Akuisisi Pertagas Rampung, Saham PGAS Kok Malah Anjlok 10,5 Persen?
PGN telah resmi mengakuisisi 51 persen Pertagas dari Pertamina senilai Rp16,6 triliun
PGN telah resmi mengakuisisi 51 persen Pertagas dari Pertamina senilai Rp16,6 triliun
Bareksa.com - Saham perusahaan infrastruktur gas milik negara, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) atau PGN pada jeda sesi I perdagangan hari ini (3 Juli 2018) ditutup melemah 10,5 persen dari Rp1.950 menjadi Rp1.745 per lembar.
Menariknya, penurunan harga saham PGAS di Bursa Efek Indonesia ini justru terjadi saat aksi korporasi dalam rangkaian pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara di bidang minyak dan gas (BUMN Migas) telah selesai. Pada 29 Juni 2018, PGN telah resmi memiliki 51 persen saham Pertagas, dari PT Pertamina yang telah menjadi induk holding BUMN Migas, setelah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA).
Lantas, mengapa saham PGAS justru direspon negatif oleh pelaku pasar? Berikut analisis Bareksa.
Promo Terbaru di Bareksa
1. PGN Hanya Mampu Akuisisi 51 persen Pertagas
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan skema yang pernah disampaikan oleh Kementerian BUMN dalam sejumlah kesempatan, 57 persen saham seri B milik negara di PGN akan dialihkan ke Pertamina sedangkan 100 persen saham Pertagas akan dialihkan kepemilikannya ke PGN.
Pada kenyataannya, menurut keterbukaan informasi di media cetak yang dipublikasi hari ini, hanya 51 persen yang jadi diakuisisi oleh PGN melalui transaksi senilai Rp16,6 triliun, sehingga tidak memenuhi ekspektasi pelaku pasar. Maka dari itu, ekpektasi laba Pertagas yang diakui oleh PGN menjadi lebih kecil daripada skema sebelumnya.
2. Tidak Semua Anak Usaha Pertagas di bawah PGAS
Perlu diketahui, ada 5 anak usaha Pertagas sebelum terjadi proses akuisisi, yakni : PT Pertagas Niaga, PT Perta Arun Gas, PT Perta Samtan Gas, PT Perta Daya Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas. Dari kelima anak usaha itu, hanya PT Pertagas Niaga yang tetap berada di dalam tubuh Pertagas.
Menurut keterbukaan informasi, 4 anak usaha Pertagas tersebut dikeluarkan dari buku Pertagas dan kepemilikan langsung oleh Pertagas resmi dilepas. Praktis, dari kelima anak usaha Pertagas sebelumnya, hanya Pertagas Niaga yang mampu memberikan dampak terhadap kinerja PGN ke depannya.
Membandingkan Kinerja PGAS dan Pertagas
Menurut penelusuran Bareksa, baik PGN maupun Pertagas ini sama-sama mengandalkan distribusi gas sebagai sumber pendapatan perseroan. Bedanya ialah, PGN mempunyai keunggulan jaringan distribusi gas yang lebih besar skalanya, sedangkan Pertagas mempunyai keunggulan untuk transmisi gas.
Sebagai informasi, transmisi gas adalah penyaluran gas dari stasiun pengumpul ke jaringan pipa pengatur tekanan atau ke pelanggan besar. Sementara itu, distribusi adalah penyaluran dari pipa transmisi ke pelanggan industri.
Grafik : Perbandingan Total Aset dan Laba PGAS dan Pertagas 2017 (US$ Juta)
Sumber : Keterbukaan Informasi, diolah Bareksa
Dikarenakan Pertagas hanya mengeluarkan laporan tahunan dan tidak mengeluarkan laporan keuangan tiap kuartal, maka kami membandingkan total aset dan laba PGN dan Pertagas berdasarkan tahun 2017.
Nilai total aset PGN per akhir 2017 mencapai US$6,29 miliar atau 3,27 kali lipat lebih besar dibanding dengan nilai aset Pertagas yang hanya US$1,92 miliar. Menariknya, jika melihat laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk, laba PGN US$143,1 juta atau hanya 1,01 kali lipat lebih banyak dibanding Pertagas yang mencatatkan laba US$141,2 juta. (Lihat Pasca Holding BUMN Migas Terbentuk, Bagaimana Keuangannya?)
Artinya, Pertagas mampu lebih produktif dalam menghasilkan laba sebesar US$141,2 juta atau 7,3 persen terhadap total aset. Sementara PGN dengan total aset US$6,29 miliar hanya menghasilkan laba US$143,1 juta atau 2,27 persen terhadap total aset. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.