GOLL dan TAMU Lepas Tato, ATPK Masuk Daftar Notasi Khusus BEI
Dengan catatan itu, kini saham yang masuk daftar notasi khusus BEI berjumlah 34
Dengan catatan itu, kini saham yang masuk daftar notasi khusus BEI berjumlah 34
Bareksa.com – Daftar saham yang masuk notasi khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali berubah. Data terbaru per 1 Februari 2019 mencatat ada 34 perusahaan masuk dalam notasi khusus ini.
Jika mengacu data sebelumnya, maka setidaknya ada dua saham yang keluar dari daftar itu. Sementara satu saham menjadi anggota baru.
Dua saham yang keluar dari daftar notasi khusus BEI adalah PT Golden Plantation Tbk (GOLL) dan PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU). Sebelum keluar, keduanya mendapat notasi dengan kode ‘L’, yang berarti perusahaan belum menyampaikan laporan keuangan.
Promo Terbaru di Bareksa
Keluarnya GOLL dan TAMU dari daftar notasi khusus sejalan dengan penyampaian laporan keuangan oleh Golden Plantation dan Tamarin Samudra.
Golden Plantation melaporkan dalam periode hingga 30 September 2018, perseroan meraup penjualan bersih Rp92,02 miliar atau turun 44,54 persen dari periode sama tahun 2017 Rp165,92 miliar. Atau penurunan penjualan itu, perseroan harus menambah kerugian dari Rp16,34 miliar menjadi Rp83,09 miliar.
Sayangnya, saham GOLL dalam posisi stagnan dan bertahan sebagai anggota klub gocap. Terlebih pada 30 Januari 2019, BEI menyampaikan, bahwa perseroan belum membayar denda SP2 dan SP3.
Pun begitu dengan Tamarin Samudra. Perseroan juga telah menyampaikan laporan keuangan per 30 September 2018.
Pada periode sembilan bulan ini, Tamarin Samudra meraup pendapatan US$11,69 juta atau naik 7,15 persen dari periode sama tahun 2017 US$10,91 juta. Meski begitu, perseroan harus menderita kerugian sebesar US$2,26 juta.
Pergerakan Saham TAMU Periode 28 Desember 2018 – 1 Februari 2019
Sumber: Bareksa.com
Yang menarik dari Tamarin Samudra adalah harga sahamnya yang justru terus naik dalam satu bulan pertama tahun ini. Pada akhir tahun 2018, saham TAMU berada pada level Rp4.200 dan naik 6,19 persen menjadi Rp4.460 per 1 Februari 2019.
Saham ATPK
Selain mengeluarkan GOLL dan TAMU, BEI juga memasukkan PT Bara Jaya Internasional Tbk (ATPK) dalam deretan notasi khusus. ATPK mendapat notasi dengan kode ‘S’ yang berarti laporan keuangan terakhir tidak ada pendapatan usaha.
Mengacu laporan keuangan perseroan per 30 September 2018, penjualan bersih tercatat Rp41,98 juta atau justru turun dari posisi 30 Juni 2018 Rp42,94 juta. Akibatnya, kerugian perseroan naik menjadi Rp83,41 juta.
Terlepas dari itu, saham ATPK telah mendapat perpanjangan penghentian sementara (suspensi) dari BEI sejak 17 September 2018 hingga saat ini. Saat itu, suspensi saham ATPK terkait dengan belum melakukan pembayaran pokok angsuran IV biaya pencatatan tahunan. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.