Bareksa.com - Pasar saham Indonesia mengawali bulan pertama di tahun ini dengan cukup mulus. Hal ini pun mendorong kinerja investasi berbasis saham, seperti reksadana juga menjadi cemerlang.
Pada Kamis, 31 Januari 2019 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,06 persen dengan berakhir di level 6.532,969. Adapun sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan kemarin (year to date/YtD), IHSG telah melesat 5,46 persen.
Cemerlangnya kinerja bursa saham domestik sepanjang bulan lalu, turut mengerek kinerja reksadana saham. Produk-produk reksadana saham yang dijual Bareksa pun ada yang mampu mengalahkan IHSG dan memberikan keuntungan besar bagi investornya.
Berdasarkan data Bareksa, lima reksadana saham dengan imbal hasil (return) tertinggi secara YtD (Periode 28 Desember 2018 - 31 Januari 2019), bisa memberikan untung dari 9 hingga 16 persen, luar biasa!
Grafik Perbandingan Return IHSG, Indeks Reksadana Saham dan Indeks Reksadana Saham Syariah
Sumber: Bareksa
Tidak hanya mengalahkan IHSG, produk-produk ini pun bisa mengalahkan tolok ukur (benchmark) lain yakni indeks reksadana saham Bareksa dan indeks reksadana saham syariah Bareksa yang masing-masing memiliki return 3,87 persen dan 2,19 persen dalam periode yang sama.
Berikut ulasan 5 produk reksadana saham yang menjadi juara pada bulan Januari 2019 dari sisi return-nya:
1. Avrist Equity – Cross Sectoral
Reksadana saham yang menjadi juara pada bulan Januari 2019 ditempati oleh Avrist Equity – Cross Sectoral dengan return mencapai 16,71 persen YtD. Produk yang dikelola oleh PT Avrist Asset Management ini, hingga Desember 2018 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp1,83 miliar.
Grafik Pergerakan NAB Avrist Equity – Cross Sectoral
Sumber: Bareksa
Avrist Equity – Cross Sectoral dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp500 ribu. Produk yang diluncurkan sejak 15 Mei 2013 ini bekerja sama dengan bank kustodian Standard Chartered Bank.
2. Manulife Greater Indonesia Fund
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor dua pada bulan Januari 2019 ditempati oleh Manulife Greater Indonesia Fund dengan return mencapai 12,63 persen YtD. Produk yang dikelola oleh PT Manulife Asset Management ini, hingga Desember 2018 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar US$60,03 juta.
Grafik Pergerakan NAB Manulife Greater Indonesia Fund
Sumber: Bareksa
Manulife Greater Indonesia Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal US$100. Produk yang diluncurkan sejak 14 Desember 2011 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.
3. Manulife Saham SMC Plus
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor tiga pada bulan Januari 2019 ditempati oleh Manulife Saham SMC Plus dengan return mencapai 12,21 persen YtD. Produk yang dikelola oleh PT Manulife Asset Management ini, hingga Desember 2018 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp84,86 miliar.
Grafik Pergerakan NAB Manulife Saham SMC Plus
Sumber: Bareksa
Manulife Saham SMC Plus dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100 ribu saja. Produk yang diluncurkan sejak 27 Februari 2013 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.
4. Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor empat pada bulan Januari 2019 ditempati oleh Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS dengan return mencapai 9,69 persen YtD. Produk yang dikelola oleh PT Manulife Asset Management ini, hingga Desember 2018 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar US$467,52 juta.
Grafik Pergerakan NAB Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS
Sumber: Bareksa
Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal US$10 ribu. Produk yang diluncurkan sejak 15 Februari 2016 ini bekerja sama dengan bank kustodian Citibank N.A.
5. Manulife Saham Andalan
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor lima pada bulan Januari 2019 ditempati oleh Manulife Saham Andalan dengan return mencapai 9,13 persen YtD. Produk yang dikelola oleh PT Manulife Asset Management ini, hingga Desember 2018 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp554,72 miliar.
Grafik Pergerakan NAB Manulife Saham Andalan
Sumber: Bareksa
Manulife Saham Andalan dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100 ribu saja. Produk yang diluncurkan sejak 1 November 2007 ini bekerja sama dengan bank kustodian The Hongkong And Shanghai Banking Corporation.
Perlu diingat, reksadana saham memiliki risiko yang tinggi dengan potensi keuntungan yang tinggi juga dan cocok untuk investasi jangka panjang. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. (KA01/hm)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.