasi ke emas sehingga menaikkan harga si logam kuning.

Harga emas naik hampir tiga kali lipat antara tahun 1998 dan 2008, mencapai tonggak US$1.000 per troy ounce pada awal 2008 dan hampir naik dua kali lipat antara tahun 2008 dan 2012, yang harganya berada di kisaran US$1.800 - US$1.900.

Pelemahan dolar AS terjadi karena sejumlah alasan, termasuk anggaran negara yang besar dan defisit perdagangan dan peningkatan besar dalam jumlah uang beredar.

3. Lindung nilai inflasi

Di sisi lainnya emas secara historis merupakan lindung nilai yang sangat baik terhadap inflasi, karena harganya cenderung naik ketika biaya hidup meningkat. Selama 50 tahun terakhir investor telah melihat harga emas melambung dan pasar saham anjlok selama tahun-tahun inflasi tinggi.

Tidak hanya itu, emas juga dipandang sebagai penyimpan nilai yang baik sehingga orang dapat didorong untuk membeli emas ketika mereka percaya bahwa mata uang lokal mereka kehilangan nilai.

4. Perlindungan deflasi

Deflasi didefinisikan sebagai periode di mana harga turun, ketika aktivitas bisnis melambat dan ekonomi dibebani oleh utang berlebihan, yang belum terlihat secara global sejak terjadinya depresi hebat tahun 1930-an (walaupun deflasi kecil terjadi setelah krisis keuangan 2008 di beberapa bagian dunia).

Makanya selama masa depresi, daya beli relatif emas melonjak sementara harga lainnya turun tajam. Hal ini karena orang memilih untuk menimbun uang tunai, dan tempat teraman untuk menyimpan uang adalah emas dan koin emas pada saat itu.

5. Ketidakpastian geopolitik

Waktu juga telah menyajikan bahwa emas mempertahankan nilainya tidak hanya di saat ketidakpastian keuangan, tetapi di saat ketidakpastian geopolitik. Hal ini sering disebut "komoditas krisis," karena orang-orang melarikan asetnya ke tempat yang relatif aman ketika ketegangan dunia meningkat.

Selama masa seperti itu, seringkali emas mengungguli investasi lain.

Dengan mempertimbangkan beberapa alasan tersebut, maka tidak ada alasan lagi untuk tidak segera berinvestasi emas. Meski begitu, sebelum investasi sebaiknya pastikan dulu sudah sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko kamu ya!

(Martina Priyanti/AM)

***

​​​Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua