Sandiaga Sebut Tol Cipali Tak Dibangun dengan Utang, Bagaimana Faktanya?
Tol Cipali dibangun dengan dana Rp13,7 Triliun dengan kemitraan kredit sindikasi dan public private partnership
Tol Cipali dibangun dengan dana Rp13,7 Triliun dengan kemitraan kredit sindikasi dan public private partnership
Bareksa.com – Pekan lalu, Cawapres nomor Urut 02 Sandiaga Uno menegaskan jika terpilih nanti tak akan bergantung pada utang. Dia mencontohkan proyek tol Cikopo-Palimanan yang bisa dibangun tanpa berutang, sebagaimana dikutip dari Detik Finance.
Hal ini membuat ramai media sosial, dengan pro dan kontra. Lantas, bagaimana detail data yang sebenarnya?
Sebagai informasi, keterlibatan Sandiaga Uno di tol Cikopo-Palimanan melalui PT Lintas Marga Sedaya (LMS), operator tol tersebut. Seperti diberitakan detikcom, Selasa (12/6/2018), Sandiaga mengakui saat tol tersebut mulai dibangun, dia masih memiliki saham di PT LMS. Setelah maju sebagai salah satu kontestan di Pilkada DKI 2017, Sandiaga mengaku melepas sahamnya di PT LMS.
Promo Terbaru di Bareksa
Tol Cipali Dibangun dengan Dana Rp13,7 Triliun
Jalan tol sepanjang 116,75 kilometer ini merupakan jalan tol terpanjang di Indonesia dan merupakan bagian dari sistem jalan tol Trans Jawa. Jalan Tol Cikopo-Palimanan melintasi 5 kabupaten di Jawa Barat yaitu Kabupaten Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon, yang total biaya pembangunannya Rp13,77 triliun.
Bareksa mencoba mencari tahu seluk beluk perusahaan LMS hingga tahun 2013, seiring proyek ini mulai dibangun. Namun, mengacu pada website perusahaan LMS (www.lintasmarga.com) pemberitaan seputar perusahaan hanya mencapai 7 Mei 2015.
Fakta : Tol Cipali Dibangun Dengan Pendanaan Kredit Sindikasi
Kredit Sindikasi adalah pinjaman yang diberikan secara bersama oleh lebih dari satu bank kepada debitur tertentu. Kredit yang diberikan secara sindikasi dapat berupa Kredit Investasi (KI) ataupun Kredit Modal Kerja (KMK).
Mengutip Kontan, pada 26 Juni 2013 silam, PT Lintas Marga Sedaya (LMS) mencairkan kredit sindikasi perbankan senilai sekitar Rp1 triliun untuk membiayai pembangunan proyek tol Cikampek-Palimanan (Cipali).
Pencairan kredit tahap pertama ini merupakan bagian dari kredit sindikasi 22 bank yang dipimpin oleh Bank BCA bersama dengan Bank DKI dengan komitmen pinjaman sebesar total Rp8,8 triliun.
Klarifikasi Sandiaga Uno
Wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut pembangunan Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) tanpa menggunakan utang.
Padahal, diketahui bahwa pada 2013 PT Lintas Marga Sedaya yang bertugas membangun Tol Cipali, di mana sebagian sahamnya dimiliki perusahaan milik Sandiaga Uno, yakni PT Saratoga Investama Sedaya, melakukan pencairan kredit sindikasi bank sebanyak Rp1 triliun.
Kini, Sandiaga Uno mengatakan yang ia maksud utang adalah utang yang tak membebani keuangan negara dan utang yang tak membebani APBN (Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara).
Sandiaga Uno mengatakan, pembangunan infrastruktur yang tanpa membebani keuangan negara itu sangat mungkin dilakukan, dengan mencontoh sistem pembangunan Tol Cipali tersebut.
“Jadi ada kemitraan seperti public private partnership dan murni swasta, kalau Tol Cipali itu murni swasta, pemerintah hanya bermitra dalam bentuk tanah,” jelasnya.
Sandiaga Uno mengatakan, Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menkeu Sri Mulyani tidak menutup kemungkinan akan konsep tersebut.
“Karena memang ekonomi kita 90 persen yang menggerakkan adalah swasta, di luar dana pemerintah, jadi itu yang kami mau dorong ke depan,” tutupnya.
(KA02/AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.