Saat Harga Barang Lain Turun Harga Emas Malah Naik, Kok Bisa?
Dalam sebulan terakhir, harga emas Antam terpantau menguat hingga 10,78 persen
Dalam sebulan terakhir, harga emas Antam terpantau menguat hingga 10,78 persen
Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan harga barang dan jasa secara umum alias deflasi pada Juli 2020. Akan tetapi harga emas justru meningkat sepanjang bulan lalu.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan Indeks Harga Konsumen (IHK), yang menjadi parameter inflasi, secara umum menunjukkan adanya penurunan. "Pada Juli terjadi deflasi 0,10 persen. Dari 90 kota yang dipantau, 61 kota mengalami deflasi dan 29 inflasi," ujarnya dalam Rilis Berita Resmi BPS secara online 3 Agustus 2020.
BPS mencatat, dari 11 kelompok pengeluaran yang dipantau, ada 3 kelompok yang mengalami deflasi pada Juli 2020. Menariknya, dalam kondisi deflasi ini, kelompok pengeluaran perawatan pribadi mencatat inflasi tertinggi yaitu 0,93 persen sehingga memberikan andil 0,06 persen terhadap inflasi secara umum.
Promo Terbaru di Bareksa
Ternyata, emas perhiasan menjadi komoditas paling dominan yang memberikan andil 0,05 persen inflasi. "Harga emas naik tajam dan mencapai puncak pada beberapa hari belakangan ini. Peningkatan ini terjadi di 80 kota yang dipantau BPS," kata Kecuk.
Sebagian kalangan memandang bahwa emas dalam bentuk perhiasan bisa menjadi sebuah investasi sehingga dalam kondisi pandemi seperti saat ini, sehingga harganya meningkat. Akan tetapi, ada emas yang nilainya lebih stabil yaitu emas logam mulia atau yang biasa disebut emas batangan.
Logam mulia emas memiliki kadar kemurnian 99,99 persen atau setara dengan 24 karat. Artinya, tingkat emas yang terkandung dalam logam mulia sangat tinggi, berbeda dengan emas perhiasan yang harus dicampur dengan logam lain agar bisa dibentuk.
Sebagai informasi, emas perhiasan biasanya memiliki kadar 22 karat atau kurang karena dicampur dengan logam lain seperti perak dan tembaga agar setelah dibentuk tidak mudah berubah lagi. Sifat emas murni sendiri sangat lunak, sehingga kurang cocok untuk dibuat perhiasan.
Karena memiliki kemurnian tinggi, nilai jual kembali logam mulia emas tentu lebih baik dibandingkan dengan emas perhiasan. Alasan ini yang menjadikan emas logam mulia lebih cocok dijadikan investasi dibandingkan dengan emas perhiasan.
Salah satu produsen emas batangan terbesar di Indonesia adalah PT Antam Tbk, dengan produknya yang terkenal di pasaran sebagai Emas Logam Mulia Antam. Dalam sebulan terakhir, harga emas Antam memang terpantau menguat hingga 10,78 persen.
Grafik Pergerakan Harga Emas Antam Sebulan
Sumber: logammulia.com
Per 3 Agustus 2020 pukul 9:00 WIB, harga emas Antam sudah menembus Rp1.028.000 per gram. Ini merupakan rekor tertinggi harga emas Antam dalam sejarah.
Safe Haven
Analis memandang bahwa emas adalah lindung nilai paling tepat terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang. Tak ayal, permintaan dan harga emas meningkat ketika adanya ancaman inflasi ataupun perubahan nilai dolar, persis seperti yang terjadi saat ini.
Emas dianggap safe haven, yakni aset yang diharapkan nilainya tetap atau meningkat walaupun pasar tidak stabil atau bergejolak. Pada prinsipnya, safe haven dicari oleh para investor untuk menghindari aset mereka dari kerugian ketika terjadi penurunan pasar atau krisis keuangan.
Tren kenaikan harga emas memang membuatnya menarik untuk dipilih sebagai aset investasi. Namun demikian, Bareksa mengingatkan, investasi emas sifatnya untuk jangka panjang, setidaknya untuk investasi lebih dari tiga tahun.
Mau punya emas batangan tapi takut repot membeli dan menyimpannya? Jika tidak ingin repot membeli emas batangan atau logam mulia, kita bisa memanfaatkan fitur jual beli emas secara online BareksaEmas, yang bisa diakses melalui aplikasi Bareksa. Tersedia untuk ponsel (handset) berbasis iOS dan Android.
Fitur emas online di Bareksa Emas adalah logam mulia emas dengan wujud fisik yang diproduksi oleh Antam dan UBS dengan kadar kemurnian 99,99 persen. Bahkan, wujud fisik emas ini bisa diambil atau ditarik dengan ukuran minimal 0,5 gram.
Tertarik berinvestasi emas online di Bareksa Emas? Segera buka fitur Bareksa Emas di aplikasi Bareksa sekarang juga, mumpung ada promo Upgrade Your Asset, beli emas bisa dapat emas hingga Rp500.000.
***
Ingin berinvestasi yang aman dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.