BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Pendapatan GMF Aero Asia 2017 Lampaui Target, Tapi Laba Turun 11,77 Persen

Bareksa26 Februari 2018
Tags:
Pendapatan GMF Aero Asia 2017 Lampaui Target, Tapi Laba Turun 11,77 Persen
A worker cleans the exterior of a Garuda Indonesia Airbus A320 aircraft at Hangar 4 of PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia at Soekarno-Hatta airport in Jakarta, September 28, 2015. The new Hangar 4 of PT GMF Aero Asia has capability to maintain 16 narrow body aircraft in one time, according to local media. REUTERS/Beawiharta

Perseroan membukukan pendapatan US$439,28 juta pada 2017, naik 13 persen dari kinerja tahun sebelumnya

Bareksa.com – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) mencatat peningkatan pendapatan sepanjang tahun 2017. Namun, kinerja pendapatan anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tersebut belum tercermin pada laba bersih, yang turun dibandingkan tahun sebelumnya.

GMF mencatat laba bersih senilai US$50,72 juta sepanjang 2017, turun 11,77 persen dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp57,74 juta. Padahal, perseroan membukukan pendapatan sebesar US$439,28 juta pada 2017, meningkat 13 persen dibandingkan pendapatan pada 2016 sebesar US$388,66 juta.

Dalam laporan keuangannya, peningkatan pendapatan GMF tahun lalu diiringi pula oleh kenaikan jumlah beban usaha. Total, beban usaha GMF sepanjang 2017 sebesar US$373,05 juta, meningkat 23,08 persen dibandingkan beban usaha 2016 sebesar US$301,29 juta.

Promo Terbaru di Bareksa

Hal itu menyebabkan laba usaha perseroan turun menjadi US$65,69 juta, dibandingkan tahun sebelumnya senilai US$83,08 juta. Sedangkan laba sebelum pajak GMF sepanjang 2017 senilai US$67,7 juta, turun dibandingkan dengan perolehan 2016 senilai US$76,99 juta.

Sementara itu, total aset GMF pada 2017 sebesar US$539,25 juta, meningkat 21,81 persen dari total aset perseroan pada 2016 sebesar US$442,58 juta. Jumlah liabilitas perseroan pada 2017 tercatat sebesar US$233,36 juta dengan nilai ekuitas sebesar US$305,78 juta.

Sebelumnya, sepanjang 2017, perseroan menargetkan pendapatan sebesar US$424 juta, sehingga perolehan pendapatan GMF tersebut telah melampaui target. Namun, untuk laba bersih, perseroan menargetkan sebesar US$58,3 juta, yang akhirnya tidak sesuai dengan realisasi.

Tambahan Modal

Belum lama ini, GMF mengumumkan bakal melangsungkan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau non-preemptive share issue. Perseroan berencana menerbitkan 7,65 persen saham baru untuk investor strategis.

Jumlah saham baru yang akan diterbitkan setara dengan 2,33 miliar lembar saham. Setelah pelaksanaan aksi korporasi yang juga bisa disebut private placement itu, maka kepemilikan saham Garuda Indonesia di GMF akan terdilusi menjadi 82,29 persen dari sebelumnya sebesar 89,10 persen.

Dalam pelaksanaan private placement, GMF berpotensi memperoleh dan sekurang-kurangnya sebesar Rp785,47 miliar. Dana tersebut diperoleh karena berdasarkan peraturan, pelaksanaan penerbitan saham baru sekurang-kurangnya sama dengan harga rata-rata penutupan saham dalam 25 hari terakhir sebelum iklan pemberitahuan.

Rata-rata harga saham perseroan dalam kurun 19 Desember 2017 hingga 25 Januari 2018 tercatat sebesar Rp336 per saham.

Direktur Utama GMF Aero Asia, Iwan Juniarto mengungkapkan, perseroan berharap perusahaan yang akan menjadi investor strategis tidak hanya akan mendukung dalam bentuk dana investasi, tetapi juga transfer knowledge untuk menambah kapabilitas, membawa pasar dan dapat meningkatkan brand GMF.

Perseroan masih belum bersedia mengungkapkan investor strategis yang akan menjadi mitra GMF. Tetapi, Iwan menerangkan bahwa GMF tidak hanya memilih investor strategis dengan penawaran terbaik, perseroan mengharapkan adanya nilai tambah dengan memilih investor strategis tersbut.

Sebelumnya, perseroan akan memilih AirFrance-KLM Group Maintenance, sebagai investor strategis usai mempersempit calon potensial mitra. Untuk itu, GMF akan meminta persetujuan pemegang saham untuk pelepasan 20 persen sahamnya pada Maret dan berharap kesepakatan menandatanganan akan dilakukan segera usai persetujuan diraih. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,58%
Up4,31%
Up7,57%
Up8,73%
Up19,20%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,44%
Up4,48%
Up7,05%
Up7,51%
Up2,61%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,97%
Up7,04%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,13

Up0,53%
Up3,89%
Up6,64%
Up7,38%
Up16,99%
Up40,43%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,87%
Up6,51%
Up7,19%
Up20,23%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua