Berita Hari Ini : GO-JEK Raih Suntikan US$2 M, Pefindo Naikkan Peringkat MAPI
BWPT mengoperasikan pabrik di Papua, penjualan SMBR melonjak 72 persen, BULL keluar dari daftar hitam Pertamina
BWPT mengoperasikan pabrik di Papua, penjualan SMBR melonjak 72 persen, BULL keluar dari daftar hitam Pertamina
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa, 18 September 2018 :
GO-JEK Indonesia
Beberapa pekan ke depan, GO-JEK dikabarkan akan kembali mendapatkan suntikan dana besar untuk ekspansi bisnisnya. Pada awal tahun ini, GO-JEK sudah mendapat suntikan pendanaan dari Google, JD, Meituan-Dianping, Temasek, dan Tencent senilai US$2 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Dikutip dari sumber Bloomberg, pendanaan kali ini akan digunakan untuk mendorong ekspansi GO-JEK ke luar negeri dengan total nilai pendanaan mencapai US$2 miliar.
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Lembaga pemeringkat, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat obligasi MAPI dari idAA- menjadi idAA dengan outlook stabil.
Peringkat surat utang yang meningkat adalah penawaran umum berkelanjutan obligasi Mitra Adiperkasa I tahap II dan tahap III seri B 2014. Nilai emisi obligasi emiten peritel ini mencapai Rp480 miliar.
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)
SMBR mencatatkan lonjakan penjualan semen domestik 72,2 persen secara tahunan pada Agustus 2018 ditopang penetrasi di sejumlah pasar baru perseroan.
Berdasarkan data yang diterima Bisnis.com, Semen Baturaja mencatatkan volume penjualan 218.747 ton pada Agustus 2018. Pencapaian itu naik 72,2 persen dari periode yang sama tahun lalu 127.047 ton.
Pada Januari - Agustus 2018, total volume penjualan yang dibukukan oleh emiten berkode saham SMBR tersebut mencapai 1,27 juta ton. Jumlah itu naik 40,9 persen dari 906.559 ton pada periode yang sama tahun lalu.
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT)
Emiten perkebunan BWPT mulai mengoperasikan pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 45 ton per jam di Kabupaten Keroom, Papua.
Investor Relations Eagle High Plantations Sebastian mengatakan pada bulan ini perseroan mulai mengoperasikan PKS berkapasitas 45 ton per jam yang dibangun dengan investasi mencapai Rp200 miliar.
BWPT sebelumnya sudah memiliki 8 PKS yang tersebar di wilayah Kalimantan dengan kapasitas produksi 2,5 juta ton per tahun. Adanya PKS di Papua menambah kapasitas total menjadi 2,85 juta ton per tahun.
PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL)
BULL menyebut masih melakukan finalisasi kontrak untuk dapat segera menjalankan bisnis pengangkutan batu bara. Setelah sempat masuk daftar hitam Pertamina awal tahun ini, perseroan melirik bisnis angkutan batu bara sebagai upaya diversifikasi.
Direktur Utama Buana Lintas Lautan Wong Kevin menyampaikan meski perseroan telah diputihkan dari blacklist Pertamina, emiten dengan kode saham BULL tersebut akan tetap masuk pada bisnis pengangkutan emas hitam.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.