Pasar Semakin Yakin The Fed Pangkas Suku Bunga Mulai Maret 2024, PPRE Bidik Pendapatan Melesat
CTRA, MTEL, AMRT, ASII, BBNI, INTP dan INDF direkomendasikan beli, Wall Street rebound, IHSG melemah, harga emas memanas, WIKA right issue Rp6 triliun
CTRA, MTEL, AMRT, ASII, BBNI, INTP dan INDF direkomendasikan beli, Wall Street rebound, IHSG melemah, harga emas memanas, WIKA right issue Rp6 triliun
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dan Daily & Technical Update oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia, dipublikasi Jumat (22/12/2023) :
Stock Pick
CTRA
Harga saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik 2,21% atau bertambah 25 poin menjadi Rp1.155 pada Kamis (21/12). D’Origin Financial merekomendasikan spekulasi beli saham CTRA dengan target harga Rp1.250 dan stop rugi Rp1.050, support Rp1.140 ; Rp1.130 dan resisten Rp1.165 ; Rp1.175. Volume perdagangan saham CTRA pada Kamis lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham CTRA berpotensi menguji resisten Rp1.165, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.175.
MTEL
Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) menguat 0,7% atau bertamabah 5 poin menjadi Rp720 pada Kamis (21/12). D’Origin Financial merekomendasikan spekulasi beli saham MTEL dengan target harga Rp820 dan stop rugi di Rp680, support Rp710 ; Rp700 dan resisten Rp730 ; Rp740. Volume perdagangan saham MTEL pada Kamis lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham MTEL berpotensi menguji resisten Rp730, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp740.
Promo Terbaru di Bareksa
AMRT
Harga saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) naik 2,13% atau bertambah 60 poin menjadi Rp2.880 pada Kamis (21/12). D’Origin Financial merekomendasikan beli saat melemah (BOW) dengan target Rp3.000 dan stop rugi Rp2.740, support Rp2.870 ; Rp2.860 dan resisten Rp2.890 ; Rp2.900. Volume perdagangan saham AMRT pada Kamis lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham AMRT berpotensi menguji resisten Rp2.890, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp2.900.
ASII : Menguji Level Support
Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) melemah 1,33% menjadi Rp5.550 pada Kamis (21/12). Menurut Ciptadana Sekuritas, saham ASII melanjutan penurunan menuju level support kritis. Penurunan saham ASII menuju support Rp5.475 setelah menyentuh level Rp5.550. Saham ASII membentuk pola hammer candlestick yang mengindikasikan potensi rebound, sehingga direkomendasi beli saat melemah (BOW) di Rp5.000, dengan stop rugi Rp5.450 dan ambil untung di Rp5.700.
Pergerakan saham ASII
Sumber : Ciptadana Sekuritas
BBNI : Menguji Level Support
Harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melemah 0,96% ditutup di Rp5.150 pada Kamis (21/12). Ciptadana Sekuritas menilai saham BBNI memasuki area koreksi setelah menembus Rp5.425, di bawah level resisten. Bias teknikal saham BBNI sedang konsolidasi jangka pendek, dengan support terdekat di Rp5.050. Saham BBNI direkomendasi beli saat melemah di kisaran Rp5.050 dengan stop rugi di Rp5.000 dan ambil untung di Rp5.250.
Pergerakan saham BBNI
Sumber : Ciptadana Sekuritas
INTP : Menguji Level Support
Harga saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) stagnan di Rp9.150 pada Kamis (21/12). Menurut Ciptadana Sekuritas, saham INTP melanjutkan penurunan dari puncak harganya di November Rp10.200, dan memasuki koreksi jangka menengah. Dengan support kuat di Rp9.025, jika mampu bertahan, maka saham INTP berpotensi rebound. Saham INTP direkomendasi beli saat melemah di Rp9.025, dengan stop rugi di Rp8.950 dan ambil untung di Rp9.200.
Pergerakan saham INTP
Sumber : Ciptadana Sekuritas
INDF : Potensi Rebound
Harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) stagnan di Rp6.275 pada Kamis (21/12). Menurut Ciptadana Sekuritas, saham INDF melanjutkan tren mendatar di atas garis supportnya. Jika menembus Rp6.325, maka saham INDF ada sinyal reversal. Dengan support kuat di Rp6.225, saham INDF direkomendasi beli jika menembus Rp6.200, dengan stop rugi di Rp6.150 dan ambil untung di Rp6.450.
Pergerakan saham INDF
Sumber : Ciptadana Sekuritas
Wall Street
Indeks-indeks di Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street rebound pada Kamis (21/12/2023), memulihkan sebagian besar kerugian di hari sebelumnya. Penguatan itu ditopang oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang memicu optimisme pasar bahwa The Fed akan melonggarkan kebijakan moneter dan menghidupkan kembali selera risiko investor. Dow Jones Industrial Average naik 322,35 poin (0,87%) menjadi 37.404,35. Sedangkan S&P 500 melonjak 48,4 poin (1,03%) menjadi 4.746,75 dan Nasdaq Composite meningkat 185,92 poin (1,26%) jadi 14.963,87.
IHSG
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,14% atau berkurang 10,05 poin menjadi 7.209,62 pada Kamis (21/12), dengan volume perdagangan lebih besar dari hari sebelumnya. Menurut D’Origin Financial, IHSG bergerak di kisaran 7.150-7.250, support 7.180 ; 7.150 dan resisten 7.230 ; 7.250. Pelemahan IHSG berpotensi menguji support 7.180, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 7.150.
Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.045.502 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 18,98 miliar lembar senilai Rp10,7 triliun. Sebanyak 197 saham naik, 322 saham turun dan 245 saham stagnan. Saham-saham dengan penguatan terbesar yaitu IMJS, TBMS, IMAS, HUMI, dan INRU. Sedangkan saham-saham dengan pelemahan terdalam yakni KAYU, RAJA, GZCO, GTBO dan IRRA.
SBSN
Pada 19 Desember 2023, pemerintah menggelar lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara. Seri yang dilelang melalui sistem lelang Bank Indonesia meliputi SPNS04062024, PBS036, PBS003, PBSG001, PBS037, dan PBS038. Total penawaran masuk Rp11,93 triliun dengan rincian SPNS04062024 Rp5,05 triliun, PBS036 Rp2,72 triliun, PBS003 Rp1,2 triliun, PBSG001 Rp0,81 triliun, PBS037 Rp1 triliun, dan PBS038 Rp1,11 triliun.
Rupiah
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.525 per dolar AS pada Kamis (21/12). Mata uang Garuda melemah 14 poin atau 0,09% dari hari sebelumnya. Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.533 per dolar AS.
BI Rate
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 20-21 Desember 2023 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya atau BI rate 6%. Suku bunga deposit facility juga dipertahankan 5,25%, dan suku bunga lending facility tetap 6,75%.
Kredit Perbankan
Kredit perbankan kembali merangkak naik 9,74% secara tahunan (YOY) pada November 2023. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan Oktober 2023 yang tercatat naik 8,99%.
Minyak Mentah
Harga minyak ditutup lebih rendah pada Kamis, setelah Angola mengatakan akan keluar dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai upaya kelompok produsen ini untuk mendukung harga dengan membatasi suplai global. Minyak mentah berjangka Brent ditutup turun 31 sen jadi US$79,39 per barel. Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI), turun 33 sen menjadi US$73,89 per barel.
Batu Bara
Harga batu bara terpuruk akibat dari sentimen dari India. Harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka Desember 2023 turun US$1 menjadi US$144,25 per ton pada Kamis. Sedangkan kontrak berjangka Januari 2024 melemah US$2 menjadi US$138,25 per ton. Sementara itu, kontrak berjangka Februari 2024 jatuh US$2,3 menjadi US$133,95 per ton.
Emas
Harga emas menguat karena dolar AS melemah setelah data ekonomi Negara Paman Sam memicu ekspektasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan Maret tahun depan. The Fed sebelumnya memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 5,25-5,5% dalam rapat Desember ini dan mengisyaratkan pemangkasan 0,75% di 2024. Emas spot naik 0,7% pada US$2.043,79 per ounce, mengincar sesi terbaiknya dalam enam sesi terakhir. Emas berjangka AS menetap 0,2% lebih tinggi pada US$2.051,3.
WOMF
WOM Finance luncurkan program MasKu syariah dengan akad Murabahah untuk calon jemaah haji, berkolaborasi dengan AMPHURI, PT Bahtera Mitra Net, dan PT Central Global Solution. Kerjasama mencakup pemasaran investasi cicil logam mulia untuk pelunasan porsi haji.
UNTR
PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) menandatangani Perubahan atas Perjanjian (Pinjaman) yang mengubah ketentuan periode ketersediaan dana. Nilai transaksi UNTR dengan anak usaha itu mencapai Rp4 triliun, yang ditandatangani Rabu (20/12/2023).
DSSA
Dian Swastatika Sentosa melalui SM+ berencana kembangkan layanan pusat data di Indonesia dengan jual beli aset Rp544,2 miliar dari Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan Smartel.
ELSA
Anak usaha PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Elnusa Petrofin, menyiapkan armada Mobil Tangki (MT) 1.947 unit untuk mendistribusikan energi, BBM/BBK dan LPG, ke penjuru Tanah Air guna mendukung Satuan Tugas (Satgas) Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) PT Pertamina Patra Niaga. Satgas Nataru tersebut dimulai dari 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024.
IPCC
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menetapkan tanggal cum dividen pada hari ini, Jumat (22/12/2023). Adapun, jumlah dividen tersebut berasal dari laba bersih IPCC periode Januari–Juni 2023 dengan dividend payout ratio ekuivalen 50% atau setara dividen per lembar saham Rp21,7.
EMTK
Elang Mahkota (EMTK) menyelesaikan private placement Rp38,62 miliar dengan penerbitan 75 juta saham baru pada harga Rp515 per saham. Penerbitan saham tersebut bernilai nominal Rp20 melalui program MESOP yang berakhir pada 19 Desember 2023. Titi Maria Rusli, Corporate Secretary Elang Mahkota, menegaskan program ini untuk karyawan dan manajemen perusahaan.
PPRE
PT PP Presisi Tbk membidik pertumbuhan pendapatan hingga 30% seiring dengan meningkatnya kontribusi dari lini bisi jasa pertambangan. Dengan perolehan kontrak baru yang didapatkan pada jasa pertambangan di kuartal III 2023, perseroan optimistis akan mencapai target laba 2023, dan juga menargetkan peningkatan pendapatan kurang lebih 20% sampai dengan 30% pada 2024.
WIKA
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. WIKA akan menggelar aksi rights issue sebagai skema masuknya Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp6 triliun. Perseroan akan menerbitkan saham sebanyak 92,23 miliar saham seri B dengan nominal Rp100 per saham.
WSKT
Waskita Karya (WSKT) menyuntik modal Rp33,98 miliar ke anak usahanya, Trans Jabar Tol (TJT), melalui Waskita Toll Road (WTR). WTR membeli 67.974 saham baru TJT, sehingga kini memiliki 99,9998% atau 4,94 juta saham TJT senilai Rp2,47 triliun. Sisanya, 9 lembar saham, seharga Rp4,5 juta (0,0002%), dimiliki oleh Koperasi Waskita.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.