BPS: Angka Produksi Padi 2015 Mencapai 75,4 Ton, Naik 6,4%
Peningkatan produksi juga terjadi pada dua komoditas penting lain, yakni jagung dan kedelai.
Peningkatan produksi juga terjadi pada dua komoditas penting lain, yakni jagung dan kedelai.
Bareksa.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, terbetik sebuah kabar baik. Pada hari ini, Jumat 1 Juli 2016, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka tetap produksi tiga komoditas pangan penting, yakni padi, jagung, dan kedelai, di tahun 2015 naik cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, 2014.
Produksi padi pada tahun 2015 mencapai 75,40 juta ton gabah kering giling (GKG). Angka ini naik 6,42 persen dibandingkan tahun 2014. Kenaikan terjadi di Pulau Jawa sebanyak 2,31 juta ton dan di luar Pulau Jawa 2,24 juta ton. Penyebabnya adalah kenaikan produksi karena ada kenaikan luas panen 0,32 juta hektar (2,31 persen) dan produktivitas sebesar 2,06 kuintal/hektar (4,01 persen).
Begitu pula dengan produksi jagung. Pada tahun 2015, produksi jagung meningkat 3,18 persen dibandingkan tahun 2014, menjadi 19,61 juta ton pipilan kering. Kenaikan terjadi di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa masing-masing sebanyak 0,46 juta ton dan 0,15 juta ton. Pemicunya adalah kenaikan produktivitas sebesar 2,24 kuintal/hektar (4,52 persen), meskipun luas panen menyusut 49,65 ribu hektar (1,29 persen).
Promo Terbaru di Bareksa
Adapun produksi kedelai pada tahun lalu sebanyak 963,18 ribu ton biji kering. Jumlah ini meningkat sebanyak 8,19 ribu ton (0,86 persen) dibandingkan tahun 2014. Peningkatan produksi tersebut terjadi di luar Pulau Jawa sebanyak 30,50 ribu ton, sementara di Pulau Jawa terjadi penurunan sebanyak 22,31 ribu ton. Peningkatan terjadi karena ada kenaikan produktivitas sebesar 0,17 kuintal/hektar (1,10 persen), meskipun luas panen mengalami penurunan seluas 1,59 ribu hektar (0,26 persen).
Jika dilihat tren dalam lima tahun terakhir, kenaikan produktivitas ketiga komoditas pangan itu di tahun 2015 menunjukan adanya pemulihan karena dua tahun sebelumnya produktivitasnya cenderung bergerak datar, bahkan jagung sempat anjlok di tahun 2013.
Kepala BPS Suryamin mengatakan naiknya produktivitas terutama padi terjadi karena kenaikan luas lahan. Data BPS menunjukan di tahun 2015, luas lahan padi meningkat menjadi 14,11 juta hektare dari tahun sebelumnya 13,79 juta hektare. (kd)
Grafik: Produktivitas padi, jagung dan kedelai (dlm kuintal/ha), 2011-2015
Sumber: BPS, diolah
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.