Ditutup Meroket 12 Persen, Ini Analisa Teknikal Saham BUMI
BUMI menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar kedua setelah BBRI
BUMI menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar kedua setelah BBRI
Bareksa.com - Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), perusahaan tambang batu bara milik Grup Bakrie, pada perdagangan selasa 14 November 2017 kemarin ditutup meroket 12 persen ke level Rp 280 per saham.
BUMI menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar kedua atau senilai Rp 330,44 miliar. Nilai transaksi saham BUMI hanya kalah dari saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), di peringkat pertama senilai Rp337,89 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang banyak mengakumulasi saham BUMI antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp 43,39 miliar. (Baca : Bertahan di Indeks MSCI Small Cap, Saham BUMI Meroket 8 Persen)
Promo Terbaru di Bareksa
Kemudian broker pembeli terbesar selanjutnya adalah RHB Sekuritas (DR) sebesar Rp27,58 miliar, dan UOB Kay Hian Sekuritas (AI) Rp 21,12 miliar.
Ketiga broker tersebut berkontribusi terhadapi nilai transaksi secara keseluruhan masing-masing sebesar 13,1 persen, 8,38 persen, dan 6,39 persen.
Analisis Teknikal BUMI
Sumber : Bareksa.com
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BUMI pada perdagangan Selasa kemarin membentuk pola white marubozu dengan body yang cukup besar menggambarkan sepanjang perdagangan saham ini bergerak dalam zona positif. Hingga akhir sesi perdagangan berhasil di tutup di level tertingginya. (Lihat : Sektor Tambang Kembali Bawa Indeks ke 6.000 Gara-Gara Harga Komoditas Ini)
Sebelumnya dalam beberapa hari terakhir BUMI bergerak melemah hingga sempat menyentuh support di level Rp246 per saham dan saat ini pergerakan BUMI tengah menguji untuk menembus level resisten terdekat di Rp282 per saham sebelum menguji level resisten selanjutnya di Rp302 per saham.
Kenaikan yang disertai dengan lonjakan volume yang signifikan menandakan adanya pembelian pada saham BUMI hingga menarik minat pelaku pasar.
Indikator stochastic telah menyentuh area netral dan terlihat mulai berbalik arah positif menuju area overbought (jenuh beli).
Indikator MACD terlihat akan terjadi golden cross yang berpotensi terkonfirmasi pada perdagangan hari ini, Rabu, 15 November 2017 jika BUMI kembali menguat, kondisi tersebut mengindikasikan adanya momentum kenaikan pada saham ini. (Baca : Pasca Terbang 24,5 Persen Sepekan Kemarin, Bagaimana Prospek Saham BUMI?)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.