BRI Lengkapi Laba Bank BUMN Jadi Rp47,78 Triliun
Dalam sembilan bulan tahun ini, BRI membukukan laba bersih Rp20,54 triliun atau tumbuh 8,2 persen
Dalam sembilan bulan tahun ini, BRI membukukan laba bersih Rp20,54 triliun atau tumbuh 8,2 persen
Bareksa.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akhirnya melengkapi kinerja keuangan bank-bank milik negara alias BUMN. Hingga September 2017, BRI membukukan laba bersih Rp20,54 triliun atau tumbuh 8,2 persen dari periode sama tahun lalu Rp18,97 triliun.
Pencapaian laba bersih BRI sejalan dengan kenaikan pendapatan bunga bersihnya yang tumbuh 11,9 persen dari Rp49,27 triliun menjadi Rp55,13 triliun. Di sisi lain, pendapatan nonbunga juga tumbuh 14,79 persen menjadi Rp7,4 triliun.
“BRI terus berupaya meningkatkan pendapatan yang berasal dari nonbunga. Beberapa strateginya yakni melalui digital banking, serta mengarahkan nasabah agar semakin terbiasa untuk melakukan transaksi melalui internet banking, mobile banking, dan jaringan e-channel,” tutur Direktur Utama BRI Suprajarto di Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam sembilan bulan tahun ini, bisnis BRI berjalan dengan penyaluran kredit yang tumbuh 10,1 persen dari Rp603,5 triliun menjadi Rp664,5 triliun. Sesuai fokusnya, sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mendominasi penyaluran, yakni sebesar 75,8 persen atau sebesar Rp526,5 triliun. Khusus untuk penyaluran kredit ke sektor UMKM tumbuh 14,2 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
“Apabila dirinci, kredit ke sektor UMKM tersebut terdiri dari kredit mikro sebesar Rp229,3 triliun, kredit konsumer Rp108,2 triliun, kredit ritel dan menengah Rp176,4 triliun dan kredit program sebesar Rp12,6 triliun,” imbuh Suprajarto.
Tabel: Financial Highlights BRI
Sumber: Materi presentasi perseroan
Laba Bank BUMN
Realisasi kinerja BRI, khususnya dari laba membuat total laba empat bank BUMN dalam sembilan bulan menjadi Rp47,78 triliun. Angka ini naik 19,54 persen ketimbang periode sama tahun 2016 saat empat bank BUMN meraup laba Rp39,97 triliun.
Seperti tahun –tahun sebelumnya, BRI masih mempertahankan posisinya sebagai bank dengan laba terbesar. Di bawah BRI ada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan catatan laba Rp15,07 triliun, disusul PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Rp10,16 triliun, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) Rp2,01 triliun.
Tabel: Perolehan Laba Bank BUMN Q3-2017
Sumber: Keterangan perseroan, diolah Bareksa
Secara umum, laba bank tahun ini diperkirakan akan terus membaik. Pernyataan tersebut pernah disampaikan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo beberapa waktu lalu. Menurut Kartika, pendorong perbaikan laba bank adalah menurunnya rasio kredit bermasalah atau NPL sehingga bisa menekan biaya pencadangan.
“Karena kemampuan pencadangan tahun ini sudah memadai sehingga sebagian pencadangan bisa dibukukan menjadi laba,” kata Kartika.
Direktur BTN Mahelan Prabantarikso pun optimistis, pihaknya bisa mencapai target laba tahun ini Rp3 triliun. Terutama, lanjut Mahelan, jika BTN terus mencatat pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri. “Perkiraan kami, BTN bisa bukukan laba Rp350 miliar per bulan. Sisa tiga bulan lagi, kami optimistis bisa capai Rp3 triliun,” tutur dia. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.