Berita Hari Ini: Harga SBN Naik; Jokowi Teken UU Ciptaker
Alam Sutera tukar global bond; Pemilu AS digelar; Animo ST007 diprediksi tinggi
Alam Sutera tukar global bond; Pemilu AS digelar; Animo ST007 diprediksi tinggi
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita dan informasi terkait ekonomi, investasi, pasar modal yang disarikan dari berbagai media dan keterbukaan informasi Selasa, 3 November 2020.
Obligasi ASRI
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), melalui Alam Synergy Pte Ltd, menuntaskan penerbitan obligasi global (global bond) dengan total US$ 422,4 juta. Emisi surat utang tersebut bagian dari penukaran global bond emiten properti tersebut yang jatuh tempo tahun 2021 dan 2022.
Obligasi senilai US$ 171,39 juta ditawarkan dengan tingkat bunga 6 persen dengan target jatuh tempo 2024. Sedangkan sisanya sebanyak US$ 251 juta yang jatuh tempo 2025 dilepas dengan tingkat bunga 6,25 persen. Aksi ini bagian dari rangkaian untuk pembayaran kembali (refinancing) global bond yang jatuh tempo tahun 2021 dan 2022.
Promo Terbaru di Bareksa
Sedangkan pihak yang menjadi lead manager dan bookrunners aksi penerbitan ini adalah J.P Morgan Ltd dan UBS AG cabang Singapura. “Surat utang segera tercatat di pasar obligasi, dan efektif pada 9:00 AM, Selasa, 3 November 2020,” jelas manajemen dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Singapura (SGX), Senin (2/11).
Kendati mampu meraih kesepakatan dengan investor global bond 2021 dan 2022 untuk ditukar dengan obligasi 2024 dan 2025, Fitch Ratings telah menurunkan peringkat Alam Sutera menjadi RD dari C pada 28 Oktober 2020. Fitch menilai penyelesaian penukaran obligasi lama dengan yang baru merupakan langkah restricted default yang dilakukan Alam Sutera untuk menghindari gagal bayar.
Menurut Fitch, upaya Alam Sutera termasuk dalam kriteria distressed debt exchange (DDE). Likuiditas peseroan dinilai terbatas lantaran perseroan perlu mendapatkan kembali akses ke utang maupun pasar modal untuk membayar sisa kewajiban global bond yang jatuh tempo April 2022 senilai US$ 46 juta.
UU Ciptaker
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menandatangani draf Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang telah disetujui oleh Rapat Paripurna DPR untuk disahkan menjadi undang-undang hampir sebulan silam, Senin (2/11). Pada hari yang sama, UU itu langsung diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dan masuk dalam Lembaran Negara Tahun 2020 Nomor 245.
Dari salinan yang diperoleh Investor Daily pada Senin (2/11) malam terungkap bahwa undang-undang itu secara resmi bernama Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Berbeda dengan sejumlah draf yang beredar di masyarakat pascapersejutujuan DPR pada 5 Oktober lalu, jumlah halaman UU Cipta Kerja yang telah diteken Presiden ini sebanyak 1.187 lembar temasuk halaman Penjelasan.
Dari 1.187 lembar tersebut, UU Cipta Kerja sendiri memiliki 769 halaman, sedangkan 418 halaman sisanya adalah bagian penjelasan. Sementara jumlah bab dalam UU adalah sebanyak 15 bab, sedangkan jumlah pasal sebanyak 186 pasal.
Lembar tanda tangan Presiden terletak di halaman 769 yang kemudian disusul dengan bagian halaman penjelasan. Sesuai bunyi Pasal 186, Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Pemilu AS
Pemungutan suara pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat digelar hari ini, Selasa (3 November 2020) waktu setempat. Setelah melewati sejumlah perdebatan calon presiden yang sengit, tak lama lagi petahana Donald Trump dari Partai Republik dan penantangnya Joe Biden dari Partai Demokrat segera mengetahui hasil suara rakyat AS.
Sebanyak 435 kursi di Parlemen, 35 dari 100 kursi di Senat dan kantor presiden AS akan diperebutkan. Selain itu, 13 jabatan gubernur negara bagian dan teritorial, serta jabatan lain di negara bagian maupun wilayah lokal juga akan diperebutkan.
