Februari 2019 Catat Deflasi 0,08 persen, Harga Bumbu-bumbuan Deflasi 5,5 persen
Bahan makanan mempunyai andil inflasi -0,24 persen di bulan februari
Bahan makanan mempunyai andil inflasi -0,24 persen di bulan februari
Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (1/3/2019) merilis angka tingkat inflasi bulan Februari 2019. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rustanti mengatakan pada bulan Februari 2018 terjadi deflasi 0,08 persen secara bulanan (MoM).
Salah satu penyebab terjadinya deflasi kali ini terjadi karena adanya penurunan sejumlah komoditas bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi, antara lain Pertamax dan Pertamax Turbo dan berdampak terhadap penurunan inflasi bahan makanan hingga -1,11 persen MoM.
Bahan makanan memang punya bobot yang besar pada perhitungan inflasi, di mana mempunyai andil inflasi -0,24 persen di bulan Februari.
Promo Terbaru di Bareksa
Turunnya harga BBM pada Februari menyusul ditetapkannya Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM nomor 19K/10/MEM/2019 tentang formula harga jual eceran untuk jenis Bahan Bakar Minyak Umum jenis Bensin dan Minyak Solar yang mulai berlaku pada 10 Februari 2019. Hal itu menyebabkan harga Pertamax turun Rp350 per liter, Pertamax Turbo terpangkas Rp800 per liter.
Detail Inflasi Februari 2019
Sumber : BPS
Bahan Makanan
Mengutip BPS, kelompok ini pada Februari 2019 mengalami deflasi 1,11 persen atau terjadi penurunan indeks dari 148,57 pada Januari 2019 menjadi 146,92 pada Februari 2019.
Dari 11 subkelompok pada kelompok ini, 7 subkelompok mengalami deflasi, 3 subkelompok mengalami inflasi, dan 1 tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 5,5 persen dan terendah subkelompok kacang-kacangan 0,04 persen.
Kelompok ini pada Februari 2019 memberikan andil deflasi 0,24 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah daging ayam ras dan cabai merah masing-masing 0,06 persen; telur ayam ras 0,05 persen; bawang merah 0,04 persen; cabai rawit 0,02 persen; ikan segar, wortel, dan jeruk masing-masing 0,01 persen.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil nflasi, adalah beras, mie kering instant, dan bawang putih masing-masing 0,01 persen.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.