Alasan Saham GJTL Justru Melonjak 16,5 Persen di Tengah Pelemahan IHSG Pekan ini
Produsen ban tersebut mendapat sentimen positif dari harga karet global yang cenderung menurun
Produsen ban tersebut mendapat sentimen positif dari harga karet global yang cenderung menurun
Bareksa.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah 1,16 persen sepanjang pekan ini. Menariknya, di tengah penurunan yang terjadi hampir di semua sektor, Bareksa melihat bahwa salah satu saham yang mampu menahan pelemahan di sektor aneka industri ialah saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Perusahaan yang bergerak di bisnis penjualan ban, kain ban, dan karet sintetik ini menunjukkan performa yang baik di saat IHSG cenderung bergerak koreksi. Saham GJTL berhasil melonjak 16,5 persen, dengan dibuka pada level Rp 1.000 per 2 Juni dan kemudian naik menjadi Rp 1.165 per saham pada 9 Juni 2017.
Harga Bahan Baku Melemah
Kondisi harga karet (rubber) di pasar global ternyata menjadi sentimen pendorong yang menguntungkan produsen ban ini. Seperti diketahui, karet merupakan bahan baku utama untuk pembuatan ban.
Promo Terbaru di Bareksa
Mengutip Singapore Commodity Exchange, harga global karet terus menurun, setidaknya sejak Februari 2017.
Grafik : Pergerakan Harga Karet Dunia
Sumber : Indexmundi.com
Grafik tersebut menggunakan acuan US$ cents per pound, sehingga apabila harga karet dilihat dari harga puncaknya pada Februari yakni sebesar US$ 122,9 cents per pound, maka harga karet telah melemah 21,5 persen dalam tiga bulan terakhir menjadi US$ 101,25 cents per pound pada April 2017.
Grafik : Persentase Bahan Baku Karet terhadap Total HPP
Sumber : Laporan Keuangan, diolah Bareksa
Berdasarkan analisis Bareksa, dalam 4 tahun terakhir biaya untuk bahan baku terhadap total harga pokok produksi (HPP) cenderung berfluktuasi. Namun, di kuartal I tahun ini biaya bahan baku mempunyai persentase cukup tinggi hingga 76 persen.
Dengan persentase yang tinggi diikuti harga karet yang melemah hingga April 2017, maka kondisi itu menjadi katalis positif bagi produsen ban dengan salah satu produknya ialah GT LUG. Sebab margin perusahaan ban ini bisa semakin tebal, dengan asumsi harga penjualan ban tidak turun saat harga karet global sebagai bahan baku justru melemah.
GJTL Ada Dalam Portfolio Mega Asset Mixed
Saham GJTL merupakan salah satu aset saham yang dipegang oleh reksa dana Mega Asset Mixed, yang dikelola oleh manajer investasi Mega Asset. Mengacu pada fund fact sheet per April 2017, reksa dana campuran ini mempunyai saham GJTL sebagai salah satu alokasi efek terbesar (top holding).
Gambar : Alokasi Efek dan Sektoral Mega Asset Mixed April 2017
Sumber : Fund Fact Sheet Mega Asset Mixed
Hingga akhir April 2017, Mega Asset Mixed mempunyai total dana kelolaan sebesar Rp 96,4 miliar. Berdasarkan alokasi sektoral seperti terlihat dalam gambar, mengacu fund fact sheet, instrumen ekuitas masih menjadi tumpuan performa reksa dana campuran ini dengan alokasi dana mencapai 75,6 persen. Sementara sisanya dialokasikan pada pasar uang sebesar 17,7 persen, dan obligasi 6,7 persen. Bisa diperkirakan bahwa sekitar Rp 72,8 miliar dana kelolaan dialokasikan di instrumen ekuitas.
Meski demikian, sulit untuk memprediksi seberapa besar dana yang dialokasikan di saham GJTL. Sebabnya tidak menutup kemungkinan jika Mega Asset Mixed mempunyai saham lain dengan proporsi yang lebih banyak di dalam daftar beberapa alokasi investasinya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.