Satgas Waspada Investasi : Tidak Mau Jadi Korban Investasi Bodong? Ingat 2L Ini
Kiat lainnya, menerapkan pepatah kuno yang mengatakan, jangan taruh telur dalam satu keranjang
Kiat lainnya, menerapkan pepatah kuno yang mengatakan, jangan taruh telur dalam satu keranjang
Bareksa.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi (Satgas Waspada Investasi), Tongam L Tobing menyampaikan ada sejumlah penyebab mengapa kasus investasi ilegal atau investasi bodong, nampak terus berulang kali terjadi.
Penyebabnya, ia menjelaskan, masyarakat mudah tergiur imbal hasil tinggi, masyarakat belum paham investasi, dan atau pelaku menggunakan tokoh agama, tokoh masyarakat, selebriti, atau tokoh berpengaruh. :"Sebelum melakukan investasi, masyarakat harus ingat 2L yaitu Legal dan Logis," ujarnya kepada Bareksa (5/8/2020).
"Legal artinya masyarakat perlu teliti legalitas lembaga dan produknya. Cek apakah kegiatan atau produknya sudah memiliki izin usaha dari instansi terkait atau jika sudah punya izin usaha, cek apakah sudah sesuai dengan izin usaha yang dimiliki. Bisa jadi hanya mendompleng izin yang dimiliki padahal kegiatan atau produknya yang dilakukan tidak sesuai dengan izinnya," jelas Tongam.
Promo Terbaru di Bareksa
Ia melanjutkan izinnya pun tidak selalu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Misalnya, jika kegiatannya adalah perdagangan, maka izinnya dari Kementerian Perdagangan. "Untuk itu, selalu pastikan kesesuaian legalitasnya," imbuhnya.
L selanjutnya, Tongam melanjutkan berupa logis. "Artinya, pahami proses bisnis yang ditawarkan, apakah masuk akal, sesuai dengan kewajaran penawaran imbal hasil yang ditawarkan. Apabila perusahaan menjanjikan imbal hasil melebihi bunga yang diberikan perbankan, bahkan tanpa risiko, penawaran tersebut patut dicek kembali," papar Tongam.
Kiat Tambahan
Ada langkah lain yang bisa dilakukan calon investor agar terhindar dari kasus investasi bodong. Selain belajar sendiri atau cari tahu sendiri tentang jenis investasi dan perusahaan investasi yang dipilih, ada baiknya juga calon investor juga membuka diri untuk berdiskusi dengan orang lain. Khususnya orang yang dianggap telah ahli soal investasi yang akan dipilih.
Kiat lainnya, menerapkan pepatah kuno yang mengatakan, jangan taruh telur dalam satu keranjang, mungkin terdengar klasik. Tapi, pesan dari pepatah itu masih sangat revelan untuk semua investor terlebih bagi yang baru mulai berinvestasi.
Sebagai informasi, salah satu investasi resmi yang diawasi OJK dan cocok untuk pemula adalah reksadana. Reksadana adalah kumpulan dana pemodal (investor) yang dikelola manajer investasi untuk dimasukkan dalam berbagai aset seperti saham, obligasi dan pasar uang.
Reksadana mendapatkan potensi keuntungan dari pertumbuhan nilai aset-asetnya, tetapi memiliki risiko terkait pasar. Nah demi kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda sebagai seorang investor ya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.