Bareksa.com - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) masih memandang tingkat konsumsi nasional Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial. Produsen consumer goods terbesar nasional ini menilai dalam waktu panjang tingkat konsumsi masyarakat akan semakin tinggi.
Corporate Affair and Corporate Secretary Unilever, Sancoyo Antarikso, mengungkapkan ke depannya konsumsi Indonesia akan tumbuh seiring dengan naiknya populasi dan middle class. Dalam tingkat konsumsi pun Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara lain.
Ia mencontohkan, untuk produk perawatan rambut, orang Indonesia hanya mengkonsumsi sepertiga dibandingkan rata-rata pemakaian orang Thailand.
“Artinya masih banyak opportunity,” katanya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu 11 Januari 2016
Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi, mengatakan perseroan menyiapkan capital expenditure (capex) senilai EUR115 juta atau Rp1,6 triliun pada tahun ini untuk ekspansi. Angka belanja modal itu akan digunakan untuk perbaikan pabrik yang sudah ada saat ini.
Meskipun optimis menghadapi tahun 2017, perseroan tidak mau menyebutkan target pertumbuhan laba ataupun pendapatan. Akan tetapi, bila dilihat kinerja sebelumnya, Unilever bisa mencatat pertumbuhan laba dan pendapatan yang cukup baik.
Produsen barang konsumsi mulai dari sabun mandi hingga teh celup ini sepanjang 9 bulan pertama 2016 membukukan laba bersih Rp4,75 triliun. Angka ini meningkat 13,63 persen dari Rp4,18 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya penjualan mencapai Rp30,1 triliun, atau tumbuh 9,29 persen year on year dari posisi Rp27,54 triliun. (hm)