BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Transaksi Non-Tunai Melonjak, Ada Sinyal Kenaikan Cukup Kuat di Saham BMRI

Bareksa21 September 2018
Tags:
Transaksi Non-Tunai Melonjak, Ada Sinyal Kenaikan Cukup Kuat di Saham BMRI
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (tengah) berbincang dengan Komisaris Utama Hartadi A Sarwono (kiri) dan Wakil Direktur Utama Sulaiman Arief Arianto dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (21/3). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Total volume transaksi menggunakan kartu debit sejak Januari hingga Juli 2018 mencapai 3,62 miliar transaksi

Bareksa.com - Harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) pada perdagangan Kamis, 20 September 2018, ditutup melonjak 4,29 persen dengan berakhir di level Rp6.675 per saham.

Saham BMRI bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dan menjadi saham peringkat kedua dengan nilai transaksi perdagangan terbesar yang mencapai Rp328,69 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham BMRI pada perdagangan kemarin antara lain Morgan Stanley Sekuritas (MS) dengan nilai pembelian Rp82,35 miliar, kemudian Deutsche Sekuritas (DB) Rp66,21 miliar, dan Credit Suisse Sekuritas (CS) Rp38,7 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi BMRI secara keseluruhan yaitu 25,05 persen, 20,14 persen, dan 11,77 persen.

Selain itu, pada perdagangan kemarin BMRI tercatat sebagai saham yang paling banyak diborong oleh investor asing dengan pembelian bersih (net buy) senilai Rp136,73 miliar.

Tingkatkan Transaksi Non Tunai

Bank Mandiri terus mendorong peningkatan transaksi non-tunai di masyarakat. Salah satunya perseroan bekerja sama dengan ABCD School of Coffee dalam gelaran Jakar ta Coffee Week 2018 sebagai bank partner untuk transaksi.

Senior Vice President Consumer Deposit Bank Mandiri, Muhammad Gumilang, mengatakan pihaknya mendukung festival kopi tersebut karena perseroan memang ingin mengembangkan potensi kopi nusantara dan petaninya. Untuk itu, pihaknya tidak menargetkan volume transaksi yang akan didapatnya dari acara tersebut.

“Kalau secara transaksi kami tidak tetapkan target, karena ada banyak medianya, bisa kartu debit, kartu kredit, e-money juga bisa. Yang jelas kami bisa perkenalkan produk cashless Bank Mandiri supaya membantu regulator untuk bentuk cashless society,” kata Gumilang ditemui di Jakarta, Selasa (18/9).

Untuk transaksi menggunakan kartu debit, pihaknya menyebut pertumbuhan rata-rata naik 15-20 persen secara tahunan (year on year/yoy). Dari angka tersebut, mayoritas nasabah menggunakan kartu debit untuk tarik tunai di mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Strategi BMRI Tingkatkan Transaksi Kartu Debit

Transaksi kartu debit perbankan terus menggeliat. Bank Indonesia (BI) dalam statistik alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) mencatat total volume transaksi dengan menggunakan kartu debit sejak Januari hingga Juli 2018 mencapai 3,62 miliar transaksi.

Berdasarkan data BI, Nominal transaksinya sudah mencapai Rp3.917 triliun dalam kurun waktu Januari hingga Juli 2018. Salah satu bank yang mencatatkan pertumbuhan bisnis transaksi kartu debit antara lain BMRI.

Rata-rata kenaikan transaksi menggunakan kartu debit Bank Mandiri naik 15-20 persen secara year on year (yoy).

Muhammad Gumilang menerangkan, sejauh ini penggunaan kartu debit Bank Mandiri masih didominasi oleh transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yakni penarikan tunai.

"Pertumbuhan transaksi di EDC setiap tahunnya juga cukup tinggi sekitar 15 persen yoy," ujarnya.

Dalam upaya untuk melayani nasabahnya, Bank Mandiri terus mengembangkan channel transaksi kartu debit seperti EDC dan debit online (untuk transaksi belanja online/e-commerce).

Disamping terus menambah alat pembayaran seperti ATM dan EDC, bank berlogo pita emas ini juga kerap memberikan program promosi bagi pemegang kartu debit Bank Mandiri guna meningkatkan transaksi kartu debit.

Analisis Teknikal Saham BMRI

Illustration
Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BMRI pada perdagangan kemarin membentuk white marubozu yang menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang cukup lebar hingga berakhir pada level tertingginya.

Volume terlihat mengalami peningkatan menandakan adanya akumulasi pembelian yang besar dari para pelaku pasar, terutama investor asing yang mencatatkan net buy senilai Rp136,73 miliar pada perdagangan kemarin.

Apabila diperhatikan, posisi saham BMRI saat ini terlihat akan membentuk pola double bottom yang akan terkonfirmasi jika berhasil menembus resisten pada level Rp6.750. Adapun pola tersebut merupakan salah satu sinyal pembalikan arah (reversal).

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) saham BMRI terpantau mulai bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan potensi target berikutnya di resisten pada level Rp7.025.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua