BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Ekonomi Cina Tumbuh 6,9 Persen di 2017, Ini Dampaknya ke Neraca Dagang Indonesia

24 Januari 2018
Tags:
Ekonomi Cina Tumbuh 6,9 Persen di 2017, Ini Dampaknya ke Neraca Dagang Indonesia
Sejumlah pekerja beraktivitas membongkar muat peti kemas di Pelabuhan Pelindo I Perawang di Kabupaten Siak, Riau, Rabu (18/10). PT Pelindo I (Persero) menambah kapasitas lapangan tampung peti kemas Pelabuhan Perawang dari 88 ribu TEU, atau unit ekuivalen dua puluh kaki, menjadi 100 ribu TEU. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Cina menjadi negara tujuan ekspor - impor terbesar bagi Indonesia

Bareksa.com – Realisasi pertumbuhan ekonomi Cina sepanjang 2017 sebesar 6,9 persen, menurut laporan biro statistik pemerintah. Angka ini melampaui target pemerintah, yakni 6,5 persen. Hal ini merupakan kabar baik bagi perekonomian Indonesia, mengingat kontribusi terbesar neraca dagang Indonesia baik dari sisi ekspor maupun impor berasal dari Negeri Panda.

Sejatinya, target awal pertumbuhan ekonomi Cina versi pemerintah adalah 6,5 persen. Namun, ada ekspektasi realisasi yang lebih tinggi lantaran Negeri Tirai Bambu berkali-kali membukukan data ekonomi yang solid, sejalan dengan pemulihan ekonomi global. (Baca : Indonesia Catat Surplus Perdagangan 2017, BI Optimis Neraca Terus Membaik)

Pentingnya Ekonomi Cina

Promo Terbaru di Bareksa

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca dagang Indonesia per Desember 2017 masih didominasi oleh Cina. Tak hanya ekspor, Cina juga merupakan negara asal impor terbesar bagi Indonesia.

Dari total ekspor Indonesia yang mencapai US$14,79 miliar, sebesar US$2 miliar atau setara 13,94 persen berasal dari transaksi ekspor dengan Cina. Begitu juga dengan impor, dari keseluruhan total nilai impor yang mencapai US$15,06 miliar, sebanyak 26,79 persen atau sekitar US$4 miliar berasal dari Cina. (Lihat : Neraca Dagang Desember 2017 Defisit US$270 Juta)

Daftar 5 Negara Ekspor – Impor Terbesar bagi Indonesia 2017

Illustration

Sumber : BPS, diolah Bareksa.com

Indonesia masih mencatatkan defisit perdagangan dengan Cina senilai US$2 miliar. Sebab impor Indonesia untuk barang/jasa dari Cina lebih besar dibandingkan ekspor barang/jasa asal Indonesia ke Cina. (Baca : Menperin Airlangga Hartarto : 5 Subsektor Ini Dorong Industri Manufaktur)

Menurut analisis Bareksa, neraca dagang Indonesia sedikit banyak bergantung terhadap pertumbuhan Cina. Artinya, membaiknya pertumbuhan ekonomi Cina, akan berpengaruh terhadap permintaan atau demand negara tersebut atas produk ekspor asal Indonesia, begitu juga sebaliknya.

Daftar Transaksi Ekspor – Impor Terbesar bagi Indonesia

Illustration

Sumber : BPS diolah Bareksa.com

Data perekonomian Cina tahun 2017 menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Cina pada 2016 adalah 6,7 persen, terendah dalam 26 tahun terakhir. Untuk kuartal IV 2017, pertumbuhan ekonomi Cina mencapai 6,8 persen. Angka ini melampaui proyeksi analis, yakni 6,7 persen. (Lihat : Sri Mulyani Naikkan Batas Bea Masuk untuk Barang Pribadi Penumpang Jadi US$500)

Para ekonom memprediksi ekonomi Cina akan kembali melambat ke 6,5 persen pada 2018. Adapun sejumlah risiko yang menghantui perekonomian Cina pada 2018 antara lain proteksionisme perdagangan yang dilakukan pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,50%
Up3,71%
Up0,04%
Up4,77%
Up18,50%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,58%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,97%
Up16,56%
Up39,91%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,61%
Up3,20%
Up0,04%
Up6,18%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,54%
Up3,63%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,62%
Up0,03%
Up4,98%
Up14,26%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua