Berita Hari Ini : Telkom Akuisisi Swadharma Sarana, BRI Syariah IPO 27% Saham
Panca Mitra incar Rp800 miliar dalam IPO, Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan tersangka korupsi
Panca Mitra incar Rp800 miliar dalam IPO, Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan tersangka korupsi
Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi dan aksi korporasi emiten saham yang dirangkum Bareksa dari sejumlah media dan keterbukaan informasi, Kamis, 5 April 2018.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Telkom melalui anak usahanya, PT Multimedia Nusantara (Telkom Metra) mengakuisisi 51 persen saham perusahaan penunjang jasa keuangan PT Swadharma Sarana Informatika (SSI). Transaksi tersebut bernilai Rp397 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Direktur Enterprise & Business Services Telkom Dian Rachmawan mengatakan proses akuisisi ini akan membuat Telkom Metra mengoptimalkan SSI untuk mendukung bisnis layanan keuangan lebih optimal, baik bagi bank milik negara maupun bank nasional lain.
SSI merupakan perusahaan managed service mesin anjungan tunai mandiri (ATM) sementara Telkom Metra merupakan anak usaha Telkom yang bergerak di bidang penyedia layanan informatika, media dan edutainment.
PT Kota Satu Properti
Perusahaan properti, PT Kota Satu Properti akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perusahaan baru saja melakukan mini expose yang merupakan rangkaian IPO.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini menyatakan, perusahaan akan melepas sekitar 30 persen saham dalam hajatan IPO atau sebanyak-banyaknya 500 juta saham. Perusahaan menunjuk Victoria Sekuritas sebagai underwriter.
Rencananya, dana hasil IPO akan digunakan untuk proyek perumahan atau landed house di Ungaran, Jawa Tengah. Saat ini, perusahaan memiliki landbank sekitar 50 hektare. Setelah IPO, ada kemungkinan jumlah tanah akan bertambah.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
Perusahaan nikel ini mencatatkan kerugian sebesar US$15,3 juta atau Rp206,5 miliar (kurs: Rp 13.500) akibat harga nikel yang rendah. Kerugian ini sebenarnya menurun dibanding semester pertama tahun 2017 sebesar US$21,5 juta seiring membaiknya harga nikel.
Sementara itu produksi nikel pada 2017 juga menurun 1 persen dari 77.581 ton dibanding tahun 2016 menjadi 76.807 ton. Namun, perusahaan berhasil membukukan penjualan sebesar US$629,3 juta atau meningkat 8 persen dari penjualan tahun sebelumnya sebesar US$584,1 juta.
PT Panca Mitra Multiperdana
Produsen udang ini berencana menggelar aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Dalam hajatan ini, perusahaan mengincar dana sebesar Rp800 miliar.
Perusahaan berencana melepas sebanyak 30 persen saham perusahaan pada IPO.
Panca Mitra merupakan perusahaan yang fokus dalam pemprosesan dan pengolahan udang. Eksportir udang terbesar di Indonesia ini menunjuk Danareksa Sekuritas dan RHB Sekuritas sebagai underwriter.
Kasus Korupsi Pertamina
Kejaksaan Agung menetapkan mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Galaila Agustiawan sebagai tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi investasi perusahaan di BLok Basker Manta Gummy (BGM) Australia tahun 2009. Kasus itu diduga merugikan negara hingga Rp568 miliar.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung M Rum menyatakan, penetapan Karen sebagai tersangka berdasarkan surat perintah penetapan tersangka Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus tanggal 22 Maret 2018.
Kejaksaan juga menetapkan Chief Legal Councel and Compliance PT Pertamina Genades Panjaitan sebagai tersangka. Tersangka lain, yakni mantan Direktur Keuangan PT Pertamina Frederik Siahaan.
PT Bank BRI Syariah
Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) ini tengah berencana untuk menawarkan saham perdananya kepada publik melalui IPO.
Bank syariah ini bakal melepas sebanyak 2.623.350.600 saham baru atau sebesar 27 persen modal disetor pasca IPO dengan nilai nominal Rp500 per saham. Perseroan juga akan mengadakan program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) sebanyak 65.583.765 lembar saham atau sebesar 2,50 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana.
BRI Syariah pun menggandeng beberapa perusahaan sekuritas untuk menjadi penjamin pelaksana emisi, seperti PT Bahana Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Indo Premier Sekuritas.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.