Laba Kuartal I Rp454 Miliar, BJBR Lanjutkan Rencana Penerbitan Surat Utang
Diversifikasi akan memberikan keleluasaan BJB dalam melakukan ekspansi kredit
Diversifikasi akan memberikan keleluasaan BJB dalam melakukan ekspansi kredit
Bareksa.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) memutuskan untuk melanjutkan proses penerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Obligasi Tahap II Tahun 2018.
Penerbitan surat berharga yang merupakan kelanjutan dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Obligasi dan Obligasi Subordinasi BJB tahap I tahun 2017, dengan total target dana yang diperoleh Rp2 triliun.
Menurut Direktur Utama BJB Ahmad Irfan, pihaknya berharap dengan adanya diversifikasi ini, dapat meningkatkan kualitas struktur pendanaaan sehingga memberikan keleluasaan bagi BJB dalam melakukan ekspansi kredit di masa-masa yang akan datang.
Promo Terbaru di Bareksa
“PUB akan kami laksanakan pada semester I tahun ini,” kata Irfan di Jakarta, Jumat, 20 April 2018.
Keputusan untuk melanjutkan PUB tidak lepas dari realisasi kinerja perseroan sepanjang kuartal I tahun ini. Membuka awal tahun 2018, BJB mencatat total aset (tidak termasuk anak perusahaan) Rp110,8 triliun atau tumbuh 13 persen secara year on year.
Selain itu, net interest income pada periode ini mencapai Rp1,4 triliun atau tumbuh 3,6 persen sejalan dengan ekspansi kredit 13,2 persen. Adapun outstanding kredit BJB tercatat Rp71 triliun.
“Pertumbuhan kredit ditopang dari Kredit Konsumer yang menjadi pilar pertama bisnis BJB, di mana segmen ini mampu tumbuh Rp2,7 triliun atau 6,2 persen,” imbuh Irfan.
Dari sisi pendanaan, BJB berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dengan didukung pengembangan IT yang baik. Upaya tersebut bertujuan untuk dapat mempermudah layanan transaksi nasabah. Hal itu menjadi strategi BJB untuk meningkatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Irfan menuturkan, BJB berhasil mencatatkan DPK pada triwulan I 2018 sebesar Rp87 triliun atau tumbuh 11,3 persen.
Sementara itu, dengan catatan fee based income 54,3 persen berhasil membawa laba sebelum CKPN di triwulan I 2018 senilai Rp658 miliar, atau naik 11,6 persen.
Adapun laba bersih tercatat Rp454 miliar. Rasio-rasio keuangan dapat terjaga dengan baik dimana net interest margin (NIM) berada pada level 6 persen, ROA dan ROE di level 1,6 persen dan 17,2 persen.
Irfan menyampaikan, pada triwulan pertama 2018, BJB berhasil melakukan efisiensi yang terlihat dari cost to income ratio yang mengalami penurunan dari 68,9 persen di triwulan I 2017 menjadi 62,7 persen di triwulan I 2018.
“Efisiensi biaya operasional dibarengi dengan pengelolaan kredit yang baik, yang tercermin dari stabilnya rasio NPL, di mana per triwulan I 2018, NPL gross 1,6 persen, atau terjaga jika dibandingkan dengan triwulan I 2017,” katanya.
Menurut Irfan, berbagai indikator penting dalam rasio keuangan cukup terjaga dengan baik. Selain profitabilitas bank yang positif, BJB juga secara konsisten berhasil menjaga tingkat efisiensi serta kualitas aset.
LDR berada pada level yang sehat yakni 81,6 persen dan BJB akan mengoptimalkan LDR ke level yang lebih tinggi agar NIM menjadi lebih optimal.
Seiring dengan keberhasilan BJB meningkatkan laba, maka rasio permodalan atau CAR terjaga di level 17,3 persen. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.