Laba Lompat 62%, Valuasi Saham BBTN Makin Murah
Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) justru turun menjadi 3,42 persen
Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) justru turun menjadi 3,42 persen
Bareksa.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) sore kemarin, 4 Febuari 2016 melaporkan kinerja keuangan yang memuaskan. Bank BUMN spesialis kredit perumahan ini berhasil mencetak pertumbuhan laba 62 persen dari tahun sebelumnya. Hal tersebut dipastikan membuat valuasi saham BBTN kian menarik jika dibandingkan dengan bank BUMN lainnya.
Bank di bawah komando Direktur Utama Maryono tersebut berhasil mencetak pendapatan bunga sebesar Rp15,5 triliun atau tumbuh 16,39 persen dari tahun sebelumnya. Hal tersebut tercapai didukung pertumbuhan kredit yang mencapai 19,88 persen menjadi Rp138,9 triliun dari sebelumnya Rp115,9 triliun.
Pertumbuhan kredit sektor perumahan masih mendominasi yakni mencapai 21,74 persen dari tahun sebelumnya. Adapun kredit untuk kepentingan konstruksi perumahan tumbuh paling tinggi yakni sebesar 30,47 persen. Hal tersebut menunjukan tingginya aktifitas pembangunan rumah yang didanai oleh BTN.
Promo Terbaru di Bareksa
Tabel: Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Sektor
sumber: Bank BTN
Di luar kredit perumahan, BTN juga aktif menyalurkan kredit konsumsi yakni sebesar Rp3,8 triliun, tumbuh 31,63 persen dari tahun sebelumnya. Menariknya, di tengah tingginya pertumbuhan kredit, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) justru turun menjadi 3,42 persen dari sebelumnya 4,01 persen.
Walhasil, laba BTN berhasil mencapai Rp1,85 triliun naik 61,57 persen dari tahun sebelumnya Rp1.146 triliun. Laba per saham BTN juga meningkat ke Rp175 per saham dari sebelumnya Rp108 per saham. Hal ini membuat valuasi BTN kian menarik jika dibandingkan dengan bank BUMN lainnya.
Hari ini, Jumat 5 Febuari 2016 harga saham BTN dibuka pada level Rp1.400 per saham. Sehingga rasio harga terhadap laba perusahaan (price to earning ratio/PER) BTN dengan laba tahun 2015 berada pada level 8 kali. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan Bank Mandiri dengan PER 11,2 kali, Bank BNI 10,18 kali, dan bank BRI dengan PER 11 kali.
Grafik: Perbandingan Rasio PER Bank BUMN
sumber: Perusahaan, diolah Bareksa
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.