Dua Saham Perbankan Ini Justru Meroket Saat IHSG Tertekan, Ada Apa?

Bareksa • 18 Sep 2018

an image
Karyawan beraktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/12). Menjelang libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, IHSG mencatat rekor baru yaitu ke posisi 6.221,01 naik 37,52 poin atau 0,61 persen. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Sebelumnya BGTG dan BBHI dikaitkan dengan rumor akan diakuisisi BBCA

Bareksa.com - Di tengah kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun dalam 1,8 persen pada perdagangan Senin 17 September 2018, dua saham perbankan ini justru mencatatkan kenaikan yang fantastis hingga menduduki jajaran atas top gainers.

Harga saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) dan PT Bank Harda International Tbk (BBHI) meroket tinggi pada perdagangan Senin, 17 September 2018 kemarin.

Saham BGTG ditutup meroket 34,88 persen ke level Rp116 per saham, dengan volume perdagangan tercatat sebanyak 2,76 juta lot saham serta nilai transaksinya mencapai Rp29,47 miliar.

Tidak berbeda, saham BBHI ditutup melonjak 34,59 persen ke level Rp214 per saham, dengan volume perdagangan tercatat sebanyak 369,66 ribu lot saham serta nilai transaksinya mencapai Rp7,31 miliar.

Ada Rumor Apa?

Kira-kira sentimen apakah yang menjadi faktor penggerak dari kedua saham tersebut sehingga menyebabkan keduanya melonjak tajam pada perdagangan kemarin?

Sebelumnya saham BGTG yang masuk kategori bank BUKU 2 dan BBHI yang merupakan bank BUKU 1 ini dikaitkan dengan perbankan yang akan diakuisisi oleh perbankan swasta besar yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dalam waktu dekat.

Namun, Presiden Direktur Bank Ganesha, Lisawati, sempat menjawab isu tersebut dengan menegaskan belum mengetahui rencana tersebut.

"Kami belum tahu isunya (diakuisisi BCA), belum mengerti. Sampai saat ini belum ada aksi korporasi," jelas dia saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Selain itu, Sekretaris Perusahaan Bank Harda Kemal Sindi juga menampik adanya rumor tersebut. Kenaikan harga saham Bank Harda terjadi karena mekanisme pasar semata. Tidak ada rencana untuk diakusisi Bank BCA.

"Kenaikan harga saham itu hanya mekanisme pasar semata. Tidak ada rencana (diakuisisi)," kata dia.

Analisis Teknikal Saham BBHI dan BGTG


Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal saham BGTG pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body yang sangat besar menggambarkan saham ini bergerak naik dalam rentang yang sangat lebar hingga ditutup pada level tertingginya yang juga sekaligus batas auto rejection.

Volume mengalami lonjakan signifikan atau yang terbesar sepanjang tahun ini menandakan adanya aksi beli yang besar sehingga mendorong saham ini naik tajam. Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terlihat bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat.


Sumber : Bareksa

Tidak jauh berbeda dengan saham BGTG, secara teknikal saham BBHI pada perdagangan kemarin juga membentuk bullish candle dengan body yang sangat besar menggambarkan saham ini bergerak naik dalam rentang yang sangat lebar hingga ditutup pada level tertingginya yang juga sekaligus batas auto rejection.

Secara volume perdagangan saham BGTG juga terlihat mengalami lonjakan signifikan menandakan adanya aksi beli yang besar sehingga mendorong saham ini naik tajam.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terlihat bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat.

Namun pergerakan kedua saham tersebut juga perlu untuk diwaspadai, mengingat volatilitas kenaikannya yang cukup signifikan.

Selain itu, belum adanya sentimen nyata yang menjadi alasan atau dasar kedua saham tersebut untuk mengalami kenaikan semestinya juga menjadi dasar penting sebelum pelaku pasar mengambil keputusan transaksi.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.