Sejumlah jajak pendapat teranyar seperti yang dipublikasikan CNN, Emerson College dan Detroit Free Press menunjukkan dominasi Biden terhadap Trump. Hanya jajak pendapat dari Des Moines Register yang menunjukkan Trump unggul tujuh poin atas Biden.
Hasil jajak pendapat CNN dan New York Times, misalnya, menunjukkan Biden unggul di Winconsin. Bahkan secara umum, jajak pendapat New York Times menunjukkan Biden unggul enam poin atas Trump. Kemudian, jajak pendapat ABC/Washington Post juga menunjukkan kemenangan tipis Biden di wilayah Pennsylvania.
Analisis final NPR Electoral College terhadap peta kekuatan kedua kandidat menunjukkan Biden lebih di atas angin. Tapi bukan tidak mungkin Trump mempunyai kans melalui beberapa negara bagian sebagai kunci kemenangan. Trump dan Senat Republik masih akan mengandalkan pertahanan di wilayah yang dapat diandalkan seperti Georgia, Carolina Utara dan Texas.
ST007
Obligasi ritel terakhir tahun ini, Sukuk Tabungan seri ST007 akan segera terbit dan diperkirakan bisa kembali meraup minat investor, di tengah tren suku bunga rendah. Pemerintah resmi mengumumkan bahwa produk investasi yang berfokus pada lingkungan ini atau disebut Green Sukuk Ritel memiliki imbal hasil sebesar 5,50 persen.
Sukuk ritel yang akan jatuh tempo pada 10 November 2022 ini akan mulai ditawarkan pada Rabu (4/11) hingga 25 November mendatang secara online melalui 31 mitra distribusi yang sudah dipilih.
Jika dibandingkan dengan seri pendahulunya, dari segi kupon, ST007 jauh lebih kecil karena ST006 memiliki kupon 6,75 persen. Selain itu, kupon ST007 juga lebih kecil dibanding SR013 yang sebesar 6,05 persen maupun ORI018 yang sebesar 5,70 persen. Kendati demikian, obligasi ritel terakhir di tahun ini dinilai masih akan menarik minat masyarakat.
Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha menilai kupon walau kupon ST007 relatif lebih kecil dari obligasi ritel sebelumnya, ST007 masih akan tetap memiliki daya tarik bagi investor. Terlebih bagi investor dari kalangan yang punya profil risiko konservatif dan investor pemula.
“Dengan karakteristik ST007 yang bebas risiko, keuntungan terukur, tentu akan mendapat sambutan dari investor berprofil konservatif. Investor pemula pun jelas akan lebih meminati instrumen ini, ketimbang deposito yang tren suku bunganya juga masih turun. Juga ST007 bisa dibeli dengan mudah secara online,” tambah Yudha.
Yudha pun memperkirakan pemerintah tidak akan kesulitan untuk bisa menjual ST007 di atas angka Rp 10 triliun. Menurutnya, dengan kondisi saat ini, bisa menembus target tersebut sudah mengindikasikan minat dan demand pasar yang masih baik.
Harga SBN Naik
Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada Senin (02/11/2020) mayoritas ditutup menguat, setelah pekan lalu perdagangan hanya dibuka 2 hari karena cuti bersama dan libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW. Mayoritas SBN kemarin kembali ramai dikoleksi oleh investor, kecuali SBN tenor 5 dan 10 tahun yang cenderung dilepas investor.
Dilihat dari imbal hasilnya (yield), hampir semua SBN mengalami penurunan yield. Namun tidak untuk yield SBN tenor 5 tahun yang naik 2,2 basis poin ke level 5,515 persen dan yield SBN acuan obligasi negara berjatuh tempo 10 tahun yang naik 0,3 basis poin ke 6,612 persen.
Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang naik. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1 persen.
Selain karena setelah libur panjang, pergerakan harga SBN juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi Indonesia yang mulai tumbuh. Badan Pusat Statistik mengumumkan Indonesia kembali mengalami inflasi pada Oktober 2020.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.