Bareksa.com – Pasar saham Indonesia terus bergejolak. Hal itu terlihat dari penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hingga 27 Juni 2018 sudah turun 8,94 persen ke level 5.787,55 dari posisi akhir tahun 2017 di level 6.355,65.
Aksi jual oleh investor asing mewarnai penurunan IHSG sepanjang tahun ini. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), net sell asing hingga 27 Juni 2018 telah mencapai Rp49,09 triliun.
Net Trading Value Hingga 27 Juni 2018
Sumber: BEI
Nilai net sell asing itu setara dengan 12,12 persen dari total transaksi investor asing yang mencapai Rp404,9 triliun.
Adapun nilai transaksi investor asing mewakili 39 persen dari total transaksi yang mencapai Rp1.025,6 triliun. Artinya, sebanyak 61 persen atau Rp620,7 triliun nilai transaksi dikontribusikan investor lokal.
Saham Bank BUMN
Bareksa menelisik saham-saham apa saja yang paling banyak berkontribusi atas net sell asing pada tahun ini. ternyata, kontribusi terbesar berasal dari kalangan saham bank-bank milik pemerintah (BUMN).
Data perdagangan menunjukkan, asing melakukan aksi jual bersih pada saham-saham bank BUMN mencapai Rp18,79 triliun. Artinya, kontribusi saham-saham bank BUMN atas net sell asing mencapai 38,29 persen.
Dari bank yang ada, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi yang terbanyak dijual asing. Pada periode 29 Desember 2017 – 27 Juni 2018, nilai net sell asing pada saham BBRI mencapai Rp11,03 triliun.
Aksi jual oleh asing itu membuat saham BBRI sudah anjlok 21,97 persen menjadi Rp2.840 dari posisi akhir tahun 2017 Rp3.640.
Bahkan, saham berkapitalisasi pasar Rp339,5 triliun ini sempat menyentuh level terendah Rp2.720.
Pergerakkan Saham BBRI Periode 29 Desember 2017 – 27 Juni 2018
Sumber: Bareksa.com
Di bawah BBRI ada saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan catatan net sell asing Rp3,66 triliun. Meski nilai net sell asing lebih kecil, harga saham BBNI turun lebih dalam hingga 28,79 persen dari Rp9.900 menjadi Rp7.050 per saham.
Tidak berbeda, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang mencatat net sell asing Rp3,14 triliun. Harga sahamnya juga turun dengan presentase 17,5 persen dari Rp8.000 pada akhir tahun 2017 menjadi Rp6.600 pada 27 Juni 2018.
Sementara saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang dijual asing hingga Rp966,38 miliar turun lebih dalam atau minus 29,41 persen dari Rp3.570 menjadi Rp2.520.
Pada perdagangan hingga sesi I hari ini, Kamis, 28 Juni 2018, empat saham bank BUMN ini juga dalam posisi melemah.
Saham BBRI ada di level Rp2.780 atau turun 2,11 persen, BBNI turun 1,06 persen jadi Rp6.975, BMRI turun 0,76 persen jadi Rp6.550, serta BBTN turun 3,97 persen jadi Rp2.420 per saham.
(AM)