Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin 26 November 2018 :

Harga Minyak Global

Harga minyak dunia jatuh cukup dalam pekan lalu. Kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi global semakin nyata dan membebani harga si emas hitam.

Sepanjang pekan lalu, harga minyak Brent anjlok 11,92 persen secara point-to-point. Sedangkan light sweet amblas 10,69 persen.

Dalam sebulan terakhir, harga minyak Brent sudah berkurang 28,98 persen dan light sweet terpangkas 24,1 persen. Sejak awal tahun, harga Brent amblas 11,67 persen dan light sweet ambrol 14,48 persen.

PT United Tractors Tbk (UNTR)

Emiten alat berat dan kontraktor UNTR membukukan penjualan alat berat merek Komatsu 4.181 unit pada periode Januari - Oktober 2018. Volume itu merepresentasi 90,89 persen dari target sepanjang 2018 sejumlah 4.600 unit.

Investor Relations United Tractors, Ari Setiyawan, menyampaikan pada 10 bulan pertama 2018 perusahaan sudah membukukan penjualan alat berat sejumlah 4.181 unit. Volume itu meningkat 36,72 persen year-on-year (yoy) dari Januari - Oktober 2017 sebanyak 3.058 unit.

Pasar di sektor tambang mendominasi penyerapan hingga 53 persen, kemudian konstruksi 21 persen, perkebunan 16 persen dan kehutanan 10 persen. Moncernya penjualan di sektor tambang didukung harga batu bara yang bergerak positif.

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)

Emiten rumah sakit, MIKA tengah melakukan negosiasi untuk mengakuisisi dua rumah sakit guna meningkatkan pertumbuhan pendapatan.

Investor Relation MIKA, Aditya Widjaja, menuturkan perseroan juga berencana mengakuisisi dua rumah sakit. Terkait dengan nilai investasi yang disiapkan, MIKA masih enggan membeberkan mengingat hal tersebut masih dalam proses negosiasi.

Sebagai informasi, perseroan masih memiliki kas internal senilai Rp1,8 triliun yang akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi. Dia mengatakan, MIKA akan menggunakan kas internal untuk aksi akuisisi dua rumah sakit tersebut.

PT Indika Energy Tbk (INDY)

Salah satu anak usaha INDY yaitu PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan kinerja cemerlang selama kuartal III 2018. Emiten berkode saham PTRO ini berhasil mencetak pendapatan US$326,16 juta, naik 45,54 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya US$224,1 juta.

Pendapatan diperoleh dari lini bisnis penambangan sebesar US$196,88 juta atau menyumbang 60,36 persen terhadap total pendapatan. Lini bisnis ini mencatatkan peningkatan volume overburden 49,80 persen menjadi 89,22 juta bank cubic meter (bcm).

Sebagai informasi, pada tahun ini, PTRO menargetkan mampu bisa membukukan volume pengupasan lapisan tanah penutup 134 juta ton. Selain itu perseroan membidik peningkatan produksi 50,34 persen menjadi 26,85 juta ton ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Alhasil perusahaan mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$17,78 juta naik 128,24 persen dari laba bersih kuartal III 2017 sebesar US$7,79 juta.

PT Samindo Resources Tbk (MYOH)

Sepanjang 10 bulan tahun ini, emiten kontraktor tambang batu bara MYOH merealisasikan 82,72 persen target operasional 2018.

Investor Relation Samindo Resources, Ahmad Zaki Natsir, menyampaikan pada 10 bulan pertama 2018 perusahaan mengerjakan volume pengupasan lapisan penutup (overburden removal-OB) sejumlah 45 juta bank cubic meter (bcm). Volume itu meningkat 8,7 persen year-on-year (yoy) dari sebelumnya 41,4 juta ton.

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)

Emiten maskapai nasional GIAA menargetkan penjajakan dua rute internasional baru dapat selesai paling lambat kuartal I 2019. Kedua rute tersebut yaitu penerbangan langsung Jakarta - Paris dan Jakarta - Turki.

Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara, menyampaikan bahwa perseroan masih dalam tahap untuk mendapatkan izin tujuan penerbangan dari otoritas maskapai kedua negara tersebut.

(AM)