Bursa Menguat, Darmin: Jangan Hanya Lihat Sri Mulyani Saja
"Dia mengerti sekali apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mencapainya," kata Dirut BEI.
"Dia mengerti sekali apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mencapainya," kata Dirut BEI.
Bareksa.com - Kembalinya Sri Mulyani ke jajaran kabinet membuat euforia tersendiri di sektor perekonomian di Indonesia. Banyak pihak mengaku sangat optimis dengan kembalinya wanita yang menjadi petinggi di world bank ini.
Setelah dilantik, pasar saham pun menyambut positif masuknya Sri Mulyani ke jajaran Kementerian ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,93 persen. (Baca juga: Pasar Sambut Positif Sri Mulyani Masuk Kabinet, IHSG Lompat Hingga 1,3%)
Walaupun demikian, Menteri Koordinator Perekonomian RI Darmin Nasution, mengatakan selain Sri Mulyani, secara keseluruhan tim ekonomi pemerintah saat ini lebih kuat dan lebih baik.
Promo Terbaru di Bareksa
"Artinya kita bisa dan jangan cuma melihat Sri Mulyani. Anda bisa melihat menteri perdagangan, industri dan yang lainnya. Tolong jangan kemudian dilihatnya satu orang," katanya ditemui di Jakarta, Kamis 28 Juli 2016.
Darmin mengatakan, tim ekonomi Jokowi yang baru saat ini cara pandangnya tidak terlalu berbeda dengan terdahulu. Namun, menurutnya, jajaran menteri ekonomi akan duduk bersama-sama dan menyatukan kebijakan.
Menurutnya saat ini pemerintah sedang fokus kepada APBN 2016 dan 2017. Setelah itu ada urusan pengembangan kebijakan jangka menengah untuk pangan. Darmin mengatakan, di seluruh dunia ada kecenderungan kenaikan harga pangan, tetapi ia berharap hal itu tidak terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia harus memiliki kebijakan pangan yang jelas.
Darmin mengatakan target pemerintah dalam bidang ekonomi tidak mengalami perubahan. Walau kondisi perekonomian dunia sedang tidak baik, pemerintah berusaha agar ekonomi Indonesia tidak terseret arus ekonomi internasional.
Darmin mengatakan pihaknya sudah mempunyai dua atau tiga paket ekonomi lainnya yang sudah siap meski masih menunggu waktu untuk dikeluarkan. Salah satunya adalah permasalahan peternakan.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistyo mengungkapkan naiknya IHSG setelah reshuffle hanya berasal dari persepsi pelaku pasar. Menurutnya orang yang berinvestasi di pasar modal memprediksikan masa depan akan lebih baik. "Makanya pasar modal naik lebih cepat dari perekonomian, IHSG naik mendahului isu bagus yang akan terjadi," katanya.
Tito melanjutkan, masuknya Sri Mulyani memberikan dampak yang sangat besar. Ia berharap pemenuhan target pajak bisa tercapai. Ia juga berharap kembalinya kepercayaan kepada pemerintah.
Menurutnya, Sri Mulyani, adalah orang pertama yang melakukan reformasi di tubuh direktorat jenderal pajak saat menjadi menteri keuangan. Dia menaikkan gaji pegawai pajak, menambah armada untuk mengumpulkan pajak. "Dia mengerti sekali apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mencapainya. Sekarang dia masuk di saat yang tepat," ujarnya.
Para investor asing pun menurutnya akan memberikan kepercayaan lebih kepada Indonesia dengan hadirnya sosok Sri Mulyani di dalam pemerintahan. Pasalnya, Sri Mulyani, dipandang sebagai orang yang terpercaya. (Baca juga: Jokowi Reshuffle Kabinet, Apa Dampaknya Bagi Indonesia Menurut Analis Asing?)
Tito mengatakan, kombinasi Sri Mulyani dengan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro merupakan bentuk yang sempurna untuk perencanaan dan pelaksanaan. Selain itu Tito mengatakan, dominasi partai politik di kabinet juga semakin berkurang dan lebih menonjolkan kalangan profesional.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani, mengungkapkan masyarakat memang melihat Sri Mulyani sebagai sosok yang berhasil. Namun, menurutnya, Sri Mulyani masih harus bekerja sama dengan kementerian lain untuk mencapai target tahun ini.
Ia juga harus mengkoordinasikan permasalahan tax amnesty agar bisa menutupi defisit anggaran dengan memberikan pendapatan kepada negara hingga Rp165 triliun. Komisaris Bank BRI ini juga mengatakan trio Darmin, Sri Mulyani dan Bambang Brodjonegoro diharapkan bisa membawa perekonomian Indonesia lebih baik di semester kedua 2016.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.