Teknikal dan Fundamental Saham BRIS : Menguat, Sinyal Kenaikan Masih Terbuka
Harga saham PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) pada perdagangan Jumat, 13 Juli 2018, ditutup menguat 0,84 persen
Harga saham PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) pada perdagangan Jumat, 13 Juli 2018, ditutup menguat 0,84 persen
Bareksa.com - Harga saham PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) pada perdagangan Jumat, 13 Juli 2018, ditutup menguat 0,84 persen dengan berakhir di level Rp595 per saham. Saham BRIS bergerak atraktif dengan ditransaksikan sebanyak 1.588 kali dan nilai transaksi mencapai Rp19,83 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham BRIS pada perdagangan kemarin antara lain Trimegah Sekuritas (LG) dengan nilai pembelian Rp9 miliar, kemudian Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp2,25 miliar, dan Panin Sekuritas (GR) Rp1,24 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap total nilai transaksi saham BRIS yaitu 45,39 persen, 11,35 persen dan 6,25 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
BRIS Raup Pembiayaan Konsumer Rp627 miliar
Kinerja pembiayaan konsumer bank syariah ungguli sektor pembiayaan investasi dan modal kerja pada paruh pertama 2018. Data OJK per April 2018 menunjukkan bahwa pembiayaan konsumer tumbuh 16,38 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp123,17 triliun, investasi tumbuh 9,9 persen yoy menjadi Rp67 triliun, dan modal kerja tumbuh 14,13 persen yoy menjadi Rp97,56 triliun.
Salah satu bank yang mampu mencetak pembiayaan konsumernya cukup menggembirakan adalah Bank BRISyariah. Sepanjang periode Januari hingga Juni 2018, BRISyariah mampu membukukan pembiayaan sektor konsumer senilai Rp627 miliar.
Sebagai gambaran, pada akhir tahun lalu, portofolio pembiayaan konsumer BRISyariah Rp1,61 triliun.
"Pembiayaan KPR merupakan faktor utama pertumbuhan pembiayaan konsumer jika dibandingkan posisi 31 Des 2017. Selain itu pembiayaan kepada pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang pembayaran pensiunannya melalui PT Taspen juga turut memberikan kontribusi pertumbuhan sekitar Rp112 miliar jika dibandingkan akhir tahun lalu," ujar Coporate Secretary BRISyariah, Indri Tri Handayani, seperti dilansir dari Kontan.
Meski melesat, Indri mengaku tingkat pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) segmen konsumer per 30 Juni 2018 relatif masih terkendali.
Selain itu, kata Indri untuk beberapa produk konsumer, BRISyariah juga sudah bekerjasama dengan perusahaan penjaminan untuk menjamin pembiayaan konsumer tersebut. Dengan demikian, BRIS mengharapkan NPF konsumer bisa dapat lebih ditekan lagi. Sayangnya Indri tidak merinci posisi NPF BRI Syariah saat ini.
Hingga akhir tahun,manajemen mengharapkan pembiayaan konsumer tumbuh Rp1,6 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu. "Kami optimistis dapat mencapai target yang ditetapkan tersebut, antara lain dengan diberlakukannya ketentuan KPR terkait kelonggaran FTV dan uang muka oleh Bank Indonesia pada 1 Agustus 2018 mendatang," tutur Indri.
Asal tahu saja, dalam laporan keuangan BRISyariah pada Mei 2018, bank tersebut telah menyalurkan pembiayaan Rp20,4 triliun atau tumbuh 11,41 persen yoy.
Analisis Teknikal Saham BRIS
Sumber : Bareksa.com
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BRIS pada perdagangan hari ini membentuk bullish candle dengan upper shadow yang lebih panjang dibandingkan lower shadow menggambarkan saham ini bergerak positif dan ditutup enam tick di bawah level tertingginya.
Volume menunjukkan relatif masih besar seperti hari sebelumnya menandakan antusiasme pelaku pasar masih cukup tinggi pada saham BRIS. Selain itu, MA 5 terlihat telah terjadi golden cross dengan MA 20 mengindikasikan adanya momentum kenaikan yang mulai terbuka.
Kemudian indikator relative strength index (RSI) terlihat mulai bergerak naik serta masih berada di sekitar area netral mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan potensi target terdekat di resisten pada level Rp615 per saham.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.