BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : WSKT Divestasi 18 Ruas Tol, Kredit Perbankan Naik 13 Persen

Bareksa04 Desember 2018
Tags:
Berita Hari Ini : WSKT Divestasi 18 Ruas Tol, Kredit Perbankan Naik 13 Persen
Alat berat beroperasi di zona 5 pembangunan Light Rail Transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan. Pembangunan jalur kereta api ringan ini dilakukan oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

WIKA hitung ulang capex 2019, ASSA tambah armada 5.500 mobil baru, MTLA bidik marketing sales Rp2,2 triliun di 2019

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa,4 Desember 2018 :

PT Waskita Karya Tbk (WSKT)

WSKT telah menyiapkan sejumlah skema untuk penyelesaian utang berbunga yang dimiliki perseroan salah satunya dengan mendivestasi 18 ruas tol perseroan.

Promo Terbaru di Bareksa

Direktur Utama Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra menyampaikan terdapat tiga jenis utang yang dimiliki yakni project financing, corporate cash loan, dan kredit investasi. Total utang berbunga yang dimiliki emiten berkode saham WSKT itu saat ini Rp61,71 triliun.

“Utang-utang ini terbesar untuk jalan tol, sebagian besar untuk jalan tol yang bersifat turnkey,” jelasnya.

Putra menjelaskan bahwa salah satu strategi yang ditempuh untuk membayar utang berbunga perseroan yakni divestasi tol. Opsi itu ditempuh mengingat perseroan hanya membangun jalan tol bukan sebagai operator.

Kredit Perbankan

Kredit perbankan semakin tumbuh. Data Analisis Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga Oktober 2018, penyaluran kredit perbankan tumbuh 13,1 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp5.188,6 triliun.

Pada September 2018, kredit perbankan tercatat tumbuh 12,4 persen yoy. Peningkatan penyaluran kredit terutama terjadi pada debitur korporasi yang memiliki pangsa 50,1 persen dari total kredit. Pertumbuhan kredit korporasi tercatat 15,9 persen yoy, meningkat dibandingkan bulan September 2018 yang tumbuh 14,3 persen yoy.

Ini mengindikasikan, kegiatan ekonomi meningkat signifikan baik dalam investasi maupun kegiatan usaha. Sementara itu, kredit untuk debitur perseorangan dengan pangsa 45,5 persen dari total kredit tercatat tumbuh melambat dari tumbuh 10,4 persen di September 2018, menjadi 10 persen pada Oktober 2018.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

Emiten konstruksi WIKA menyebut masih akan merampungkan nilai pasti dari belanja modal (capex) perseroan pada tahun depan. Perusahaan pelat merah tersebut sebelumnya menyebut akan mengalokasikan belanja modal hingga Rp20 triliun pada 2019.

Direktur Wijaya Karya Antonius NS Kosasih mengatakan perseroan tengah melakukan penghitungan ulang pada alokasi capex pada tahun depan. Sebab perseroan memprediksi sebagian dari capex yang dianggarkan untuk 2018 harus digulirkan hingga tahun depan karena belum digunakan.

"Capex tahun depan harus kami hitung ulang karena capex 2018 yang Rp15 triliun saja belum kami gunakan semua karena beberapa proyek tidak jadi dikerjakan tahun ini. Tapi [capex] 2019 akan heavy karena proyeknya [yang tidak jadi dikerjakan tahun ini] akan bergeser ke tahun depan," ungkap Antonius

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)

ASSA tahun depan akan terus ekspansi kendaraannya. Meski tahun politik, perusahaan rental mobil ini merasa perlu untuk tetap memperkuat bisnisnya

Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk memaparkan perusahaan tetap ekspansi membeli mobil baru untuk jasa persewaaan.

"Total akan ada pembelian 5.500 unit kendaraan," kata Prodjo kepada Kontan.co.id, (3/12).

Dengan rincian sebanyak 4.000 unit untuk gantikan kendaraan lama dan 1.500 tambahan armada baru. Tahun ini ada 22.000 unit kendaran yang dimiliki ASSA dan tahun depan akan menjadi 23.500 unit.

"Mayoritas kendaraan multi prupose vehicle (MPV) dan GrandMax Blindvan," kata Prodjo.

PT Metropolitan Land Tbk (MTLA)

MLTA masih optimistis prospek bisnis properti hingga akhir tahun 2018. Pasalnya nilai marketing sales hingga November 2018 sudah mencapai Rp2 triliun dari target akhir tahun estimasi pencapainnya Rp2,1 triliun.

Olivia Surodjo, Direktur keuangan Metropolitan Land mengatakan, target marketing sales untuk tahun 2019 naik menjadi Rp 2,2 triliun. Menurut dia kenaikan itu masih terus mengandalkan penjualan binisis tanah, properti, dan pendapatan recurring property.

Selain itu, terkait pencapain untuk di tahun depan Olivia menegaskan belum ada strategi khusus mengenai hal tersebut. Namun, dia terus meningkatkan kerja sama MLTA dengan bank-bank pemberi kredit pemilikan rumah (KPR) sejak awal tahun.

"Belum ada strategi khusus. kita tingkatkan kerja sama kita dengan bank-bank pemberi KPR sejak awal tahun," tegasnya


(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua