Berita Hari Ini: PSBB DKI Diperpanjang; 30 Juta Dosis Vaksin Covid Akhir Tahun
The Fed ubah kebijakan terkait inflasi dan pengangguran; Antam percaya harga emas masih bisa naik
The Fed ubah kebijakan terkait inflasi dan pengangguran; Antam percaya harga emas masih bisa naik
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkini dan informasi terkait ekonomi dan investasi yang disarikan dari berbagai media dan keterbukaan informasi, Jumat, 28 Agustus 2020.
Vaksin Covid-19
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Erick Thohir menyatakan, Indonesia pada akhir 2020 bisa mendapatkan 30 juta dosis vaksin Covid-19 untuk diberikan kepada 15 juta orang. Dengan catatan, uji klinis vaksin tersebut berjalan baik.
Promo Terbaru di Bareksa
Sebanyak 30 juta dosis vaksin itu akan didapatkan dari hasil kerja sama Indonesia dengan perusahaan Sinovac Biotech Ltd asal Tiongkok sebanyak 20 juta vaksin, serta dengan G42 Healthcare Al Holding Rsc Ltd (G42) asal Uni Emirat Arab (UEA) sebanyak 10 juta vaksin.
"Bila satu orang memerlukan dua dosis vaksin, jadi 15 juta orang bisa divaksin pada akhir 2020. Ini apabila uji klinisnya berjalan dengan baik," kata Erick seperti dikutip Investor Daily, Jumat 28 Agustus 2020.
Selanjutnya, Erick menyampaikan komitmen dari Sinovac sebanyak 250 juta vaksin pada 2021 sementara dari g42 sebanyak 50 juta vaksin. Konsep pemberian vaksinnya sebanyak dua kali penyuntikan dengan jeda waktu dua minggu.
Kata Erick, vaksin yang ditemukan tersebut memberikan kekebalan tubuh enam bulan hingga dua tahun. Vaksin itu berlaku untuk usia 18-59 tahun dan di atas 59 tahun. Saat ini masih terus dikembangkan vaksin bagi orang berusia di bawah 18 tahun.
Pemerintah juga terus berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai negara lainnya untuk mengembangkan vaksin Covid-19, baik dengan Astra Zeneca dari Eropa maupun dengan Bill and Melinda Gates Foundation dari Amerika Serikat. Selain itu, pemerintah tetap berusaha agar Indonesia dapat menemukan vaksin secara mandiri.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa pemulihan kegiatan ekonomi masyarakat akan sangat bergantung pada ketersediaan vaksin Covid-19. Sri Mulyani menyatakan ketika vaksin itu telah ditemukan maka tugas pemerintah berikutnya adalah mendistribusikan dan mengelola penanganan dan penyembuhan secara cepat agar pemulihan dapat terjadi.
PSBB DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap mengambil opsi untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase I selama 14 hari ke depan.
Dengan demikian, perpanjangan itu menjadi pemberlakukan PSBB transisi fase I untuk kelima kalinya sejak 5 Juni lalu. PSBB transisi fase I jilid kelima itu bakal berlaku mulai dari 28 Agustus hingga 10 September 2020 mendatang.
“Untuk menekan berbagai indikator epidemiologi penyebaran Covid-19, teman-teman tetap semangat, saling mengingatkan dan menjalankan ketentuan PSBB Transisi ini,” kata Anies seperti dikutip Bisnis.com 27 Agustus 2020.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menuturkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menyusun Peraturan Gubernur (Pergub) ihwal perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase I jilid kelima tersebut. Sehingga, menurut dia, tidak ada kekosongan regulasi ihwal penanganan Covid-19 di DKI Jakarta.
Kebijakan The Fed
Bos bank sentral Amerikat Serikat (AS), otoritas moneter terkuat di dunia, baru saja menyampaikan pidato yang paling dinanti pasar sepanjang Agustus. Dua perubahan kebijakan moneter diambil guna mempercepat pemulihan ekonomi dunia.
Perubahan pertama sesuai dengan ekspektasi pasar, yakni kebijakan moneter yang terkait dengan inflasi. Dalam pidatonya, bos The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral setuju menjalankan kebijakan dengan menargetkan "rerata inflasi."
"Banyak yang menilai bahwa akan gegabah jika The Fed menaikkan inflasi. Namun, inflasi yang secara persisten terlalu rendah bisa menimbulkan risiko serius terhadap perekonomian," tutur Powell mengawali pidatonya, sebagaimana dikutip CNBC International.
Dengan kata lain, The Fed akan membiarkan inflasi di atas 2 persen untuk beberapa waktu. Imbasnya, jika tingkat pengangguran menurun maka bank sentral AS tersebut tidak serta-merta harus menaikkan suku bunga acuan, selama inflasi masih sesuai dengan rerata target.
Perubahan kedua terkait dengan kebijakan moneter yang menyasar pasar tenaga kerja. Pendekatan baru akan dilakukan, di mana The Fed akan melakukan asesmen atas selisih angka pengangguran sekarang dari level maksimumnya.
"Perubahan ini merefleksikan apresiasi kami atas manfaat pasar tenaga kerja yang kuat, terutama di komunitas berpenghasilan menengah-rendah. Hal tersebut merefleksikan pandangan bank sentral bahwa pasar tenaga kerja yang kuat bisa dipertahankan tanpa memicu lonjakan inflasi," kata Powell.
Ke depan, The Fed tak akan mematok target angka pengangguran tetapi akan membiarkan kondisi lapangan yang menentukan apakah penyerapan tenaga kerja sudah penuh atau belum. Untuk itulah mereka bakal melakukan asesmen.
Dengan demikian, lagi-lagi, tolak ukur untuk menentukan orientasi kebijakan moneter ketat, yakni dari sisi penyerapan tenaga kerja, dibuat menjadi lebih fleksibel. Ini memungkinkan suku bunga rendah berjalan lebih lama lagi guna menopang pemulihan ekonomi di tengah pandemi meski pasar tenaga kerja membaik.
Harga Emas Antam
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meyakini harga emas masih bisa naik di sisa tahun 2020. Menurut Direktur Niaga Antam Aprilandi Hidayat Setia, naiknya harga emas bisa terjadi karena kondisi ekonomi dan kian memanasnya hubungan antara China dan Amerika Serikat (AS).
“Kalau ditanya dengan kondisi ini apakah harga emas bisa naik? masih bisa (naik), tapi tidak bisa dipastikan sampai kapan. Dengan kondisi geopolitik saat ini, yakin saja beli emas sekarang, dan tren kenaikan harganya akan terus selama beberapa tahun kedepan,” kata Aprilandi dikutip Kompas.com, Kamis (27/8/2020).
Antam sudah menetapkan target produksi 18 ton emas pada 2020. Emas tersebut rencananya untuk penjualan domestik. Sebab, dia melihat masyarakat sudah mulai sadar dengan investasi emas sebagai safe haven, sehingga peluang ini sangat besar dan harus dimanfaatkan.
Selain itu, Aprilandi juga memproyeksikan pada semester II-2020, ada potensi harga emas akan naik. Hal ini akibat memanasnya kembali hubungan AS dan China.
Pada kuartal II-2020, ANTM telah memproduksi 850 kg emas dengan penjualan 7.915 kg emas dengan nilai Rp 9,23 triliun. Pada semester I tahun ini, ANTM memperoleh laba bersih senilai Rp 85 miliar dengan EBITDA Rp 82 miliar.
Dikutip dari logammulia.com, harga emas logam mulia Antam hari ini tercatat naik Rp8.000 ke Rp1.019.000 per gram, dengan perubahan terakhir 27 Agustus 2020 pukul 8:22 WIB.
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.