MARKET FLASH: PGAS Siapkan US$500 Juta; DSNG Dapat Utang Rp728 Miliar
VIVA akan jual MDIA; ADHI dapat fasilitas pinjaman dari BRI
VIVA akan jual MDIA; ADHI dapat fasilitas pinjaman dari BRI
Bareksa.com - Berikut ini sejumlah berita terkait pasar dan aksi korporasi yang diambil dari sejumlah surat kabar nasional dan keterbukaan informasi.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN
PGAS mengalokasikan belanja modal sekitar US$500 juta tahun ini, sama dengan realisasi 2015, untuk mengembangkan hulu, hilir dan untuk perawatan (maintenance). Sumber dana belanja modal berasal dari kas internal, yang saat ini sekitar US$700 juta.
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara itu, anak usaha PGAS, PT Saka Energi Indonesia, menjajaki akuisisi sebagian hak partisipasi blok minyak dan gas milik Grup Bakrie. Sumber Investor Daily mengatakan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang terafiliasi Grup Bakrie, sedang melakukan penawaran kepada sejumlah mitra strategis untuk hak partisipasi Blok Bentu di Riau.
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)
DSNG mengantongi pinjaman senilai Rp728,06 miliar dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) untuk pemeliharaan kebun dan modal kerja. Penandatanganan perjanjian kredit itu dilakukan pada Rabu (6/4).
Total pinjaman tersebut terdiri dari kredit investasi RP424,76 miliar dan kredit modal kerja Rp303,3 miliar. Pinjaman itu memiliki tenor maksimal 10 tahun.
PT Visi Media Asia Tbk (VIVA)
VIVA berencana menjual kurang dari 10 persen saham di anak usahanya PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) yang mengoperasikan stasiun televisi ANTV. Hasil penjualan akan digunakan untuk membayar utang dan ekspansi.
Per September 2015, kepemilikan VIVA di MDA mencapai 89,99 persen dan masih menjadi pemegang pengendali. Jika 10 persen dilepas, setara dengan 392,1 juta lembar saham, makan perolehan dana bisa mencapai Rp1,31 triliun dengan asumsi harga MDIA Rp3.350 per saham.
PT Adhi Karya TBk (ADHI)
ADHI mendapatkan fasilitas pinjaman baru dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang akan diteken pada pekan ini senilai Rp500 miliar dalam bentuk tunai (cash loan) dan Rp6 triliun dalam bentuk non-tunai (non-cash loan). Dana pinjaman diprioritaskan untuk proyek light rail transit (LRT) sambil menunggu sumber dana dari pemerintah.
ADHI mencari pinjaman hingga Rp23 triliun tahun ini untuk kebutuhan modal kerja dan belanja modal. Cash loan dibutuhkan Rp5 triliun dan non-tunai sebesar Rp18 triliun. Saat ini, perseroan sudah mendapat cash loan dari berbagai bank Rp4,5 triliun. ADHI menganggarkan belanja modal senilai Rp1,1 triliun tahun ini.
Tarif Listrik
Pemerintah akan menghapuskan subsisdi listrik untuk pelanggan 900VA mulai 1 Juni atau 1 Juli tahun ini. Jumlah pelanggan di golongan rumah tangga itu mencapai 22 juta, tetapi yang tidak bisa menikmati subsidi lagi sejumlah 18 juta pelanggan.
Akan ada dua harga untuk pelanggan 900VA, yaitu penerima subsidi dan tidak. Meski belum memutuskan, Kementerian ESDM menilai banyak pelanggan listrik 900 VA sudah tidak semestinya mendapat subsidi. Hal ini seiring pemerintah mengurangi subsidi menjadi Rp60 triliun dari tahun lalu Rp100 triliun untuk PLN.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.