Bahana Sekuritas : Sektor Semen Menggeliat, Kinerja Keuangan Emiten akan Positif
Bahana Sekuritas merekomendasikan beli untuk saham Indocement Tunggal Perkasa dan tahan untuk saham Semen Indonesia
Bahana Sekuritas merekomendasikan beli untuk saham Indocement Tunggal Perkasa dan tahan untuk saham Semen Indonesia
Bareksa.com - Lebih dari 5 tahun terakhir industri semen mencatatkan kinerja negatif akibat kelebihan kapasitas, akibat dampak banyaknya pemain baru yang meramaikan pasar. Tahun ini, industri semen diperkirakan akan membukukan kinerja positif untuk pertama kalinya dengan rasio antara kapasitas dan permintaan yang semakin meningkat.
Bahana Sekuritas memperkirakan permintaan semen sepanjang tahun ini akan bertumbuh sekitar 4 - 5 persen, tidak jauh berbeda dengan permintaan tahun lalu, atau berada di kisaran 74-75 juta ton. Namun yang menyebabkan kinerja sektor semen akan lebih baik sepanjang 2019, karena kapasitas industri diproyeksikan sebesar 110 juta ton.
Sektor semen terakhir kali mengalami masa gemilang pada 2012, saat konsumsi mencapai 48 juta ton dengan kapasitas industri sebesar 50 juta ton sehingga rasio keduanya mendekati 100 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Melihat permintaan semen yang sangat besar, banyak pemain kecil yang ikut meramaikan sekor ini sehingga oversupply terus terjadi hingga 2017, yang membuat perang harga tidak dapat dihindari, sehingga membukukan kinerja negatif
Perusahaan Sekuritas milik PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ini menilai, tahun ini akan menjadi tahun pertama bagi industri semen membukukan kinerja positif seiring dengan nilai tukar yang stabil dan turunnya harga batu bara karena sekitar 60-70 persen, beban biaya industri semen berasal dari nilai tukar dan penggunaan batu bara sebagai bahan bakar produksi. Ditambah lagi, pada semester II tahun lalu, industri sudah menaikkan harga meski baru sekitar 5 persen.
‘’Pada kuartal I tahun ini, beberapa perusahaan semen membukukan kinerja positif sebagai dampak dari kenaikan harga yang terjadi sejak tahun lalu dan nilai tukar yang menguat serta masih turunnya harga batu bara,’’ terang Analis Bahana Sekuritas Adrianus Bias Prasuryo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/4).
"Naiknya permintaan pada tahun ini juga berasal dari sektor properti yang di beberapa tempat sudah terlihat ada permintaan meski masih didominasi dari kelas menengah ke bawah," tambahnya.
Ke depan, dengan kondisi perekonomian yang semakin baik, permintaan terhadap properti diperkirakan juga akan semakin besar sehingga akan mendongkrak penjualan semen. Serta penguatan rupiah yang berkelanjutan dan potensi turunnya harga batu bara akan semakin mendorong kinerja positif bagi sektor semen.
Demikian juga sebaliknya pelemahan rupiah, naiknya harga batu bara serta stagnannya permintaan properti bisa menjadi risiko bagi industri semen.
Dengan prospek positif ini, Bahana Sekuritas memberi rekomendasi beli untuk saham PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP), dengan target harga Rp22.200 per saham.
Perusahaan berkode saham INTP ini akan mendapat keuntungan dari redanya kompetisi khususnya wilayah Jawa Barat. Perseroan juga tahun lalu membukukan profit yang sangat rendah sehingga hal ini akan berdampak pada peningkatan profit yang cukup tinggi pada tahun ini. Serta aksi merger dan akuisisi yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, sudah akan menyumbang kinerja positif bagi profit perseroan.
Sementara Bahana Sekuritas merekomendasikan tahan untuk saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dengan target harga Rp13.200 per saham.
Hal yang sama berlaku untuk saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) yang kini berganti nama menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk pasca diakuisisi SMGR, dengan target harga Rp2.100 per saham, serta saham PT Semen Baturaja Tbk atau berkode saham SMBR dengan target harga Rp1.570 per saham.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.