Berita Hari Ini : Proyek WIKA Alami Insiden, Anak Usaha KRAS IPO pada November
MMLP private placement 10 persen saham, OJK wajibkan emiten e-registration, harga batu bara anjlok dan minyak menguat
MMLP private placement 10 persen saham, OJK wajibkan emiten e-registration, harga batu bara anjlok dan minyak menguat
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu, 18 April 2018 :
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)
Kecelakaan konstruksi kembali terjadi di proyek infrastruktur. Pembangunan jembatan (overpass) di wilayah proyek jalan tol Manado-Bitung ambruk menimpa pekerja proyek pada Selasa, 17 April 2018. Proyek ini digarap PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Promo Terbaru di Bareksa
Puspita Anggraeni, Sekretaris Perusahaan WIKA, mengklarifikasi konstruksi yang runtuh adalah overpass akses Jalan Tumaluntung yang melintas di atas lokasi rencana Jalan Tol Manado-Bitung (underpass) dan bukan konstruksi Jalan Tol Manado Bitung (belum terbangun). Pembangunan overpass itu dilakukan WIKA sebagai akses bagi warga sekitar agar aktivitas dan mobilitas mereka tidak terganggu selama pembangunan proyek jalan tol berlangsung.
Puspita menjelaskan, kronologi robohnya kontruksi overpass yakni sejak Senin (16/4) pukul 22.00 telah dilaksanakan pembangunan overpass (2 slab) di Desa Tumaluntung, Minahasa Utara (kilometer 13+600) dengan spesifikasi panjang bentang 36 meter dan lebar 10 meter sebagai penghubung atau akses Jl. Tumaluntung yang kemudian akan diikuti dengan pekerjaan konstruksi underpass Jalan Tol Manado Bitung.
Lalu pada Selasa pukul 13.58, WIKA melakukan pekerjaan pengecoran in situ pada salah satu slab. Namun, slab itu tiba-tiba runtuh. Padahal salah satu slab dengan spesifikasi dan metode kerja yang sama dengan yang akan di cor telah berhasil dibangun.
WIKA bersama Basarnas, Brimob, dan Kodim setempat bekerja sama dalam penanganan evakuasi 21 korban yang bekerja di lokasi. Sebanyak 5 orang pekerja telah mendapatkan perawatan dan sudah diizinkan untuk kembali pulang. Adapun 14 orang mendapat perawatan inap untuk memastikan kesehatan yang bersangkutan, sedangkan 2 orang pekerja masih mendapatkan pertolongan di lokasi.
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)
PT Krakatau Bandar Samudera, anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) siap melepas saham ke publik pada November 2018. Langkah itu telah mendapat izin prinsip dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Direktur Utama Krakatau Bandar, Tonno Sapoetro, menyatakan perseroan saat ini tengah menyiapkan lelang lembaga profesi dan penunjang pasar modal yang akan membantu persiapan penawaran umum perdana saham (IPO). Rencananya saham yang dilepas sebanyak 20-30 persen. Namun perseroan belum menentukan target dana yang akan diraup dari IPO.
Krakatau Bandar merupakan badan usaha pelabuhan yang mengelola Pelabuhan Cigading di Banten. Ini merupakan pelabuhan curah kering terbesar di Indonesia dengan kapasitas 25 juta ton. Saat ini Pelabuhan Cigading menjadi gerbang arus barang curah seperti baja, semen, gula, biji-bijian dan pupuk.
Pada 2017, volume bongkar muat pelabuhan ini mencapai 17,66 juta ton dengan 633 unit kunjungan kapal. Tahun ini volume bongkar muat ditarget naik 14 persen menjadi 20 juta ton.
PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP)
Emiten pengelola pergudangan, PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP), akan melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement. Perseroan berencana menerbitkan 765,4 juta saham baru atau maksimal 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Berdasarkan pergerakan harga saham selama 25 hari sebelum tanggal 17 April 2018, harga yang ditawarkan sekurang-kurangnya Rp585 per saham. Perseroan bakal meraup dana sekurang-kurangnya Rp447,79 miliar dari private placement.
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendapatkan sumber dana alternatif untuk mengembangkan usaha perseroan. Perseroan akan meminta restu dari para pemegang sahamnya pada 24 Mei 2018 mendatang.
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mewajibkan perusahaan tercatat atau emiten untuk melakukan penyampaian pernyataan pendaftaran atau pengajuan aksi korporasi dilakukan secara elektronik (e-registration). "Penerapan e-registration merupakan salah satu program strategis dalam masterplan OJK," ujar Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2B OJK, Djustini Septiana.
Djustini mengatakan aturan itu tertuang dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 58/POJK.04/2017 tentang Penyampaian Pernyataan Pendaftaran atau Pengajuan Aksi Korporasi secara Elektronik.
