Bareksa.com - Bank Sentral Amerika, Federal Reserve (The Fed), kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis points (bps) pada Rabu (13 Juni 2018) waktu setempat. Kenaikan ini mendorong suku bunga acuan The Fed dari 1,75 persen menjadi 2 persen.
Sebelumnya, The Fed sempat menaikkan suku bunga pada Maret 2018 lalu. Sehingga, besar kemungkinan, The Fed akan meningkatkan suku bunga acuannya hingga empat kali tahun ini.
Menurut analisis Bareksa, The Fed menunjukkan tanda-tanda akan kembali menaikkan suku bunga sebanyak dua kali lagi pada tahun ini seiring terus membaiknya data inflasi dan pengangguran AS.
Survey CMEgroup menunjukkan, kenaikan suku bunga di 2018 ini diperkiraan akan terjadi pada September dan Desember 2018.
Sumber : CMEgroup.com
Wall Street Tertekan
Pasar saham Amerika Serikat, Wall Street, berada di bawah tekanan setelah The Fed memutuskan untuk meningkatkan suku bunga acuan 25 basis points. Dow Jones Industrial Average anjlok 119,5 poin menjadi 25.201,20. Sementara S&P 500 turun 11,22 poin menjadi 2.775,63, adapun indeks Nasdaq Composite kehilangan 8,09 poin menjadi 7.695,7.
Imbal hasil (yield) obligasi Treasury 10 tahun AS terus naik melebihi level psikologis di 3 persen setelah keluarnya keputusan The Fed, jatuh ke titik terendahnya selama 11 tahun belakangan.
Imbal hasil yang semakin tinggi merefleksikan kekhawatiran investor mengenai niat The Fed menambah kemungkinan untuk kembali meningkatkan suku bunga acuannya.
(AM)