Bareksa Catat 200 Ribu Investor Reksadana
Angka ini merupakan lonjakan dua kali lipat dalam 4 bulan terakhir
Angka ini merupakan lonjakan dua kali lipat dalam 4 bulan terakhir
Bareksa - Marketplace reksadana online, PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa), mengumumkan telah berhasil mendapat 200.000 investor reksadana per 6 Agustus 2018. Sejumlah kerja sama dan inovasi telah mendorong pencapaian yang merupakan lonjakan dua kali lipat dalam 4 bulan terakhir.
Sebelumnya, per 9 April 2018, jumlah investor reksadana di Bareksa mencapai 100.000 investor. Bila dibandingkan dengan akhir 2017 yang hanya 63.500 investor, jumlah nasabah Bareksa saat ini meningkat 214 persen atau lebih dari 3 kali lipat.
Seiring kenaikan jumlah investor, Bareksa juga membukukan kenaikan jumlah dana yang dinvestasikan oleh nasabah menjadi Rp1,2 triliun per 6 Agustus 2018. Angka itu melonjak 167 persen dibandingkan dana yang diinvestasikan Rp450 miliar per Desember 2017. Pertumbuhan jumlah dana yang diinvestasikan di reksadana (subscription) melalui Bareksa seiring dengan pertumbuhan industri.
Promo Terbaru di Bareksa
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kinerja industri reksadana tahunn ini cukup cemerlang. Jumlah produk reksadana per akhir Juli 2018 naik menjadi 1.957 produk dibandingkan akhir 2017 yang sebanyak 1.777 produk. Nilai aktiva bersih (NAB) industri reksadana pada Juli 2018 juga naik 8,7 persen menjadi Rp497,7 triliun dibandingkan Rp457,5 triliun di akhir 2017.
Tidak berbeda, jumlah unit penyertaan (UP) beredar di industri per akhir Juli 2018 tercatat 360,97 miliar, naik 11,33 persen dari 324,22 miliar pada Desember 2017. Nilai dana yang diinvestasikan di reksadana (subscription) per Mei 2018 mencapai Rp307,21 triliun, melonjak 92,3 persen dari Rp159,69 triliun per Mei 2017.
Adapun jumlah investor reksadana di Indonesia berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebanyak 619.380 investor per Desember 2017.
“Kenaikan jumlah investor Bareksa didorong oleh kenaikan jumlah investor melalui Bareksa sendiri, maupun ditopang oleh kemitraan dengan beberapa perusahaan terkemuka yakni Tokopedia, Bukalapak, Doku, dan Mandiri e-Cash,” kata Co Founder Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, dalam pernyataannya Selasa, 7 Agustus 2018.
PT Tokopedia (Tokopedia), perusahaan marketplace terbesar di Indonesia, pada awal Maret 2018 resmi mengumumkan kerja sama dengan Bareksa dalam menyediakan fasilitas pembelian reksadana online, yang bertujuan mempermudah akses masyarakat dalam berinvestasi. Awal kerja sama dimulai sejak Februari 2018 atau sekitar 5 bulan lalu.
Sebelumnya pada Januari 2017, Bareksa juga meluncurkan kemitraan dengan PT Bukalapak, yang juga merupakan marketplace terbesar di Indonesia dengan menghadirkan fitur Bukareksa bagi pengguna Bukalapak. BukaReksa merupakan fitur di Bukalapak yang menyediakan sarana berinvestasi reksadana secara online dan aman.
Kerja sama Bareksa dengan DOKU (PT Nusa Inti Artha), penyedia mobile wallet juga telah diumumkan pada Agustus 2016 dengan menyediakan tabungan reksadana online di DOKU.
Kemudian pada pertengahan 2017, kerja sama antara Bareksa dengan Mandiri e-Cash, semakin mempermudah pembayaran atau pembelian reksadana. Jika sebelumnya metode pembayaran hanya dengan cara transfer bank, saat ini nasabah Bareksa yang menggunakan aplikasi Mandiri e-Cash membayar transaksi reksadana dengan aplikasi tersebut. Kelebihan pembayaran melalui Mandiri e-Cash adalah nasabah terhindar dari biaya transfer bank.
Terbaru, Bareksa juga sudah mengumumkan kemitraan dengan Finansialku yang merupakan portal perencana keuangan untuk individu dan keluarga di Indonesia.
Presiden Direktur Bareksa Portal Investasi, Ady F Pangerang, menyatakan ada beberapa faktor yang menjadi pendorong lonjakan minat masyarakat terhadap produk reksadana. Di antaranya penurunan suku bunga acuan hingga kemudahan masyarakat membeli reksadana.
“Sejak September 2017, suku bunga acuan BI turun jadi 4,25 persen dari sebelumnya 4,5 persen. Kondisi itu mendorong penurunan suku bunga deposito. Sehingga masyarakat mulai melirik alternatif investasi lain seperti reksadana,” ungkap Ady.
Menurut Ady, seiring dengan perkembangan teknologi, penyedia platform pembelian dan penjualan (marketplace) reksadana secara online muncul. “Kemudahan yang diberikan membuat masyarakat dapat membeli reksadana di manapun dan kapanpun,” imbuhnya.
***
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.386,75 | 0,28% | 4,12% | 7,86% | 8,01% | 19,31% | 38,22% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.096,22 | 0,25% | 4,17% | 7,26% | 7,37% | 2,91% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.086,24 | 0,55% | 3,99% | 7,74% | 7,78% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.855,9 | 0,55% | 3,86% | 7,32% | 7,36% | 17,44% | 40,56% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.290,36 | 0,77% | 4,10% | 7,48% | 7,51% | 19,79% | 35,78% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.