Pada tahap awal, OJK menerapkan pernyataan pendaftaran yang disampaikan secara elektronik untuk penawaran umum efek bersifat ekuitas, penawaran umun efek bersifat utang dan atau sukuk, dan penawaran umum berkelanjutan efek bersifat ekuitas utang dan atau sukuk. Nantinya akan berkembang untuk pernyataan pendaftaran perusahaan publik, dan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
"Selama enam bulan ini, kami memberikan pilihan kepada emiten untuk menyampaikan melalui jalur manual atau eletronik. Setelah Juni 2018 nanti, semua wajib menyampaikan secara elektronik," katanya.
Harga Batu Bara dan Minyak Mentah
Harga batu bara anjlok lebih dari 2 persen pada perdagangan Selasa, 17 April 2018 setelah berhasil mencetak rebound pada sesi perdagangan sebelumnya. Harga batu bara untuk kontrak Juli 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, anjlok 2,52 persen atau 2,15 poin di posisi US$83,05 per metrik ton.
Berbanding terbalik, harga minyak mentah justru mampu rebound dan berakhir positif pada perdagangan Selasa setelah laporan industri menunjukkan pasokan minyak mentah Amerika Serikat dan pasokan di pusat penyimpanan terbesar negara menurun.
Harga Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei ditutup menguat 0,45 persen di level US$66,52 per barel di New York Mercantile Exchange. Adapun minyak Brent untuk pengiriman Juni berakhir naik 0,16 poin di level US$71,58 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.
PT Pegadaian (Persero)
Penyaluran pembiayaan PT Pegadaian (Persero) pada kuartal I 2018 naik 6 persen menjadi Rp38,3 triliun, dibandingkan periode yang sama di 2017. Direktur Keuangan PT Pegadaian Teguh Widodo, mengatakan kenaikan itu didorong meningkatnya jumlah nasabah, transaksi digital, serta penambahan jumlah agen pegadaian. "Nasabah kami bertambah menjadi 9,7 juta pelanggan sampai Maret 2018," ujar Teguh.
Teguh menyatakan Pegadaian sudah mempunyai 3.400 agen baru yang sedang dilatih mengenai ilmu dan teknik pergadaian. Tahun ini Pegadaian menargetkan memiliki 6.000 agen baru. Perseroan juga menganggarkan belanja modal Rp1,2 triliun yang digunakan untuk membangun kantor cabang baru, pengembangan informasi teknologi (IT) dan pembaruan inventaris kantor.
PT Dafam Property Indonesia Tbk
Calon emiten properti PT Dafam Property Indonesia Tbk memutuskan harga pelaksanaan bagi penawaran umum perdana sahamnya untuk menjadi perusahaan terbuka Rp115 per saham. Perseroan memutuskan untuk melepas 400 juta saham baru.
Dengan harga pelaksanaan Rp115 per saham, maka perseroan akan meraup dana Rp46 miliar dari aksi initial public offering (IPO) ini. Jumlah saham yang dilepas perseroan setera dengan 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah aksi IPO ini.
Perseroan juga akan menerbitkan 300 juta waran seri I, atau sebanyak 25 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan waran Rp143 dan setiap pemegang 4 saham baru berhak atas 3 waran. Tiap waran memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dari portepel. Waran ini memiliki jangka waktu 3 tahun.
Dengan demikian, dalam tiga tahun setelah IPO, Dafam Property Indonesia berpotensi mendapat tambahan dana Rp42,9 miliar. Waran berlaku mulai 25 Oktober 2018 hingga 26 April 2021, tetapi mulai diperdagangkan pada 27 April 2018.
Dengan efektifnya rencana IPO ini pada Senin, 16 April 2018, maka Dafam Property Indonesia sudah bisa menggelar penawaran umum pada 18-20 April 2018. Saham perseroan bisa dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 27 April 2018.
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)
PT Lippo Karawaci Tbk mengumumkan capaian pendapatan konsolidasi sepanjang 2017 senilai Rp11,06 triliun, atau tumbuh tipis dibandingkan 2016 yang sebesar Rp10,96 triliun. Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR mengatakan pencapaian yang terbatas tersebut karena perekonomian Indonesia yang penuh tantangan seperti melemahnya keyakinan konsumen, yang membuat calon pembeli properti bersikap menunggu untuk saat yang tepat.
Meski begitu, LPKR tahun lalu berhasil mencatat angka pra penjualan Rp8,2 triliun, dimana Rp 7,5 triliun berasal dari proyek Meikarta. Dengan tuntasnya penjualan aset ke REITS sebesar Rp1,1 triliun, total penjualan properti di 2017 mencapai Rp 9,3 triliun. Total pendapatan di 2017 sebesar Rp11 triliun, relatif datar dibanding pendapatan tahun sebelumnya. Laba kotor di 2017 sebesar Rp4,7 triliun, atau turun 4 persen, serta laba bersih Rp614 miliar, atau anjlok 30 persen.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.