Meski Penjualan Semester I-2018 Tertekan, Saham SMGR Beri Sinyal Naik
Harga saham SMGR pada perdagangan Selasa 24 Juli 2018, ditutup menguat 3,04 persen di level Rp7.625
Harga saham SMGR pada perdagangan Selasa 24 Juli 2018, ditutup menguat 3,04 persen di level Rp7.625
Bareksa.com - Harga saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) pada perdagangan Selasa 24 Juli 2018, ditutup menguat 3,04 persen dengan berakhir di level Rp7.625 per saham. SMGR ditransaksikan sebanyak 2.654 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp62,82 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham SMGR pada perdagangan kemarin antara lain RHB Sekuritas (DR) dengan nilai pembelian Rp15,33 miliar, kemudian Bahana Sekuritas (DX) Rp12,57 miliar, dan CGS-CIMB Sekuritas (YU) Rp8,15 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi SMGR secara keseluruhan yaitu sebesar 24,40 persen, 20,01 persen, dan 12,97 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Penjualan SMGR Menurun di Semester I 2018
Volume penjualan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) pada semester I 2018 tertekan musim libur Lebaran serta melemahnya konsumsi di Jawa Timur.
Berdasarkan data perseroan, Semen Indonesia membukukan volume penjualan domestik 11,82 juta ton pada semester I 2018. Pencapaian itu tergerus dibandingkan dengan 11,96 juta ton pada semester I 2017.
Sumber: Laporan Penjualan Perseroan
Sebaliknya, volume penjualan ekspor emiten semen pelat merah tersebut naik 53,5 persen secara tahunan pada semester I 2018. Tercatat, volume penjualan ekspor naik dari 979.586 ton menjadi 1,50 juta ton.
Corporate Secretary Semen Indonesia Agung Wiharto mengungkapkan bahwa pertumbuhan konsumsi semen di Jawa Timur pada semester I 2018 lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Padahal, wilayah tersebut menjadi salah satu pasar besar bagi penjualan semen domestik perseroan.
Semen Indonesia mencatat penjualan industri semen secara nasional untuk wilayah Jawa Timur mencapai 4,10 juta ton pada semester I 2018. Jumlah tersebut tergerus dari periode yang sama tahun lalu 4,38 juta ton. “Pasar Jawa Timur tetap tumbuh tetapi tidak setinggi tahun lalu,” ujarnya seperti dilansir dari Bisnis.com.
Di sisi lain, Agung menyebut periode Juni 2018 memiliki hari kerja yang lebih singkat. Hal tersebut akibat periode libur Lebaran yang hampir mencapai tiga minggu.
Di tengah kondisi tersebut, dia mengatakan penurunan harga menjadi pilihan terakhir bagi perseroan. Saat ini, langkah yang ditempuh yakni dengan memperbaiki rantai pasok, menjaga kualitas produk, serta melakukan efisiensi secara internal. “Para pemain lain berusaha masuk atau mengambil pangsa pasar dengan harga lebih rendah sehingga pangsa pasar kami terkikis sedikit. Akan tetapi, menurunkan harga buat kami menjadi pilihan terakhir,” jelasnya.
Analisis Teknikal
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle SMGR pada perdagangan kemarin membentuk bullish spinning top dengan ekor yang lebih panjang menggambarkan saham ini bergerak positif dengan berhasil rebound setelah sempat bergerak di bawah level pembukaannya.
Volume terpantau menunjukkan lonjakan menandakan antusiasme pelaku pasar yang meningkat pada saham ini. Selain itu, pergerakan SMGR apabila diperhatikan akan membentuk double bottom jika berhasil menembus level Rp7.650. Kondisi tersebut dapat menjadi indikasi pembalikan arah pada saham ini.
Kemudian indikator relative strength index (RSI) juga terlihat masih bergerak naik dan berada di sekitar area netral mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan potensi resisten terdekat di level Rp8.950. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.