Masih Oversupply, Bagaimana Prospek Emiten Semen?
Total kapasitas pabrik semen sebesar 75 ton namun penjualan hanya sebesar 48,5 juta ton
Total kapasitas pabrik semen sebesar 75 ton namun penjualan hanya sebesar 48,5 juta ton
Bareksa.com – Kembali melonjaknya penjualan semen di bulan November 2015 mencerahkan prospek industri semen dilatarbelakangi pesatnya pembangunan infrastruktur. Lantas seperti apa gambaran proyeksi industri semen kedepan?
Di bulan Agustus 2015, penjualan semen mulai pulih dengan mencatatkan kenaikan penjualan bulanan 57,3 persen atau mencapai 5,4 juta ton. Data terakhir di bulan Oktober 2015 menunjukan tren pemulihan masih berlanjut, penjualan semen mencapai 6,3 juta ton dan tercatat sebagai bulan dengan penjualan semen tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Grafik : Penjualan Semen (Ton)
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : Blomberg, diolah Bareksa
Penjualan semen tahun depan akan ditopang oleh belanja infrastruktur pemerintah dan juga program sejuta rumah. Diperkirakan realisasi anggaran belanja pemerintah akan lebih cepat tahun depan karena tidak terhambat perubahan nomenklatur. Selain itu, pemerintah juga telah mulai melakukan tender untuk single proyek tahun depan. Tax amnesty juga dipercaya dapat meningkatan penerimaan pemerintah sehingga realisasi proyek infrastruktur lebih baik. (Baca juga : Lonjakan Belanja Infrastruktur Akan Picu Penyerapan Semen dan Precast pada Q4).
Namun demikian dari sisi pasokan, industri semen masih oversupply. Per tahun 2015, empat pemain baru mulai berproduksi tahun ini yakni PT Sinar Tambang Arthalestar (Semen Bima), Siam Cement Group (SCGC), PT Jui Shin Indonesia (Semen Garuda), dan PT Cemindo Gemilang (Semen Merah Putih). Ketua Asosiasi Semen Indonesia menyatakan total kapasitas pabrik semen akan sebesar 75 juta ton akibat beroperasinya pabrik baru sehingga melebihi jumlah permintaan semen nasional. Sebagai informasi, jumlah penjualan semen dari bulan Januari hingga Oktober 2015 hanya sebesar 48,5 juta ton.
Walau begitu peningkatan total kapasitas baru akan meningkat sekitar dua sampai tiga tahun ke depan. Sebagai gambaran, tambahan kapasitas PT Semen Gresik Tbk (SMGR) dari pabrik rembang saja baru bisa dirasakan penuh pada tahun 2017.
Oleh karena itu PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dan PT Semen Gresik Tbk (SMGR) optimis tahun depan penjualan semen akan naik. SMBR menargetkan penjualan 2016 sebesar 1.75 juta ton atau tumbuh 14,2 persen dari target 2015 sebesar 1,5 juta ton sedangkan SMGR menargetkan kenaikan penjualan 5 persen menjadi 30 juta ton. (Baca juga : Permintaan Semen Meroket, Semen Indonesia Over Kapasitas)
Grafik: Total Kapasitas Semen Nasional
Sumber : Kemenperin, diolah Bareksa
Beberapa sekuritas telah merubah rekomendasi penilaiannya menjadi ‘BUY’. Diantaranya Citi Group dengan rekomendasi emiten INTP dan SMGR karena akan adanya peningkatan permintaan. Sebaliknya, JP Morgan menilai harus berhati-hati karena kenaikan harga saham semen membuat valuasi menjadi mahal dan di atas rata-rata. Meskipun penjualan semen pulih, namun belum cukup kuat. Oleh karena itu, rekomendasi diturunkan dari 'Neutral' menjadi 'Underweight' untuk SMGR dan SMCB serta lebih merekomendasikan saham INTP. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.