Berita Hari Ini: Bank Sentral AS Tahan Suku Bunga 0 Persen, Mall Buka 15 Juni
Hati-hati Penipuan Online Dana Kompensasi, OJK tegaskan industri perbankan stabil dan terjaga
Hati-hati Penipuan Online Dana Kompensasi, OJK tegaskan industri perbankan stabil dan terjaga
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita dan informasi terkait investasi dan ekonomi yang disarikan dari sejumlah media dan keterbukaan informasi, Kamis 11 Juni 2020.
OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam keterangan tertulisnya kepada media, Rabu (10/6/2020) menyampaikan bahwa OJK mencermati dalam beberapa hari ini beredar viral berita lama yang mengkaitkan kondisi beberapa bank, sementara seperti disampaikan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna meminta nasabah tidak perlu khawatir, takut, atau ragu terhadap bank-bank tersebut, karena pengawasannya dilakukan langsung oleh OJK. Viralnya berita lama tersebut juga dimanfaatkan oknum yang tidak beretika sebagai marketing gimmick untuk menarik nasabah bank.
OJK menyampaikan bahwa industri perbankan saat ini dalam kondisi stabil dan terjaga, tercermin dari rasio keuangan hingga April yang berada dalam batas aman (treshold) seperti permodalan (CAR) 22,13 persen, kredit bermasalah (NPL) gross 2,89 persen (NPL Net 1,09 persen) dan kecukupan likuiditas yaitu rasio alat likuid/non-core deposit dan alat likuid/DPK April 2020 terpantau pada level 117,8 persen dan 25,14 persen, jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.
Untuk itu, OJK mengharapkan masyarakat tetap tenang dan melakukan transaksi perbankan secara wajar dan jika membutuhkan informasi mengenai sektor jasa keuangan bisa menghubungi Kontak OJK 157 atau melalui WA di nomor 081 157 157 157.
Disebutkan, OJK dan BPK juga senantiasa berkoordinasi agar fungsi pengawasan bank berjalan efektif untuk melindungi kepentingan nasabah. OJK menyambut baik ketegasan BPK yang telah melakukan klarifikasi ke media bahwa BPK tidak pernah membuat statement yang banyak diberitakan. Selain itu disampaikan, OJK juga sudah menyelesaikan dan melakukan tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan BPK.
Penipuan Online
Saat wabah corona, pemerintah seluruh dunia memberikan dukungan ke warga mereka, seperti dana kompensasi. Mengambil kesempatan dalam kesempitan, para penipu online berupaya keras mengais keuntungan dari musibah ini dengan kejahatan siber
Mencoba mengurangi dampak pandemi ini, pemerintah di seluruh dunia mengambil langkah-langkah untuk mendukung bisnis dan warga negara melalui keringanan pajak, skema kompensasi, pemberian stimulus, dan sejenisnya. Mengutip rilis Kaspersky yang diterima Kontan.co.id, pemberian dana kompensasi memang sangat rentan aksi penipuan. Termasuk di dunia maya.
Misalnya email yang menyatakan bahwa Anda dapat mengklaim jumlah tertentu sebagai bentuk bantuan terkait pandemi, Jangan buru-buru senang, cek dulu sana-seni. Banyak spam saat ini menggunakan pembayaran terkait pandemi sebagai umpan untuk mendistribusikan malware. Anda mungkin diminta untuk membuka lampiran atau mengklik tautan dalam pesan untuk mendapatkan dana yang dijanjikan.
Sebagai contoh, scammers yang menargetkan pengguna di Brasil. Scammers berpromo pemerintah telah menghapus pembayaran listrik karena pandemi. Memang tidak bisa begitu berhenti membayar. Tapi Anda harus mendaftar online menggunakan tautan dalam pesan. Meskipun tautan tersebut tampaknya mengarah ke situs web pemerintah, alamat pengirim email terlihat tidak resmi.
Anda mungkin juga menerima tawaran bantuan dari organisasi internasional dan bahkan negara lain. Para dermawan asing itu nampak sangat royal. Misalnya, seseorang dengan nama Kristalina Georgieva dari International Monetary Fund (IMF) tampaknya membagikan hampir satu juta euro, tetapi dalam dunia nyata tidak ada program seperti itu.
Program ini memberikan kompensasi kepada mereka yang harus berada di rumah selama pandemi dan diklaim merupakan inisiatif bersama China. Untuk menerima uang, pengguna harus menghubungi pihak kantor menggunakan alamat Gmail di email Mereka yang merespons kemungkinan akan diminta untuk membayar semacam biaya pemrosesan, tanpa dana tersebut, transfer dianggap tidak dapat dilanjutkan.
Mall Jakarta
Pemerintah DKI Jakarta akan mulai membolehkan kembali aktivitas di pusat perbelanjaan beroperasi mulai pekan depan pada 15 Juni 2020 seiring dengan berlakunya tatanan kenormalan baru. Namun, protokol kesehatan tetap harus dilakukan baik manajemen gedung, penyewa hingga pengunjung mal.
