Nilai Transaksi Tembus Rp101 Miliar, Saham ESSA Lompat 13 Persen
Bahkan jika ditarik lebih jauh, saham ESSA telah naik dua kali lipat jika dibandingkan saat stock split di level Rp190
Bahkan jika ditarik lebih jauh, saham ESSA telah naik dua kali lipat jika dibandingkan saat stock split di level Rp190
Bareksa.com - Pada perdagangan hari ini 27 Februari 2018, saham perusahaan operator kilang gas elpiji PT Surya Essa Perkasa Tbk (ESSA) melonjak, menjadikan harganya naik dua kali lipat sejak pemecahan harga saham pada Oktober lalu.
Hingga pukul 15.00 WIB hari ini, harga saham ESSA melompat 13 persen ke level Rp380 per saham. Tidak hanya perdagangan saham yang melompat, nilai transaksi saham ESSA pun tembus hingga Rp101,5 miliar atau setara 2,7 juta lot. Angka ini merupakan transaksi harian terbanyak saham ESSA dalam satu tahun terakhir di Bursa Efek Indonesia.
Bahkan jika ditarik lebih jauh, saham ESSA telah naik dua kali lipat jika dibandingkan saat stock split dengan rasio 1:10 di level Rp190 per saham pada 27 Oktober 2017. (Baca : Surya Esa Terbitkan Obligasi Konvertibel $35 juta Untuk Bangun Pabrik Amonia)
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Pergerakan Harga Saham ESSA Intraday
Sumber: Bareksa.com
Perdagangan Tertinggi
Empat broker tercatat sebagai pembeli sekaligus penjual terbesar saham ESSA. Transaksi terbesar dilakukan oleh Mirae Asset Sekuritas (YP) yang tercatat sebagai pembeli sekaligus penjual terbesar pertama.
YP membeli 489 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp378,4 per saham senilai Rp18,5 miliar. Namun YP juga tercatat menjual saham ESSA sebanyak 460 ribu lot saham senilai Rp17,5 miliar.
Mandiri Sekuritas (CC) juta tercatat membeli sebanyak 461 ribu lot saham ESSA senilai Rp17,6 milar dan berhasil melepas 342 ribu lot saham senilai Rp13 miliar.
Pembeli sekaligus penjual berikutnya adalah Indopremier Sekuritas (PD) yang membeli saham sebanyak Rp11,2 miliar dan menjual saham sebanyak Rp13 miliar.
Lautandhana Securindo (YJ) juga melakukan pembelian saham ESSA sebanyak 176 ribu lot saham senilai Rp6,8 miliar dan menjual saham 138 ribu lot saham senilai Rp5,3 miliar.
Grafik: Pendapatan dan Laba ESSA
Sumber: Bareksa.com
Dari sisi kinerja perusahaan, laba ESSA melonjak 15 kali lipat menjadi Rp37 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun 2017 dari sebelumnya Rp2,6 miliar pada periode sama tahun 2016.
Meningkatnya laba terdorong naiknya pendapatan perusahaan yang naik 23 persen menjadi Rp347 miliar dari sebelumnya Rp281 miliar.
Beban pokok pendapatan turun sebesar 6 persen menjadi Rp183 miliar, karena beban bahan baku turun 6 persen menjadi Rp124 miliar dari sebelumnya Rp132 miliar.
Berita terakhir mengenai emiten ini adalah perseroan sedang menggenjot penyelesaian pabrik amonia. Fasilitas produksi tersebut ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada akhir Maret 2018.
Pabrik dengan total investasi US$830 juta atau sekitar Rp11 triliun ini, berlokasi di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Sejatinya, pabrik ini ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2017 tetapi diundur menjadi akhir Maret 2018.
Untuk mendukung penyelesaian pabrik tersebut, belum lama ini ESSA melakukan peningkatan modal oleh PT Sepchem pada PT Panca Amara Utama (PAU). Ini merupakan transaksi antarperusahaan terkendali dari ESSA. (AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.