BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Sempat Disuspen Karena Naik 1000%, Saham KIOS Dibuka Ambrol

Bareksa31 Oktober 2017
Tags:
Sempat Disuspen Karena Naik 1000%, Saham KIOS Dibuka Ambrol
Pengunjung menyaksikan layar pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Namun saham KIOS hanya ditransaksikan 3,8 persen dari jumlah saham beredar

Bareksa.com- Harga saham PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) anjlok 6,6 persen ke level Rp3.090 setelah status penghentian sementara (suspensi) terhadap saham tersebut dibuka pada perdagangan hari ini 31 Oktober 2017.

Sebelumnya saham KIOS diberhentikan sementara oleh Bursa karena adanya peningkatan harga sahaam kumulatif yang signifikan. Bahkan suspensi ini bukan yang pertama bagi saham KIOS.

Sebelumnya pada 17 Oktober 2017, saham KIOS disuspensi karena peningkatan harga saham yang signifikan juga. Bayangkan belum ada sebulan melantai di Bursa, saham KIOS telah meroket lebih dari 1000 persen karena selalu naik 25 persen setiap harinya hingga terkena penolakan otomatis (auto rejection).

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik: Harga Saham KIOS Sejak IPO

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Pergerakan saham KIOS ini perlu disimak, apalagi harga saham emiten baru tersebut langsung menyentuh harga tertinggi pada hari pertama perdagangan. Yang lebih menarik, saham ini memiliki volume dan frekuensi transaksi perdagangan yang terbilang sedikit. (Baca juga: Naik Tiga Kali Lipat, Saham KIOS Ditransaksikan Hanya 2.000 Lot)

Sejak melantai di Bursa saham KIOS hanya ditransaksikan sebanyak 58 ribu lot saham dengan nilai transaksi Rp13,7 miliar. Jumlah saham tersebut hanya setara 3,8 persen dari jumlah saham yang dilepas saat Initial Public Offering (IPO) sebanyak 1,5 juta lembar saham. (Baca juga: Sudah Kena Status Tak Wajar, Saham KIOS Terus Meroket 7 Hari Beruntun)

Adapun broker yang banyak membeli saham KIOS sejak awal IPO adalah Mirae Asset Securities (YP) sebanyak 7.708 lot saham pada harga rata-rata Rp22.532,7 per saham senilai Rp1,8 miliar.

Sementara pembeli terbesar berikutnya adalah Valbury Asia (CP) sebanyak 3.832 lot saham pada harga rata-rata Rp1.832 per saham senilai Rp736,2 juta.

Mandiri Securities (CC) juga memborong 3.045 lot saham pada harga rata-rata Rp605 juta.

Tingginya kenaikan harga saham tetapi tidak diiringi dengan volume menandakan bahwa fluktuasi (naik-turun) saham tersebut sangat tinggi. Apalagi saham-saham yang beredar dari emiten tersebut terbilang sedikit, sehingga saham menjadi tidak likuid. Akibatnya, tidak banyak pelaku pasar yang tertarik terhadap saham tersebut. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,49%
Up3,72%
Up0,04%
Up4,75%
Up18,40%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,56%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,95%
Up16,60%
Up40,13%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,59%
Up3,20%
Up0,03%
Up6,16%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,53%
Up3,64%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,63%
Up0,03%
Up4,97%
Up14,27%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua