Indeks Hijau 3 Hari, Saham PORT Dibuka Naik 19,6%
Sebagai emiten baru pertama tahun 2017, saham PORT dengan harga perdana Rp535 sempat naik ke Rp750
Sebagai emiten baru pertama tahun 2017, saham PORT dengan harga perdana Rp535 sempat naik ke Rp750
Bareksa.com – Pencatatan saham PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) mendapat respon positif dari para investor. Menawarkan harga perdana Rp535, saham PORT langsung dibuka naik ke level Rp640 dan sempat menyentuh angka Rp750.
Jika melihat kondisi pasar dalam tiga hari ke belakang, pilihan waktu penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) PORT memang tepat. Dalam periode 13-15 Maret 2017, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selalu berada di zona hijau.
Wajar saja, saham perdana PORT bergerak positif. Apalagi, Nusantara Pelabuhan menjadi emiten pertama yang mencatatkan sahamnya di tahun 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
“Pencatatan saham perseroan akan mendorong kami untuk terus berkontribusi dalam program pemerintah, khususnya sektor kemaritiman,” tutur Direktur Utama Nusantara Pelabuhan Paul Krisnadi, Kamis, 16 Maret 2017.
Grafik: Pergerakan Intraday Saham PORT Hingga Pukul 10:13 WIB
Sumber: Bareksa.com
Dalam pencatatan saham ini, Nusantara Pelabuhan melepas 576.858.100 saham atau setara dengan 20,5 persen dari modal. Dengan bantuan penjamin emisi PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, perseroan berhasil meraup dana Rp308,5 miliar.
Paul mengutarakan, sekitar 65 persen dana hasil IPO digunakan untuk membayar seluruh utang kepada PT Episenta Utama Investasi sebagai pemegang saham, dan sisanya sekitar 35 persen akan mengalir sebagai modal kerja.
Identitas PORT
Berdiri dengan nama PT Kharisma Mutiara Agung pada 2003, perseroan beralih nama menjadi PT Nusantara Pelabuhan Handal pada 2016. Kegiatan bisnis perseroan meliputi pengoperasian dan pengembangan terminal petikemas dan kargo, termasuk melakukan desain dan memasok peralatan terminal.
Kegiatan bisnis Nusantara Pelabuhan dilengkapi beberapa entitas. Di antaranya, PT Mustika Alam Lestari yang mengoperasikan terminal di Tanjung Priok dan menawarkan jasa bongkar muat, penumpukan dan jasa yang berkaitan dengan prosedur ekspor dan impor.
Entitas lainnya adalah PT PBM Adipurusa (ADP) yang mengelola kegiatan alat bongkart muat terminal petikemas domestik. ADP juga mendapat lokasi kerja ekslusif di terminal domestik Tanjung Priok, dengan pendapatan berasal dari jasa bongkar muat dan jasa lift on lift.
Dan yang terakhir adalah PT Parvi Indah Persada (PIP) yang punya sumber pendapatan dari jasa penjualan alat pelabuhan, operasi peralatan terminal, jasa modifikasi dan enjinering, servis pemeliharaan alat-alat pelabuhan, termasuk penyediaan suku cadang.
Paul menerangkan, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp515 miliar per September 2016. “Tahun ini, kami menargetkan pertumbuhan 10 persen,” katanya. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.