Dana Kelolaan Reksadana Saham November Melesat 7 Persen MoM, Ini MI Jawaranya
Ada da 4 MI yang mengalami pertumbuhan dana kelolaan reksadana saham baik secara bulanan (MoM) maupun secara YtD dan YoY
Ada da 4 MI yang mengalami pertumbuhan dana kelolaan reksadana saham baik secara bulanan (MoM) maupun secara YtD dan YoY
Bareksa.com - Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report November 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja reksadana saham pada November 2020 baik dari sisi Asset Under Management (AUM) atau dana kelolaan maupun unit penyertaan, membukukan kinerja negatif.
Meski begitu, dana kelolaan reksadana saham pada November 2020 tercatat masih minus 14,17 persen di Rp125,7 triliun secara year to date (YtD).
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report November 2020
Promo Terbaru di Bareksa
Sejalan dengan kinerja dana kelolaan reksadana saham pada November yang masih minus YtD, jumlah unit penyertaan tercatat juga masih negatif 4,81 persen YtD. Unit penyertaan reksadana saham pada bulan lalu 95,4 miliar unit.
Turun lebih dalamnya dana kelolaan dibandingkan penurunan jumlah unit penyertaan, menandakan nilai aktiva bersih per unit reksadana saham belum sepenuhnya kembali ke level akhir tahun lalu. Artinya, level harga NAB reksadana saham pada bulan lalu masih lebih murah ketimbang level akhir tahun lalu.
Meski begitu, jumlah produk reksadana saham meningkat 1,88 persen YtD, jadi 379 produk reksadana saham pada November 2020, bertambah 8 produk dibandingkan Desember 2019 yang sebanyak 372 produk.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report November 2020
MI Juara Dana Kelolaan Reksadana Saham
Dampak pandemi Covid-19 pada sektor keuangan, juga menghimpit kinerja reksadana saham pada tahun ini. Kinerja 20 perusahaan Manajer Investasi (MI) pada reksadana saham secara garis beras masih mencatatkan kinerja negatif khususnya secara year to date/YtD dan tahunan (YoY).
Bila secara YoD dana kelolaan reksadana saham pada November 2020 minus 14 persen, secara tahunan atau year on year (YoY) terkoreksi 13 persen.
Menariknya, secara bulanan (MoM), dana kelolaan reksadana saham pada bulan lalu tumbuh 7 persen. Bahkan, secara bulanan (MoM) dar 20 Top MI dengan dana kelolaan reksadana saham terbesar November 2020, hanya 1 yakni Minna Padi AM yang dana kelolaan reksadana saham negatif yakni 8 persen.
Adapun lima besar MI dengan dana kelolaan reksadana saham terbesar November 2020 sebagai berikut :
1. Schroders Indonesia
Schroders Investment Management Indonesia (Schroders Indonesia) masih bertahan sebagai juara dana kelolaan reksadana saham pada November, dengan nilai AUM reksadana saham senilai Rp20,51 triliun. Dengan pangsa pasar 16 persen, dana kelolaan reksadana saham Schroders, naik 1 persen secara bulanan, namun masih minus 18 persen secara YtD dan juga secara YoY.
2. Manulife AM
Manulife AM berada pada posisi 2 dengan membukukan dana kelolaan reksadana saham Rp11,55 triliun pada November 2020 dengan pangsa pasar 9 persen. Dana kelolaan reksadana saham Manulife naik 5 persen MoM, tumbuh 2 persen YtD, dan 3 persen secara tahunan.
3. Ashmore AM
Ashmore berada di peringkat 3 dengan dana kelolaan Rp10,03 triliun dan pangsa pasar 8 persen. Dana kelolaan reksadana saham Ashmore naik 12 persen MoM tapi masih minus 19 persen YtD, dan negatif 15 persen YoY pada November 2020.
4. Batavia PAM
Batavia Prosperindo Aset Manajemen berada di posisi 4 dengan dana kelolaan reksadana saham Rp9,44 triliun pada bulan. Menguasai pangsa pasar 8 persen, dana kelolaan reksadana saham Batavia PAM naik 6 persen MoM, minus 13 persen YtD, dan negatif 3 persen YoY pada November 2020.
5. BNP AM
BNP AM berada di posisi 5 dengan dana kelolaan reksadana saham pada November 2020 senilai Rp9,18 triliun dan pangsa pasar 7 persen. Dana kelolaan reksadana saham BNP AM naik 3 persen MoM, tumbuh 16 persen YtD, dan naik 18 persen YoY.
Dalam daftar top 20 MI dengan dana kelolaan reksadana saham terbesar November, ada 4 MI yang mengalami pertumbuhan dana kelolaan baik secara bulanan (MoM) maupun secara YtD dan YoY, yakni: Pertama, Manulife AM (5 persen, 2 persen, dan 3 persen). Kedua, BNI AM (3 persen, 16 persen, dan 18 persen).
Ketiga, Sucorinvest (17 persen, 2 persen, dan 7 persen). Keempat, Sequis AM (14 persen, 4 persen, dan 15 persen).
Daftar lengkap top 20 MI dengan AUM reksadana saham terbesar pada November 2020, tertera dalam tabel berikut :
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report November 2020
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report November 2020. Untuk berlangganan laporan ini sila hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
(Martina Priyanti/Tim Data/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.