Berita Hari Ini : Pasokan Mobil Naik, Pemprov DKI Pastikan Jual Saham DLTA
Selisih pendapatan BPJS Kesehatan Rp5,5 triliun, BTPN tambah pemilikan saham di BTPS, ADHI bentuk JV SPAM Karian Rp4 t
Selisih pendapatan BPJS Kesehatan Rp5,5 triliun, BTPN tambah pemilikan saham di BTPS, ADHI bentuk JV SPAM Karian Rp4 t
Bareksa.com – Berikut intisari perkembangan penting di isu ekonomi dan aksi korporasi yang dirangkum dari sejumlah media dan laporan keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia, Kamis 17 Mei 2018 :
PT Delta Djakarta Tbk (DLTA)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan bakal melepas 26,25 persen kepemilikan sahamnya atas perusahaan produsen bir, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Pemegang saham mayoritas Delta Djakarta, San Miguel, telah menyatakan minatnya untuk membeli saham milik Pemprov DKI.
Promo Terbaru di Bareksa
Nilai penjualan 25,26 persen saham Delta Djakarta milik Pemprov DKI tersebut diperkirakan mencapai Rp1 triliun.
Pemprov DKI berencana menggunakan dana hasil penjualan saham Delta Djakarta untuk program yang dapat langsung dirasakan masyarakat, seperti pendidikan, penciptaan lapangan kerja dan fasilitas kesehatan. Setiap tahunnya, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan sekitar Rp38 miliar dividen Delta Djakarta.
BPJS Kesehatan
Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membukukan pendapatan Rp74,25 triliun sepanjang 2017. Sementara beban operasionalnya mencapai Rp84 triliun sepanjang tahun lalu. Terdapat selisih Rp5,5 triliun.
BPJS Kesehatan menilai selisih itu bukan defisit karena lembaga tersebut mengklaim tidak pernah ada defisit setiap akhir tahun. Selisih yang terjadi antara pendapatan dan pengeluaran didekati dengan konsep anggaran berimbang.
Selisih senilai Rp5,5 triliun yang ada tahun lalu, sebagian telah ditutupi pemerintah melalui skema penyertaan modal negara (PMN). BPJS Kesehatan memperoleh PMN senilai Rp3,6 triliun pada 2017.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS)
PT Triputra Persada Rahmat menjual 7 persen sahamnya di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS). Nilai transaksi penjualan saham tersebut mencapai Rp550 miliar.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) menjadi pembeli saham BTPN Syariah milik Triputra Persada. Usai transaksi itu, kepemilikan saham Triputra atas BTPN Syariah turun menjadi 20 persen sedangkan kepemilikan saham BTPN naik jadi 70 pesen.
Transaksi jual beli saham BTPN Syariah antara dua pihak terjadi pada 11 Mei 2018.
Pasokan Mobil ke Diler Meningkat
Berdasarkan data Gabugnan Industri Kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo), pasokan mobil periode Januari-April 2018 sebanyak 102.256 unit, naik 5,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan supplier kendaraan masih didominasi oleh Toyota, Mitshubishi, Honda dan Suzuki. Tiga merek di antaranya tercatat menaikkan pasokan ke diler, sementara dua perusahaan lainnya mengurangi pasokan.
Pasokan mobil Mitsubishi tumbuh paling tinggi. Pertumbuhan pasokan mobil ke diler ditopang oleh kendaraaan tipe Xpander dengan kontriibusi sebesar 39,7 persen.
PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
Perusahaan konstruksi badan usaha milik negara (BUMN), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), segera membentuk perusahaan patungan (joint venture/ JV) dengan dua perusahaan asal Korea Selatan.
JV tersebut didirikan untuk mengerjakan proyek instalasi pengolahan dan perpipaan sistem penyediaan air minum (SPAM) Karian, Banten yang membutuhkan investasi sekitar Rp4 triliun.
Konsorsium telah mendapatakan persetujuan studi kelayakan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk proyek yang sumber air bakunya berasal dari Bendungan Karian.
Rencananya, perusahaan asal Korea Selatan, K-Water akan menjadi pemegang saham mayoritas dalam JV dengan kepemilikan saham 55 persen. Sementara Adhi Karya akan memiliki 35 persen saham JV dan sisanya dimiliki oleh perusahaaan Korea Selatan lainnya. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.