Bareksa.com - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan kinerja yang melambat sepanjang kuartal I 2018. Hal itu tercermin dari capaian laba kotor Rp5,49 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun in, atau turun 5,3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,8 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang diterima di Jakarta, Jumat (27/4/2018), penurunan laba kotor akibat kenaikan beban pokok menjadi Rp17,63 triliun dari sebelumnya Rp16,76 triliun.

Sementara itu, HMSP juga mencatatkan penurunan 8,53 persen pada pos laba sebelum pajak Rp3,97 triliun, dari periode sebelumnya Rp4,34 triliun.

Alhasil, laba bersih yang didistribusikan ke entitas induk juga ikut terseret turun menjadi Rp3,03 triliun, atau turun 7,9 persen dibandingkan laba bersih periode sebelumnya Rp3,29 triliun.

Adapun dengan pencapaian laba bersih perseroan kuartal pertama ini Rp3,03 triliun, laba bersih per saham (earning per share/EPS) HMSP mencerminkan nilai Rp26 per saham.

Bagi Dividen

Pemegang saham HMSP sepakat menggunakan 98,5 persen dari laba bersih tahun lalu atau setara Rp12,5 triliun sebagai dividen. Jumlah dividen perseroan kurang lebih sama dengan tahun lalu sebesar Rp12,5 triliun.

Presiden Direktur HM Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis mengungkapkan pemegang saham menyepakati pembagian dividen dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUST). “Nilai dividen setara dengan Rp107,3 per saham,” terangnya di Jakarta, Jumat 2018.

Nilai dividen yang bakal dibagikan perseroan mencerminkan dividend yield sebesar 3 persen dari harga penutupan saham HMSP pada perdagangan sesi I hari ini Rp3.520 per saham.

Mindaugas menuturkan, perseroan membukukan pendapatan Rp99,1 triliun pada 2017, atau naik 4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp95,4 triliun. Sementara laba bersih perseroan turun 0,7 persen menjadi Rp12,6 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp12,7 triliun.

Harga Saham Anjlok

Sementara itu, merespons kinerja yang kurang memuaskan tersebut harga saham HMSP pada jeda siang ini terpantau masih ditutup melemah 3,56 persen di level Rp 3.520 per saham.

Pelemahan tersebut melanjutkan tren negatif saat ini yang sejak awal pekan hingga jeda pertama hari ini, HMSP telah kehilangan nilai pasarnya sebesar 12,22 persen.

Hingga penutupan hari ini, Jumat, 27 April 2018, saham HMSP diperdagangkan di level Rp3.530 per saham atau melemah 120 poin atau 3,29 persen dibandingkan penutupan perdangan Kamis.

Pergerakan Saham HMSP Setahun Terakhir

Sumber : Bareksa

Harga Wajar HMSP

Analisis Bareksa mencoba untuk menghitung harga wajar HMSP dengan sebuah metode sederhana yakni relative valuation berbasis price earning ratio (PER) yakni perbandingan harga saham (price) terhadap laba per lembar saham (earning per share/EPS).

Langkah pertama adalah menentukan EPS, di mana EPS yang digunakan haruslah EPS tahunan. EPS tahunan berbeda definisinya dengan EPS kuartalan.

Misalkan EPS tahun 2017 adalah keuntungan per lembar saham selama periode 1 Januari – 31 Desember 2017, sementara EPS kuartal I tahun 2018 hanya menunjukkan keuntungan selama 1 Januari – 31 Maret 2018.

EPS Kuartal I adalah untuk periode laporan keuangan 1 Januari – 31 Maret 2018. Untuk mendapatkan data EPS Tahunan berarti harus menambahkan EPS Kuartal 1 2018 dengan EPS Tahunan 2017.

Namun penambahan ini akan menyebabkan periode EPS menjadi lebih dari 1 tahun, yaitu dari 1 Januari 2017 – 31 Maret 2018. Untuk itu perlu dikurangi lagi dengan EPS Kuartal 1 2017.

Adapun secara matematis, dapat digambarkan sebagai berikut :

EPS Annualized Kuartal 1 Tahun 2018

= EPS Q1 2018 + EPS Tahunan 2017 – EPS Q1 2017
= (1 Jan – 31 Maret 2018) + (1 Jan – 31 Des 2017) – (1 Jan – 31 Maret 2017)
= Rp 26 + Rp 109 – Rp 28
= Rp 107

Setelah mendapatkan angka EPS yang disetahunkan tersebut, langkah berikutnya adalah menentukan angka PER untuk mendapatkan harga wajar HMSP.

Adapun PER yang dapat digunakan untuk mencari harga wajar tersebut dapat menggunakan rata-rata PER dalam lima tahun terakhir, di mana rata-rata PER HMSP selama periode 2013 hingga 2017 diperoleh angka 34,64.

Langkah terakhir adalah mengalikan EPS yang disetahunkan tadi dengan rata-rata PER dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya persamaan PER adalah sebagai berikut :

Berdasarkan persamaan tersebut dapat kita modifikasi untuk mencari harga wajar dengan persamaan sebagai berikut :

Karena itu, harga wajar HMSP berdasarkan relative valuation berbasis PER yaitu diperoleh hasil Rp3.710 (34,64 x Rp107).

Apabila dibandingkan dengan penutupan pada sesei pertama hari ini di level Rp3.520, maka dapat dikatakan harga saham HMSP saat ini sudah tergolong undervalue sekitar 5,4 persen. (AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.