Berita Hari Ini : BWPT Tambah Pabrik Baru, INAF Bidik Penjualan Naik 20 Persen
ABMM raih peringkat Ba3 dari Moody's, AGII ekspansi ke Indonesia Timur, MAYA gelar subdebt dan rights issue
ABMM raih peringkat Ba3 dari Moody's, AGII ekspansi ke Indonesia Timur, MAYA gelar subdebt dan rights issue
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Eagle High Plantations Tbk
Emiten dengan kode saham BWPT ini akan menambah 7 - 8 pabrik baru. Langkah ini merupakan bentuk upaya perseroan untuk mengantisipasi periode prima seluruh tanaman sawit perseroan yang memiliki luas lahan 150 ribu hektare.
Promo Terbaru di Bareksa
Manajemen perseroan memprediksi, usia prima tanaman sawit perseroan diperkirakan akan terjadi dalam kurun waktu 4 - 5 tahun mendatang. Artinya tanaman-tanaman itu dalam posisi produktivitas tinggi. Adapun perkiraan nilai investasi untuk 8 pabrik baru mencapai Rp 1,2 triliun atau berkisar Rp 150 miliar hingga Rp 160 miliar per 45 ton – 60 ton tandan buah segar.
PT Indofarma (Persero) Tbk
Perusahaan farmasi milik pemerintah ini berharap bisa mecatat pertumbuhan penjualan hingga 20 persen. Atas target itu, perkiraan nilai penjualan emiten dengan kode saham INAF ini akan mencapai Rp 2 triiun.
Target perseroan terbilang agresif. Terutama jika melihat pencapaian tahun lalu yang mencapai Rp 1,67 triliun atau dengan pertumbuhan 3 persen. Untuk mencapai target tahun ini, perseroan akan mengutamakan penjualan alat kesehatan yang pada tahun lalu mengalami penurunan.
PT ABM Investama Tbk
Merilis obligasi global menjadi berkah tersendiri bagi emiten dengan kode saham ABMM ini. Sebab aksi tersebut langsung mendapat soroan dari lembaga pemeringkat internasional, Moody’s Investors Service. Untuk pertama kalinya, Moody’s memberikan peringkat Ba3 bagi ABMM dengan outlook stabil.
Dana obligasi global perseroan yang diperkirakan bernilai US$ 450 juta baru akan diterbitkan pada akhir bulan ini. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan refinancing utang pada sejumlah kreditur.
PT Aneka Gas Industri Tbk
Emiten dengan kode saham AGII ini mulai getol melakukan ekspansi ke wilayah Indonesia Timur. Yang terbaru, perseroan berencana menambah 11 filling station. Hingga semester I, perseroan telah membangun enam filling station dengan lokasi terbanyak di Sulawesi.
Ekspansi perseroan sejalan dengan penggunaan dana hasil IPO. Hingga Juni 2017, perseroan telah merealisasikan penggunaan dana IPO sebesar Rp 168,65 miliar dari total dana Rp 843,32 miliar. Perseroan melakukan IPO pada 16 September 2016 lalu.
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Bank dengan kode saham MAYA ini akan melakukan dua aksi korporasi dalam waktu dekat. Dua aksi korporasi yang dimaksud adalah penerbitan obligasi subordinasi (subdebt) dan penerbitan saham baru melalui skema rights issue.
Dari dua aksi itu, Bank Mayapada mengincar dana hingga Rp 2,5 triliun, terdiri dari subdebt Rp 1,5 triliun dan rights issue Rp 1 triliun. Selain untuk kebutuhan modal, dana ini juga digunakan untuk kebutuhan pengembangan teknologi dan penambahan jaringan kantor.
PT Medco Energi Internasional Tbk
Perusahaan migas dengan kode saham MEDC ini menargetkan produksi gas dari Blok A Aceh bisa memasuki produksi awal pada kuartal I 2018. Upaya tersebut sejalan dengan fokus perseroan untuk mengembangkan aset minyak dan gas bumi di dalam negeri.
Menurut manajemen perseroan, saat ini dapat dilihat dampak akuisisi pada tahun lalu secara menyeluruh dan upaya manajemen untuk meningkatkan produksi dengan tetap mempertahankan biaya-biaya operasi.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.