Telkom, Indosat dan XL Axiata, Emiten Telko Mana yang Paling Cemerlang?
Dari sisi pergerakan harga saham dalam satu tahun terakhir hanya TLKM yang berhasil naik sebesar 6,33 persen
Dari sisi pergerakan harga saham dalam satu tahun terakhir hanya TLKM yang berhasil naik sebesar 6,33 persen
Bareksa.com- Tiga pemain terbesar di pasar telekomunikasi Indonesia terus bersaing menggaet pengguna baru dengan berbagai promosi dan layanan yang terus ditingkatkan. Mereka adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Jika dibandingkan, di antar ketiganya, mana perusahaan yang memiliki kinerja paling cemerlang?
Telkom, yang merupakan perusahaan milik negara, kembali menunjukan kestabilannya dalam mencetak laba dan pendapatan. Hingga kuartal III-2017, Telkom berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp17,92 triliun atau naik 21,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan laba TLKM tersebut didorong oleh pendapatan perseroan yang naik 12,5 persen menjadi Rp97 triliun dari sebelumnya Rp86 triliun. EBIDTA perseroan juga tumbuh 12,8 persen menjadi Rp50 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Sebagian besar pertumbuhan tersebut berasal dari segmen data, internet & IT service yang tumbuh sebesar 30,5 persen. Adapun segmen data, internet & IT service masih menjadi kontributor dominan pertumbuhan kinerja dengan menyumbang sebesar 43,8 persen terhadap total pendapatan perseroan.
Telkom juga hingga akhir September 2017 telah membangun 23.158 base transceiver station (BTS) baru, sehingga total BTS yang beroperasi secara keseluruahan berjumlah 152.191 BTS. Dari jumlah tersebut, 66,9 persen di antaranya adalah BTS 3G/4G.
Adapun jumlah pelanggan Telkomsel tercatat mencapai 190,36 juta, dimana 40,5 juta di antaranya merupakan pelanggan 4G LTE. Saat ini Telkomsel juga telah melayani layanan 4G LTE di 489 kota di seluruh Indonesia.
Grafik: Perbandingan Pendapatan dan Laba TLKM, ISAT dan EXCL
Sumber: Bareksa.com
Sementara itu, Indosat membukukan laba sebesar Rp1,09 triliun sepanjang sembilan bulan 2017atau tumbuh sebesar 28,9 persen dari sebelumnya hanya Rp845 miliar.
Laba usaha tersebut bersumber dari pertumbuhan pendapatan konsolidasian sebesar 4,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan konsolidasian tumbuh menjadi Rp22,6 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp21,54 triliun.
Pendapatan data kembali menyumbang sebagian besar total pendapatan. Pendapatan dari layanan data selular tercatat sebesar Rp18,73 triliun atau naik 4,7 persen dari Rp17,89 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, pendapatan nondata pun masih mencatat pertumbuhan sebesar 5,6 persen dalam sembilan bulan pertama 2017 menjadi Rp3,83 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,63 triliun.
Adapun jumlah pelanggan selular hingga kuartal III-2017 mencapai 97 juta pelanggan, meningkat sebesar 15,4 juta pelanggan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Lebih lanjut, total utang dari pinjaman bank dan obligasi sepanjang kuartal III-2017 juga mengalami pengurangan sebesar Rp2,4 triliun atau menurun sebesar 11,8 persen dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya. Porsi utang dalam denominasi dolar Amerika Serikat turun sebesar 76,1 persen dari menjadi US$44,6 juta dari sebelumnya US$186,4.
Penurunan total utang telah menambah efisiensi pada biaya keuangan sebesar Rp136 miliar atau turun 7,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, kinerja XL Axiata pada kuartal III-2017 juga naik. Perusahaan ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 49 persen menjadi Rp238,06 miliar sepanjang sembilan bulan 2017 dari sebelumnya Rp159,77 miliar.
Padahal pendapatan XL Axiata hanya naik 5 persen, menjadi Rp 16,90 triliun pada Januari-September 2017 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp16,08 triliun. Melambungnya kinerja XL Axiata ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan data yang juga cukup signifikan.
Sebagai informasi, pada akhir September 2016 lalu, pendapatan data XL Axiata hanya Rp5,69 triliun. Namun, di sembilan bulan pertama tahun 2017, pendapatan data naik signifikan hingga 63,95 persen menjadi Rp9,33 triliun. Sedangkan porsi pendapatan dari data untuk XL Axiata mencapai 63 persen.
Grafik: Pergerakan Harga Saham TLKM, ISAT dan EXCL
Sumber: Bareksa.com
Terlepas dari kinerja keuangan mereka, tidak semua saham telekomunikasi menguat sepanjang setahun terakhir. Dalam satu tahun terakhir hanya saham TLKM yang berhasil naik sebesar 6,33 persen menjadi Rp4.200 dari sebelumnya Rp3.950.
Sementara itu, saham lainnya yakni ISAT dan EXCL masing-masing mengalami penurunan harga saham sebesar 19,29 dan 9 persen. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.