BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

ADRO dan MEDC Dongkrak Return Reksa Dana Ini 100 Kali Lipat di Atas Benchmark

Bareksa16 Januari 2018
Tags:
ADRO dan MEDC Dongkrak Return Reksa Dana Ini 100 Kali Lipat di Atas Benchmark
Sejumlah kapal yang membawa batu bara melintasi Sungai Mahakam, Samarinda, Minggu (31/12). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan target produksi batubara tahun 2018 sebesar 477 juta ton akan melampaui target produksi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Reksa dana kelolaan PT Sinarmas Asset Management ini berhasil mencatat kenaikan return hingga 3 persen dalam sepekan

Bareksa.com – Meski pasar saham terpantau datar pada sejak awal pekan lalu, saham-saham yang bergerak di sektor pertambangan masih terpantau bergairah. Hal ini pun mendorong kinerja reksa dana berbasis saham yang memegang saham emiten tambang dalam portofolionya.

Bergerak cenderung flat sejak awal pekan lalu, pasar saham di akhir pekan perdagangan Jumat, 12 Januari 2018 ditutup di zona negatif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,25 persen ke level 6.370.

Meski begitu, dalam sepekan lalu IHSG berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0,26 persen. Empat dari 10 indeks sektoral tercatat menguat dalam sepekan, dengan sektor pertambangan menjadi penopang terbesar IHSG yang naik 5,34 persen dalam sepekan perdagangan.

Promo Terbaru di Bareksa

Naiknya sektor pertambangan disebabkan menguatnya harga saham-saham tambang terutama yang terkait batu bara. Saham-saham tersebut seperti saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang menguat 12,06 persen, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) yang menguat 9,69 persen dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan penguatan 10,73 persen dalam sepekan perdagangan (per 12 Januari 2018).

Naiknya saham-saham batu bara ini sebagai imbas dari naiknya harga komoditas batu bara dunia 0,52 persen dalam sepekan perdagangan (per 12 Januari 2018). Adapun sentimen positif juga datang dari berita rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membatasi produksi batu bara maksimal 485 juta ton tahun ini.

Lalu, berdasarkan pengumuman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, harga batu bara acuan (HBA) bulan Januari 2018 untuk penjualan langsung (spot) pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut (FOB vessel) adalah US$95,5 per ton.

Ini merupakan kebijakan pemerintah mematok produksi naik hanya 5 persen dari realisasi produksi 2017 yang seberat 461 juta ton. Negeri Tirai Bambu, Tiongkok juga masih membatasi produksi batu bara karena dinilai berpolusi tinggi. Beberapa sentimen ini turut mengerek harga batu bara.

Pada saat yang sama, harga minyak global pun menguat. Harga minyak mentah WTI untuk kontrak Februari 2018 terus menguat hingga US$64,5 per barel. (Baca Harga Minyak Dunia Melaju ke Titik Tertinggi, IHSG Kembali Sentuh 6.400)

Grafik : Pergerakan Harga Saham-Saham Sektor Pertambangan dalam Sepekan Perdagangan (Periode 05-12 Januari 2018)
Illustration
Sumber : Bareksa.com

Adapun saham-saham tambang non batu bara juga mencatatkan kenaikan pada perdagangan kemarin seiring dengan lonjakan yang terjadi pada harga minyak mentah dunia. Saham-saham tersebut di antaranya saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan saham PT Elnusa Tbk (ELSA) dengan kenaikan masing-masing 15,26 persen dan 5,05 persen dalam sepekan. Hal ini turut mendongkrak sektor pertambangan mencatatkan kenaikan tertinggi.

Selain menopang IHSG, naiknya sektor pertambangan juga memberikan kontribusi besar pada peningkatan kinerja reksa dana, terutama reksa dana saham yang mengalokasikan aset investasinya cukup besar pada saham-saham sektor ini.

Salah satunya reksa dana Simas Saham Unggulan. Reksa dana saham kelolaan PT Sinarmas Asset Management ini berhasil membukukan kenaikan return hingga 3 persen dalam sepekan perdagangan.

Bahkan, return reksa dana ini merupakan yang tertinggi dan sekaligus menjuarai kinerja reksa dana saham (baik konvensional maupun syariah) pada Marketplace Reksa Dana Bareksa.
Illustration
Sumber : Bareksa.com

Mencermati fund fact sheet Desember 2017, reksa dana Simas Saham Unggulan memiliki alokasi aset cukup besar pada saham sektor pertambangan, yakni saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

Saham ADRO dan MEDC merupakan 2 dari 5 besar saham dengan alokasi terbesar dalam portofolio reksa dana ini. Sehingga wajar saja, kenaikan yang cukup signifikan dari 2 saham ini turut memberikan dorongan yang cukup besar pada kinerja reksa dana.


Illustration
Sumber : Bareksa.com

Selain mencatatkan return tertinggi, Simas Saham Unggulan juga berhasil mengalahkan benchmark-nya yakni indeks reksa dana saham. Return reksa dana ini berada 100 kali lipat di atas return benchmark-nya yang hanya sebesar 0,03 persen dalam sepekan perdagangan (per 12 Januari 2018). (hm)

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,50%
Up3,71%
Up0,04%
Up4,77%
Up18,50%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,58%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,97%
Up16,56%
Up39,91%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,61%
Up3,20%
Up0,04%
Up6,18%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,54%
Up3,63%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,62%
Up0,03%
Up4,98%
Up14,26%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua