Bareksa.com - Harga saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) pada perdagangan Senin 2 Juli 2018, ditutup meroket tajam hingga menyentuh batas autorejection atas 24,85 persen dengan berakhir di level Rp432 per saham. Saham BBKP ditransaksikan sebanyak 1.012 kali dengan nilai transaksi Rp9,72 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham BBKP pada perdagangan kemarin antara lain Investindo Nusantara Sekuritas (IN) dengan nilai pembelian Rp1,82 miliar, kemudian Mandiri Sekuritas (CC) Rp1,77 miliar, dan Mirae Asset Sekuritas (DR) Rp1,43 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi BRPT secara keseluruhan 18,72 persen, 18,21 persen, dan 14,71 persen.
OJK Restui Right Issue BBKP
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi telah menerbitkan surat pernyataan efektif atas rencana Penawaran Umum Terbatas IV (right issue) Bank Bukopin pada 29 Juni 2018 lalu.
Dengan demikian Bank Bukopin mulai melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT IV) kepada pemegang saham perseroan sebanyak 2,73 miliar saham kelas B dengan nominal Rp 100 per saham.
Saham-saham tersebut akan ditawarkan melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan harga penawaran Rp570 per saham.
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), Eko Rachmansyah Gindo, meyakini proses rights issue akan meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR) Bukopin meningkat.
Rasio kecukupan modal Bukopin, melalui serangkaian aksi korporasi yang mencakup right issue, revaluasi aset dan divestasi, diharapkan tumbuh mencapai 14 persen pada tahun ini.
Adapun PT Bosowa Corporation tidak akan melaksanakan haknya dan pembeli siaga adalah KB Kookmin Bank Korea berdasarkan penandatanganan pembeli siaga pada 26 Juni 2018 lalu. Pembeli siaga wajib membeli sebanyak-banyaknya 2.563.000.000 saham pada harga Rp570.
Periode perdagangan HMETD menurut jadwal dilakukan pada 13 - 25 Juli 2018 mendatang. Dilusi kepemilikan dalam aksi korporasi ini maksimal 23,08 persen dengan asumsi seluruh HMETD dilaksanakan. Dana yang diperoleh sepenuhnya untuk modal kerja dan penguatan modal perseroan.
Sekedar informasi, Bank Bukopin mencatatkan penurunan kredit 1,43 persen menjadi Rp67,22 triliun per Mei 2018, dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp68,2 triliun.
Analisis Teknikal BBKP
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BBKP pada perdagangan kemarin membentuk white marubozu yang menggambarkan adanya pergerakan positif pada saham ini dalam rentang yang sangat lebar hingga menyentuh batas autorejectionnya.
Volume menunjukkan peningkatan yang signifikan menandakan saham BBKP banyak diburu oleh pelaku pasar. Selain itu, garis MA 5 terlihat akan berpotongan (goldencross) dengan MA 20 mengindikasikan adanya potensi uptrend dalam jangka pendek.
Indikator relative strength index (RSI) juga terlihat mulai bergerak naik mengindikasikan momentum kenaikan yang mulai terbuka dengan target di resisten pada level Rp500.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.