Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Marketing sales SMRA mencapai Rp401 miliar yang disokong oleh peluncuran proyek2 ruko cluster di Serpong dan Bekasi
Marketing sales SMRA mencapai Rp401 miliar yang disokong oleh peluncuran proyek2 ruko cluster di Serpong dan Bekasi
Bareksa.com - Maybank Kim Eng Indonesia masih mempertahankan posisi buy untuk emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. Kim Eng menargetkan hingga akhir 2016 harga emiten dengan kode SMRA ini bisa mencapai Rp1.750 per lembarnya.
Menurut Kim Eng, kinerja SMRA pada kuartal pertama 2016 yang cukup baik membuat saham perusahaan properti itu layak untuk dikoleksi. Marketing sales SMRA mencapai Rp401 miliar disokong oleh peluncuran proyek-proyek ruko cluster di Serpong dan Bekasi yang lebih cepat dibanding peluncuran produk-produk baru pada kuartal pertama 2015 dan kuartal pertama 2014.
Pada April 2016, SMRA juga berhasil meluncurkan 100 unit rumah di Kota Mandiri di Bandung, dengan marketing sales mencapai Rp275miliar. Dengan kondisi tersebut total marketing sales SMRA secara year to date (YTD) mencapai Rp675 miliar.
Grafik : Presale Tahunan SMRA
Sumber: Kim Eng Indonesia
Angka ini mencapai 15 persen dari target marketing sales SMRA pada 2016. Analis Kim Eng Aurelia Setiabudi mengatakan SMRA akan meluncurkan produk-produk baru perumahan di kawasan Serpong pada akhir April - Mei dengan harga Rp 1 - 2 miliar.
"Diharapkan kinerja marketing sales pada tahun ini akan tercapai dengan target Rp4,5 triliun atau tumbuh tiga persen," katanya.
SMRA yang saat ini mempunyai 2,108 hektare land bank dipercaya bisa menghasilkan lebih baik pada tahun ini didukung oleh pembangunan beberapa kota mandiri di daerah Makasar, dan Bogor.
Secara umum, emiten properti pada tahun ini akan lebih diuntungkan dengan adanya keputusan pemerintah mengenai DIRE dan juga penurunan PPh Final. Pemerintah menurunkan pajak DIRE dari sebelumnya sebesar 5 persen menjadi 0,5 persen saja.
SMRA sendiri menjadi salah satu perusahaan yang paling diuntungkan dalam penurunan PPh final. Pasalnya emiten ini merupakan tiga besar emiten properti dengan penjualan terbanyak.
Penurunan PPh Final ini diperkirakan bisa berpengaruh 9 persen pada performa SMRA tahun ini.
Grafik : Pengaruh PPh Final Kepada Emiten Properti
Sumber: Mandiri Sekuritas, diolah Bareksa
Emiten properti yang tidak diuntungkan dengan kebijakan ini hanyalah PT Pakuwon Jati Tbk. Pasalnya, Pakuwon merupakan emiten properti dengan recurring income terbesar. (selengkapnya baca: Pemerintah Turunkan PPh Final, Siapa Emiten Paling Diuntungkan?)
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.126,07 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.112,42 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.898,22 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.088,42 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.031,29 | - | - | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
16 Mei - 18 Jun 2025
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
14 Jul - 7 Agt 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
22 Agt - 12 Sep 2025
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
29 Sep - 23 Okt 2025
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
10 Nov - 3 Des 2025
Tipe Kupon
Mengambang