Managing Director Sinarmas Grup Gandi Sulistiyanto menuturkan, perseroan saat ini membawahi 12 ITC di seluruh Indonesia akan bersiap menghadapi tatanan normal baru dengan mulai dilonggarkannya PSBB mulai pekan depan. "Persiapan kami menjelang dibukanya kembali PSBB, ada beberapa tahap, pertama tentu saja dari manajemen gedung, kita akan melakukan pencegahan semaksimal mungkin penyebaran Covid-19 dengan cara tidak boleh ada kerumunan dan kepadatan pengunjung," tutur Gandi, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Rabu (10/6/2020).
Selain itu, pihak manajemen membuatkan rambu-rambu untuk memberi tanda dan jarak physical distancing, memasang sekat di daerah yang sempit untuk membatasi persinggungan fisik, menerapkan protokol jaga jarak saat menggunakan eskalator, sehingga dibatasi maksimal 5 orang saja.
Pengelola mal akan melakukan pemeriksaan beberapa fasilitas di dalam unit agar berfungsi sebelum memulai perdagangan. Memberikan informasi protokol kesehatan yang harus dipatuhi baik oleh tenant maupun karyawan dan pengunjung yang berbelanja.
"Kemudian wajib memakai masker dan memeriksa suhu tubuh karyawan. Kalau tidak pakai masker tidak boleh bekerja di lokasi kami. Kemudian juga membatasi jumlah pembeli yang masuk dengan memperhatikan ketentuan," katanya.
Sementara itu, bagi pengunjung, juga berlaku pengecekan suhu tubuh, wajib memakai masker dan menjaga jarak fisik, terutama saat menggunakan lift dan eskalator. Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, pengelola mal sudah sangat siap dengan SOP bagi pengunjung dan tenant mal.
Ketentuan protokol masuk mal sudah disiapkan seperti saat masuk wajib cuci tangan, cek suhu, pembersihan lift agar pengunjung merasa nyaman dan tenang, termasuk dalam mengontrol jumlah pengunjung di depan pintu masuk.
"Akan diatur volumenya, saya yakin tak sampai desak-desakan, kalau berdesakan akan disetop sejak di pintu, para pengunjung," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (4/6).
The Fed
Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve menahan suku bunga di kisaran level 0 persen. Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan, bank sentral akan menahan suku bunga di kisaran tersebut selama perekonomian masih dalam masa pemulihan akibat pandemi virus corona.
"Kami tidak terpikir untuk menaikkan suku bunga. Yang kami pikirkan saat ini adalah menyediakan dukungan untuk perekonomian. Kami pikir ini akan membutuhkan waktu," ujar dia sebagaimana dilansir dari CNBC, Kamis (11/6/2020).
Seiring dengan kerputusan tersebut, bank sentral AS juga memroyeksi perekonomian AS bakal terkoreksi hingga 6,5 persen pada tahun 2020. Pasalnya pada tahun ini kegiatan perekonomian sempat tak berjalan untuk menahan dampak persebaran virus.
Adapun pada tahun 2021, PDB diproyeksi bakal tumbuh 5 persen, dan akan sedikit melandai di 2022 menjadi 3,5 persen. Keduanya jauh di atas tren jangka panjang perekonomian AS. Bank sentral pun mengulangi komitmen yang sempat mereka nyatakan pada April lalu.
"Kami akan menjaga target ini hingga kami yakin ekonomi telah melewati peristiwa-peristiwa dan berada di jalur yang tepat untuk bisa menciptakan lapangan kerja serta sasaran stabilitas harga secara maksimum," jelas Powell.
The Fed juga menyatakan bakal terus meningkatkan kepemilikan obligasi. Powell mengatakan bank sentral menargetkan pembelian obligasi pemerintah sebesar US$80 miliar per bulan dan sekuritas yang didukung hipotek sebesar US$40 miliar.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) kembali mengadakan pertemuan pekan ini seiring dengan banyak negara bagian yang dibuka kembali. Selain itu, angka pengangguran di AS juga mulai menunjukkan tren penurunan secara bulanan. "Proyeksi perekonomian dibuat dengan ekspetasi umum mengenai pemulihan ekonomi dimulai pada semester kedua tahun ini dan akan berlangsung dalam dua tahun ke depan, hal itu akan didukung oleh suku bunga yang terjaga di level saat ini, mendekati nol," ujar Powell.
Sebagai informasi, pada awal Maret lalu The Fed thelah memangkas suku bunga overnight di kisaran 0 persen hingga 0,25 persen. Terakhir kali The Fed melakukan langkah serupa pada krisis keuangan lalu. Nilai tukar ini berfungsi sebagai patokan untuk pinjaman bank jangka pendek dan juga sebagai panduan untuk sebagian besar pinjaman konsumen.
(hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.