MARKET BRIEF: GOLL Mulai Mencetak Laba, SMCB Masih Merugi

Bareksa • 07 Apr 2017

an image
Pekerja memeriksa kondisi dan menghitung jumlah beton paku bumi di Pabrik Wika Beton (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

BINA mengincar bisnis bank digital

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita dan informasi yang dirangkum dari media nasional dan keterbukaan informasi.

PT Holcim Indonesia (SMCB)

Produsen semen ini mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 2,37 persen pada tahun 2016 menjadi Rp 9,45 triliun jika dibandingkan periode tahun sebelumnya. Hal ini juga merupakan hasil dari integrasi dengan PT Lafarge Cement Indonesia pada awal tahun 2016 lalu.

Meski demikian, perusahaan semen ini masih mendapat kerugian sebesar Rp 285 miliar pada 2016. Sedangkan pada tahun 2015, Holcim masih meraup laba bersih sebesar Rp 175 miliar.

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON)

Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini mengejar pembangunan proyek jalan layang kereta api (elevated) Medan-Kualanamu. Perseroan menargetkan proyek ini bakal tuntas pada akhir 2018 mendatang.

WTON memproduksi beton pracetak box girder sebanyak 3.240 segmen untuk proyek sepanjang 8 kilometer (km) itu.

PT Golden Plantation Tbk (GOLL)

Kinerja emiten perkebunan ini mulai membaik. Bekas anak usaha PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) itu mulai mencetak laba.

Berdasarkan laporan keuangan GOLL, Kamis (6 April 2017), meski laba bersih 2016 yang diraih masih tergolong kecil, Rp 801,73 juta, perolehan itu masih lebih baik ketimbang periode 2015 di mana saat itu GOLL mencatat kerugian Rp 13,56 miliar.

PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA)
Bank Ina mengincar bisnis digital banking seiring dengan masuknya bank ke dalam kelompok BUKU II (modal inti antara Rp 1 triliun sampai Rp 5 triliun) pada tahun ini.

Masuknya bank berkode saham BINA ini ke BUKU II ini sejalan dengan right issue yang akan dilakukan pada Maret 2017, yang menjadikan permodalan bank berpotensi bertambah sebesar Rp 695,41 miliar