Yuk Pantau Gerak Tiga Saham Terbanyak Dijual Asing Hingga 24 Januari 2019
Saham-saham itu antara lain BYAN, BTPS, dan UNTR
Saham-saham itu antara lain BYAN, BTPS, dan UNTR
Bareksa.com – Investor asing di pasar modal Indonesia terus mencatat beli bersih (net buy) hingga 24 Januari 2019. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), net buy asing selama periode 2-24 Januari 2019 telah mencapai Rp10,98 triliun.
Meski begitu, catatan tersebut tak berarti investor asing melakukan net buy di seluruh saham tercatat di BEI. Untuk itu, kali ini Bareksa akan mengulas tiga besar saham yang justru paling banyak dijual investor asing.
Pada posisi pertama adalah saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Sepanjang periode 2-24 Januari 2019, saham BYAN mencatat net sell Rp460,13 miliar yang merupakan hasil dari transaksi di pasar negosiasi.
Promo Terbaru di Bareksa
Seiring dengan net sell itu, saham BYAN turun 8,43 persen dari posisi akhir tahun 2018 Rp19.875 menjadi Rp18.200. Meski begitu, catatan net sell asing saham BYAN merupakan dampak dari aksi salah satu dewan komisaris asal Malaysia bernama Chin Wai Fong yang melepas sebagian kepemilikannya di BYAN pada 18 Januari 2019.
Melalui aksi itu, Chin Wai Fong yang sebelumnya menggenggam kepemilikan BYAN sebesar 2,62 persen dan 0,09 persen (tidak langsung melalui Empire Management Corporation) berubah menjadi 0,64 persen.
Sementara itu pada posisi kedua adalah saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS). Pada periode sama, net sell asing pada saham BTPS mencapai Rp321,89 miliar yang terdiri dari transaksi di pasar regular Rp246,84 miliar dan transaksi di pasar negosiasi Rp75,05 miliar.
Untung saja, aksi jual bersih oleh asing tak membuat saham BTPS mengalami penurunan.
Pergerakkan Saham BTPS Periode 28 Deseber 2018 – 24 Januari 2019
Sumber: Bareksa.com
Secara year to date hingga 24 Januari 2019, saham BTPS bertumbuh 8,91 persen dari Rp1.795 per akhir 2018 menjadi Rp1.955. Kenaikan harga saham BTPS tidak lepas dari kinerja keuangan BTPN Syariah yang sepanjang tahun 2018 mencatat pertumbuhan laba bersih hingga 44 persen menjadi Rp965 miliar.
Rasio keuangan BTPN Syariah juga baik, terlihat dari kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) yang mencapai 40,9 persen serta financing to deposit ratio (FDR) pad alevel 95,6 persen. Adapun pembiayaan perseroan naik 20,2 persen dari Rp6,05 triliun menjadi Rp7,28 triliun.
Sementara itu, pada posisi ke tiga saham paling banyak dijual asing periode 2-24 Januari 2019 adalah PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan nilai Rp204,94 miliar. Aksi jual asing juga membuat saham UNTR secara year to date turun 2,65 persen dari Rp27.350 menjadi Rp26.625.
Pada tahun ini, belum ada informasi penting mengenai perseroan. Di keterbukaan informasi BEI, informasi terakhir perseroan adalah 4 Desember 2018 mengenai salah satu anak usahanya yang mengakuisisi 95 persen saham PT Agincourt Resources.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.